Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Temuan LKS Berbau Porno, Muslim Bidin Tak Bisa Ambil Keputusan
Oleh : kli/dd
Senin | 01-10-2012 | 14:02 WIB
muslim-bidin-lks.gif Honda-Batam
Muslim Bidin saat berbincang dengan salah seorang guru SD Negeri 004 Seibeduk terkait temuan materi soal berbau porno di LKS.

BATAM, batamtoday - Temuan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dinilai berbau porno yang beredar di lingkungan SD membuat Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Muslim Bidin terpaksa turun melakukan peninjauan. Namun, dalam tinjauannya dia tak bisa membuat keputusan apakah LKS itu masih tetap lanjut atau dihentikan peredarannya di sekolah.


Senin (1/10/2012) di SD Negeri 004 Seibeduk, setelah mendapat laporan dari warga dan juga wartawan, Muslim Bidin dan beberapa stafnya turun ke lokasi untuk melakukan peninjauan. Di ruang majelis guru, Muslim terlihat berbincang dengan guru dan melakukan pengecekan LKS yang dinilai berbau porno tersebut.

"Seharusnya guru melakukan pengecekan dulu sebelum mengedarkan kepada siswa," kata Muslim Bindin kepada salah seorang guru.

Namun, guru tersebut yang tak diketahui namanya langsung membantah dan mengatakan sudah sesuai dengan kurikulum. Sehingga mereka berani mengedarkan kepada siswa.

"Dalam kurikulum itu ada pak, makanya kami berani mengedarkan kepada siswa," jabar guru wanita berjilbab hitam tersebut.

Kepada wartawan, Muslim Bindin mengatakan temuan LKS berbau porno itu masih harus diklarifikasi kebagian kurikulum. Sehingga, saat ini peredarannya di kalangan sekolah belum bisa dipastikan akan segera ditarik maupun dilanjutkan.

"Saya akan kroscek dulu, kalau memnag ada dalam kurikulum kita tetap akan mengikuti kurikulum tersebut," katanya.

Disinggung masalah keberadaan LKS di semua sekolah di Batam ini, kata Muslim pihaknya hanya bisa menghimbau para kepala sekolah supaya hati-hati dalam mengadakan LKS. Meskipun sudah ada temuan LKS berbau porno dia juga tak bisa membuat keputusan.

"Saya hanya bisa menghimbau, karena sekolah mempunyai hak dalam mengadakan LKS tersebut. Cuma, bagaimana caranya guru menyampaikan bahasa yang tak berbau porno seperti muatan LKS itu," paparnya.