Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Murray dan Djokovic Miliki Kans Gemilang

Rafael Nadal: Dominasi Saya Berakhir
Oleh : Sumantri
Senin | 28-02-2011 | 19:24 WIB
Rafael_Nadal_.jpeg Honda-Batam

Rafael Nadal saat mengembalikan lob Roger federer pada Australia Open 2011

Batam, batamtoday - Petenis nomor wahid saat ini, Rafael Nadal menyatakan bahwa dominasi dirinya dan Roger Federer yang sempat dibagi pada rangkaian Grand Slam tahun 2010 lalu, untuk saat ini telah menjadi sesuatu dari masa lalu. Demikian ungkap Nadal, ketika berbicara pada media Spanyol seperti dikutip dari atpworldtour.com, Senin, Siang 28 Februari 2011.

Meskipun kontribusi sembilan piala Grand Slam dan 21 gelar juara yang telah disabet petenis asal Spanyol ini sejak sukses gemilang menjuarai Roland Garros sejak 2005 silam namun Roger Federer rival utama sang jagoan lapangan rumput dan tanah liat pada cabang Tennis Lapangan ini, tetap menempatkan Nadal masih layak menyandang The Number One Man in Tennis Courts. 

"Dia pantas dengan gelar itu, performanya disetiap pertandingan selalu memukau," puji The Fed, julukkan Roger Federer. Sementara itu, Rafael Nadal merendah dengan mengatakan saat ini telah begitu banyak petenis-petenis muda yang siap tampil melibas siapa saja lawan mereka.

"Pada tahun 2005, 2006 dan 2007, mungkin Anda bisa mengatakan ada sedikit monopoli, tetapi hanya sampai kepada Federer, Saya juga terlibat dalam persaingan ketat itu. Sekarang monopoli itu berakhir hingga beberapa hari terakhir, ada banyak pemain muda yang siap untuk tantangan dilapangan tenis," tutur Rafael nadal, seperti dikutip dari Daily Mirror, Senin petang 27 Februari 2011.

Sebelumnya, Federer yang menjadi Runner Up Dubai Open 2011, namun Rafael Nadal mengantongi point sebanyak 4425 dan memimpin peringkat ATP setelah perebutan poin dua musuh bebuyutan ini di lapangan tenis. Tahun lalu dua pendekar lapangan Tenis ini, membagi gelar prestisius.

Pada Perancis terbuka 2010 di Roland Garros yang merupakan jenis lapangan tanah liat, Nadal gemilang dengan menyingkirkan rival utamanya asal Swedia Roger Federer. Namun kekalahan tersebut dibalas oleh The Fed pada partai final Wimbledon 2010, dan Federer meraih thropy prestisius lapangan rumput tersebut.

"Dua tahun lalu, perseteruan antara saya (Nadal) dan Federer sangat "menggila" masing-masing kami memenangkan dua gelar grand Slam, tapi untuk tahun ini, perseteruan semakin ketat dengan hadirnya "pelahap-pelahap" maut dan membuat sang juara sedikit ketar-ketir, mereka adalah pemain muda yang ambisius yaitu Novak Djokovic (Serbia) dan Andy Murray (USA), mereka merupakan ancaman serius setiap petenis dunia," celoteh Rafael Nadal, seperti dikutip dari Daily Mirror.