Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ini Alasan Mayoritas Pemilih Ingin Pilpres Satu Putaran, Simak!
Oleh : Redaksi
Kamis | 01-02-2024 | 10:28 WIB
hasan_nasbo_adjie_alfaraby.jpg Honda-Batam
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby (kanan) dan Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Hasan Nasbi (kiri) (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfaraby mengatakan, hasil survei LSI Denny JA yang menyebut pasangan nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berpotensi memenangi pilpres satu putaran, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

"Semua temuan survei di lapangan, metodenya bisa dipertanggungwabkan secara ilmiah. Mau satu putaran atau dua putaran, akan ditentukan oleh pemilik suara tanggal 14 Pebruari nanti. Tapi memang ada potensi, kandidat atau calon presiden yang memperoleh hasil dukungan diatas 50 persen," ungkap Adjie Alfaraby dalam Gelora Talk bertajuk 'Pilpres Satu Putaran, Pilihan Mayoritas Pemilih', Rabu (31/1/2024) sore.

Dengan dukungan mencapai 50,7 persen itu, kata Adjie, maka Pilpres berpotensi berlangsung satu putaran yang dinginkan oleh 84 persen pemilih, dan dimenangkan pasangan Prabowo-Gibran.

"Ada keinginan mayoritas publik agar Pilpres berlangsung satu putaran, supaya pemerintah fokus mengurusi kebutuhan masyarakat, dan menghindari terjadinya konflik," katanya.

Adjie mengatakan, ada tren kenaikan siginifikan dari elektablitas nasional dari tiga survei yang dilakukan LSI Denny JA, terutama dalam survei terakhir di Desember 2023 hingga akhir Januari 2024.

"Ada tren kenaikan sebesar 7 persen dalam rentang satu bulan, dan apabila dalam kurun waktu 15 hari menuju tanggal 14 Pebruari, konsisten kenaikan antara 5-7 persen, maka memang pasangan 02 berpotensi menang satu putaran," katanya.

LSI Denny JA, lanjut, sedang melakukan survei terakhir untuk periode terakhir, 15 hari menjelang penclobosan, untuk memastikan Pilpres akan berlangsung satu putaran.

"Kalau trennya masih terjaga, potensi satu putaran sangat besar. Kita tunggu tanggal 7 atau 8 Pebruari, nanti kita rilis hasil survei," katanya

Sementara terkait elektablitas pasangan 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD, karena tingkat kepuasan terhadap Jokowi 80 persen, semakin lama elektablitasnya semakin merosot hingga 19,7 persen.

"Pemilih 03 banyak yang berpindah ke 02, karena ada dalam satu isu atau ekosistem, apalagi Gibran diasosiakan dengan Jokowi," katanya.

Sedangkan pasangan 01, Anies Baswedan-Muhamin Iskandar, memang ada kenaikan dengan elektabilitas 22,0 persen karena membawa isu perubahan. Namun, kenaikan elektabalitasnya itu, tidak signifikan

"Kecil suaranya, karena pemilih yang mengangkat isu perubahan lebih kecil dibanding pemilih yang menangkat isu keberlanjutan, karena memang tingkat kepuasan terhadap Jokowi tinggi. Jadi sejauh tidak terjadi hal-hal yang luar biasa, maka memang 01 sangat sulit untuk menang," tegasnya.

Hal senada disampaikan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Gibran Hasan Nasbi. Ia mengatakan, mayoritas publik ingin pilpres satu putaran, berdasarkan survei internal, datanya jauh diatas 50,7 persen seperti yang ditemukan LSI Denny JA.

"Dari dulu saya sudah berteori, akan ada migrasi besar-besatan pemilik suara Pak Jokowi dari 03 ke 02. Tadinya saya berpikir akan berhenti pada 7 Januari, pasca debat justru ada gempa susulan," kata Hasan Nasbi.

Pemilik suara Jokowi ini, kata Hasan, rupanya lama-lama tidak tahan dengan paslon 03, karena lama-lama ikut-ikutan menjadi 'kaum pemuja negara api; menjadi pemarah seperti paslon 01.

"Paslon 03 sekarang isinya jadi marah-marah seperti 01, 'pemuja negara api'. Padahal secara natural masyarakat kita itu, bukan pemarah, bukan membeci orang setiap hari, memaki-maki Pak Jokowi di mana-mana. Lama-lama mereka nggak tahan," ujarnya.

Migrasi besar-besaran pemilih 03 ke 02 ini, kata Hasan, menyebabkan potensi menang satu putaran makin terbuka lebar, karena sikap pendukung paslon 03 tidak mencerminkan peradaban orang timur.

"Pak Jokowi sampai disebut binatang dalam kampanye terbuka, oleh orang yang mengaku budayawan. Ini menambah daftar migrasi dan gempa susulan terus," katanya.

Pendiri Lembaga Survei Cyrus Network ini mengatakan, pemilih 03 yang melakukan migrasi besar-besar ke 02 adalah pemilih PDIP, namun pilihan partainya tetap sama. Tetapi hasil suara 03 di Pilpres 2024, diprediksi akan kalah jauh dari suara PDIP yang dihasilkan di Pemilu 2024.

"Ini memang temuan paling unik dari survei, pilihan capresnya ke 02, ke Prabowo, tetapi pilihan partainya yang beda, tetap ke PDIP. Artinya, suara Ganjar kalah jauh dari PDIP, suara PDIP akan jauh lebih besar dari suara Ganjar," pungkasnya.

Editor: Dardani.