Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mudik Tidak Sekedar Dinilai sebagai Tradisi, Tapi Merupakan Redistribusi Ekonomi dari Kota ke Desa
Oleh : Irawan
Minggu | 24-03-2024 | 08:05 WIB
diskusi_mudik.jpg Honda-Batam
Diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Peran DPR Pastikan Mudik Aman, Silaturahmi Nyaman' di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3/2024).

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Perayaan Idul Fitri yang ditandai mudik Lebaran menjadi berkah bagi banyak kalangan, terutama para pelaku ekonomi. Selain itu, mudik lebaran juga menjadi momen perputaran uang atau redistribusi ekonomi dari kota ke desa.

Anggota Komisi XI DPR RI, Kamrussamad, mengungkap ada sejumlah aspek dari ritual tiap tahun mudik Lebaran. Dari aspek ekonomi, politisi Partai Gerindra ini mengaku momen mudik Lebaran merupakan perpindahan sumber daya ekonomi dari kota ke desa dengan nilai perputaran sangat besar.

"Kalau kita memotret perputaran ekonomi akibat mudik. Di tahun 2023 itu mencapai Rp 240 triliun, perpindahan sumber daya ekonomi dari kota ke kampung. Jadi ini yang kemudian bisa kita katakan bahwa ada redistribusi ekonomi dari kota ke kampung oleh kaum urban," ucap Kamrussamad dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema 'Peran DPR Pastikan Mudik Aman, Silaturahmi Nyaman' di Ruang Abdul Muis, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Untuk itu, ia mengaku acapkali selalu mengingatkan kepada lembaga atau pihak terkait seperti Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), juga ke industri perbankan.

"Inilah yang selalu kemudian kita ingatkan ke Bank Indonesia, ke OJK, ke industri perbankan untuk betul-betul menyiapkan layanan, layanan baik penukaran uang maupun ATM-ATM tidak boleh kosong untuk pengambilan tunas karena mereka adalah bagian daripada redistribusi ekonomi perkotaan ke daerah-daerah di desa-desa di perkampungan," ujarnya.

Kamrussamad meyakini, seiiring perekonomian yang semakin membaik pasca pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, masyarakat di perkotaan yang akan mudik lebaran pun akan semakin banyak.

Sehingga perputaran uang ke desa tahun ini juga akan lebih besar dibanding tahun sebelumnya.

"Kita meyakini bahwa ekonomi kita yang sudah membaik ini di 2024, akan bisa berpotensinya, bisa lebih besar daripada Rp 240 triliun perputarannya di 2023," tegas Kamrussamad.

Senada, Anggota Komisi V DPR Ahmad Fauzi mengakui ada dampak ekonomi positif bagi masyarakat dengan perputaran uang yang dibawa pemudik dari kota.

Namun, mengingatkan kepada lembaga monoter seperti OJK untuk juga mewanti-wanti dampak negatif yang ditimbulkan apabila tidak dikelola dengan baik.

"Kalau bicara tentang dampak ekonominya tadi sudah disampaikan sudah pasti ada perputaran uang di lembaga yang cukup baik, tapi juga harus hati-hati karena akan terjadi inflasi. Kalau saya anggap terlalu berlebihan," ucap politisi Partai Golkar ini.

Kesiapan Polri
Dalam forum sama, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol. R. Slamet Santoso menyatakan kesiapan Polri sebagai lembaga keamanan negara dalam menjaga situasi tetap aman dan terkendali baik sebelum mudik, saat mudik dan pasca mudik lebaran.

Ia mengaku pergerakan atau perpindahan masyarakat dari kota ke desa karena mudik, harus dikelola dengan baik untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Brigjen Slamet Santoso mengatakan berdasar hasil survei dari Kementerian Perhubungan, jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik itu terdapat kenaikan yang jumlahnya hampir sekitar 193,6 juta jiwa.

Para pemudik itu akan bergerak mudik lebaran dengan beragam moda transportasi mulai kereta api, kendaraan pribadi roda dua dan empat, bis, dan moda transportasi lainnya seperti pesawat terbang dan kapal laut.

"Sedangkan untuk kesiapan pengelolaan terhadap arus mudik dan arus balik, karena kami akan mengantisifasi dengan berbagai kegiatan dari mulai antisipasi mudik dan baik, kemudian kita juga antisipasi kesiapan tempat-tempat ibadah, kemudian kita juga akan mengantisipasi pada tempat-tempat lokasi wisata dan pusat-pusat transportasi yang ada," tegas Brigjen Pol Slamet Santoso.

Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Tory Damantoro menyoroti keselamatan pemudik. Ia berkelakar mudik makmur bisa dijamin oleh THR, tetapi mudik selamat belum bisa dijamin.

Untuk itu, ia menekankan tentang kenyamanan dan keselamatan transportasi para pemudik.

Menurut Tony, ada 3 hal yang perlu dipahami untuk membahas tentang kenyamanan dan keselamatan transportasi.

Pertama adalah fenomena kenaikan demand yang sangat tinggi. "Jadi ini adalah semuanya filosofinya adalah fixtition,"katanya..

Fenomena kedua adalah adanya ketimpangan antara kapasitas dan Demand, ada keterbatasan infrastruktur baik darat, laut maupun udara maupun kereta api. Untuk itu maka harus ada inovasi yang baru untuk penanganan tersebut.

"Yang ketiga fenomenanya yang ada Euforia, karena THR nya sudah dijamin pemerintah. Jadi ada yang bawa barang, ada sampai 6 kilo oleh-oleh begitu dibawa pakai sepeda motor dari Lampung-ke Jawa Barat, karena dia pengin berbagi kebahagiaan yang ada," tegas Tory.

Editor:Surya