Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Indonesia Pimpin Pembentukan Aliansi Global di PBB untuk Lawan Tuberkulosis
Oleh : Redaksi
Selasa | 06-02-2024 | 11:40 WIB
Alliance.jpg Honda-Batam
Launching of Alliance of Countries on the Fight against Tuberculosis (Alliance), di New York pada Jumat (2/2/2024) lalu. (Kemlu)

BATAMTODAY.COM, New York - Indonesia menginisiasi pembentukan aliansi negara-negara pada Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, untuk mendorong penanganan tuberkulosis (TB) di tingkat global secara konsisten.

Inisiatif Indonesia ini didukung oleh Polandia, Filipina, dan Nigeria yang bersama-sama menjadi Co-Chairs the Alliance, serta Badan Kesehatan Dunia WHO. Hingga saat ini, total 22 negara telah tergabung dalam Aliansi.

"Upaya kita melawan tuberkulosis telah berlangsung sejak lama, namun tidak ada satupun kerangka PBB yang secara rutin dan konsisten dorong perhatian terhadap tuberkulosis," disampaikan oleh Wakil Tetap Indonesia untuk PBB, Duta Besar Arrmanatha Nasir, dalam pidato pembukaan Launching of Alliance of Countries on the Fight against Tuberculosis (Alliance), di New York pada Jumat (2/2/2024) lalu, demikian dikutip laman Kemlu.

WHO menyambut baik inisiatif tersebut, memberikan dukungan penuh untuk menjadikan aliansi menjadi penggerak utama pembahasan TB di PBB di New York. Aliansi dapat dimanfaatkan sebagai sarana untuk pembaharuan, bertukar pandangan, dan berbagi pengalaman dan pengetahuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan pengambil keputusan tentang isu kesehatan di New York. Aliansi dapat menjadi komponen penting, dalam arsitektur penanganan TB di tingkat global.

Werner Obermeyer, Direktur WHO di New York, menyoroti kendala dalam pengembangan vaksin TB secara global. Meskipun lima perusahaan sedang menguji klinis vaksin TB, diperlukan dukungan politis dari negara-negara untuk mempercepat penyelesaian vaksin tersebut.

Dalam tanggapannya, Duta Besar PBB Polandia, Krzysztof Szczerski, menyampaikan apresiasi atas kepemimpinan Indonesia dalam membentuk Aliansi. Ia menambahkan bahwa awal tahun 2024 merupakan waktu yang tepat untuk mengintensifkan upaya, terutama setelah adopsi Deklarasi Politik PBB untuk melawan TB pada tahun 2023.

Suara serupa juga datang dari Duta Besar Filipina untuk PBB, Antonio Manuel Lagdameo, dan Kuasa Ad-Interim Nigeria untuk PBB, Bola Asaju. Meskipun beberapa negara telah aktif melibatkan diri dalam penanganan TB dengan tes dan pelacakan, implementasi komitmen global masih memerlukan dorongan lebih lanjut.

Peluncuran Aliansi diapresiasi oleh negara-negara anggota PBB, bahkan sebelumnya, 22 negara telah bergabung, mencerminkan komitmen global untuk menangani tantangan TB dengan langkah konkret.

Editor: Gokli