Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Emosi di Tengah Kerumunan Buruh

Dandim dan Kapolresta Barelang Dilempari Botol Air Mineral
Oleh : kli/dd
Rabu | 03-10-2012 | 18:28 WIB
buruh-310-dandim.gif Honda-Batam
Dandim 0316 Batam, Letkol Inf Czi Ahmad Rizal Ramdhani saat mencoba menenangkan massa yang emosi. (Foto: Bagong Sastranegara untuk batamtoday).

BATAM, batamtoday - Ratusan buruh yang tergabung dalam aksi demo nasional di Mukakuning sempat tegang. Pasalnya, dua perwira aparat negara yakni Kapolres Barelang, Kombes Karyoto dan Dandim 0316 Batam, Letkol Inf Czi Ahmad Rizal Ramdhani emosi di tengah kerumunan massa. Akibatnya, kedua perwira itu dilempari buruh dengan botol air mineral, Rabu (3/10/2012) sekitar pukul 09.30 WIB di lokasi pintu II Batamindo.


Informasi yang dihimpun di lapangan, peristiwa ini terjadi lantaran pihak kepolisian membubarkan kerumunan buruh yang memblokir lokasi pintu II Batamindo. Dimana, beberapa buruh wanita yang berada dalam kerumunan terjatuh saat didorong oleh pihak keamanan tersebut.

"Kami hanya mau menyampaikan aspirasi, bukan mau rusuh. Tapi, polisi dan tentara itu langsung mendorong hingga beberapa buruh wanita terjatuh," papar Rusni setelah kejadian.

Tak terima diperlakukan kasar, kata Rusni semua buruh yang berkumpul langsung melakukan perlawanan dan melempari aparat keamana dengan botor air mineral. Dalam insiden tersebut Karyoto dan Rizal yang turut membubarkan konsentrasi massa jadi sasaran pelemparan.

"Wajarlah kami lempari seperti itu, kalau mau bubarkan jangan kasar, jangan mentang-mentang perwira," katanya.

Aksi itu sendiri sempat tegang, ketika pihak buruh dan pihak keamanan saling mendorong. Kedua perwira kemanan itu juga sempat terpojok hingga tongkat komando yang selalu digenggam terlepas.

"Kami saling dorong-dorongan, tongkat yang dipegang perwira itu (Karyoto dan Rizal-Red) terjatuh lantaran terdesak oleh kerumunan buruh," jelasnya.

Ketegangan antara buruh dengan pihak keamanan itu akhirnya dapat diredam ketika beberapa perwakilan buruh dan anggota Garda Metal melakukan komunikasi dengan Karyoto dan Rizal.

Suprapto, Koordinator Garda Metal FSPMI sangat menyayangkan kejadian tersebut. Menurutnya, tindakan membubarkan kerumunan buruh tak perlu menggunakan kekerasan dan juga dibarengi emosi.

"Saya sendiri memang tak ada di lokasi kejadian, tapi sesuai dengan informasi yang saya dapat dari rekan-rekan buruh, terus terang saya sangat menyayangkan. Kejadian seperti itu tak perlu terjadi," sebutnya.