Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Cadangan Minyak Dunia akan Habis Lebih Cepat
Oleh : dd/hc
Rabu | 03-10-2012 | 13:29 WIB

BATAM, batamtoday - Penelitian terbaru mengungkapkan, cadangan minyak dunia terlalu dilebih-lebihkan dan akan habis lebih cepat dari yang diperkirakan. Hal ini terungkap dari laporan Lux Research, Inc, yang dirilis Senin (1/10/2012) lalu.


Laporan berjudul “Lux Research Exploration and Production Service” ini berfokus meneliti teknologi dan inovasi baru yang bisa membantu membuka cadangan dan sumber daya baru dalam industri minyak, gas dan pertambangan.

“Dalam 15 tahun terakhir, cadangan minyak yang bisa dipulihkan naik 25% karena terobosan teknologi,” ujar Brent Giles, Analis Senior yang memimpin divisi penelitian eksplorasi dan produksi di Lux Research.

Namun penelitian ini juga mengungkapkan, cadangan minyak akan habis lebih cepat dari yang diperkirakan. Saat ini cadangan minyak dunia yang bisa dipulihkan – dengan cara konvensional maupun non-konvensional – mencapai 1,65 triliun barel (sekitar 198 triliun liter) atau senilai pasokan selama 54 tahun.

Jika memerhitungkan faktor pertumbuhan penduduk dan peningkatan konsumsi per kapita, cadangan minyak ini akan habis 18 tahun lebih awal.

Cadangan minyak OPEC, menurut Lux Research juga terlalu dilebih-lebihkan. Cadangan minyak OPEC melonjak dari 878 miliar barel menjadi 1,2 triliun barel dari tahun 1980-an ke 1990-an, tanpa ada penemuan ladang minyak baru yang signifikan.

Dengan tingkat produksi minyak dunia yang mencapai 449 miliar barel, cadangan OPEC yang tersisa akan tinggal 428,94 miliar. Hal ini menurut Lux Research berpotensi memicu krisis harga minyak pada 2020.

Masing-masing negara akan mencari solusi dari krisis energi ini dengan mengandalkan teknologi untuk mengurangi ketergantungan akan energi impor. Hal ini membuka peluang bagi perkembangan energi yang ramah lingkungan dan terbarukan. Indonesia memiliki potensi yang sangat besar mengembangkan teknologi ini. Mari kita mulai dari sekarang.