Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tangani Imigran Gelap, Polisi Federal Australia Bantu Polda Kepri Rp1 Miliar
Oleh : ali/dd
Jum'at | 28-09-2012 | 15:28 WIB

BATAM, batamtoday - Untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang penanganan imigran gelap pencari suaka ke Australia, Australian Federal Police memberikan bantuan sebesar Rp 1 miliar kePolda Kepri. Bantuan yang diberikan untuk membangun gedung Satgasda People Smuggling yang sudah selesai dan untuk biaya operasional.


Selain untuk membangun gedung, hibah sebesar Rp1 miliar tersebut juga difungsikan alat perlengkapan setidaknya telah menghabiskan sebesar Rp800 juta. Sedangkan Rp200 juta akan digunakan untuk biaya operasional di lapangan dalam menindak kasus imigran gelap.

Gedung Satgasda People Smuggling yang berada di lingkungan Mapolda Kepri langsung diresmikan oleh Waka Brareskrim Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution, dengan penandatanganan prasasti bersama dengan Commander Chris Sheehan selaku Manajer Indonesia Kantor Perhubungan Australian Federal Police (AFP) di Jakarta.

Waka Bareskrim Mabes Polri, Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan bantuan ini merupakan dana hibah dari AFP kepada Mabes Polri untuk pembangunan gedung dan biaya operasional di lapangan.

"Kita sudah melaporkan seluruh dana hibah ini ke Kementerian Keuangan dan masuk dalam rekening penampungan yang tercatat sebagai dana hibah dan kita gunakan dan pertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan penggunaan dana hibah," katanya.

Berdirinya gedung Satgasda People Smuggling di Polda Kepri, Bareskrim Mabes Polri akan membackup Polda Kepri baik itu di bidang pembinaan maupun operasional. Saud mengatakan kembali, hal ini dilakukan mengingat Kepri merupakan pintu gerbang dari berbagai kasus yang harus diantisipasi dan Mabes Polri memperhatikan hal ini terutama bantuan-bantuan seperti ini.

"Contohnya kita menyiapkan fasilitas gedung ini dan kedepan kita akan bangun cyber crime laboraturium, sehingga ke depan kasus-kasus yang ringan dan berat sudah menggunakan sarana IT. Kedepan kita harapkan Polda Kepri sudah mampu menangani seluruh kasus dan dapat ditemukan solusinya," jelasnya Usman lagi.

Sementara itu, Commander Chris Sheehan mengatakan bahwa target AFP adalah orang-orang yang menyelundupkan, bukan kepada imigran yang hanya sebagai korban.

Selain itu menurutnya, Kepri khususnya Batam merupakan pintu masuknya imigran gelap, sehingga Australia ingin membantu agar kapasitas kekuatan Polda Kepri bertambah.

"Yang menyelundupkan imigran ini adalah pelaku kriminal yang mengambil keuntungan dari imigran-imigran gelap ini, sehingga mereka patut ditangani secara serius," katanya.

Melalui kerja sama yang telah dijalin, Chris Sheehan menginginkan adanya kerjasama di bidang intelijen untuk dapat berbagi berbagai informasi. Sehingga kedepannya, AFP juga akan memberikan bantuan berupa pelatihan, dan AFP juga akan memberikan bantuan untuk Cyber Crime untuk ke depannya.

Sedangkan dari bantuan sebesar Rp200 juta untuk dana operasional, Chris Sheehan mengatakan, AFP akan mengucurkan dana tersebut dengan melihat dari kasus per kasus yang ditangani, dan akan diserahkan langsung ke Mabes Polri, karena Mabes Polri yang lebih memahami penanganan anggaran untuk Polda Kepri.