Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Tak Hanya Dugaan Money Politik, Bawaslu Kepri Juga Terima Laporan Pengusiran Panwascam Belakang Padang
Oleh : Aldy
Selasa | 30-01-2024 | 13:44 WIB
calag-PKS-Zhafir.jpg Honda-Batam
Caleg PKS Batam, Zhafir Ria Saptarika. (Ist)

BATAMTODAY.COM, Batam - Selain dugaan money politik yang melibatkan Caleg PKS Zhafir Ria Saptarika, Bawaslu Kepri juga menerima laporan adanya pengusiran Panwascam Belakang Padang oleh tim Caleg tersebut.

Peristiwa itu terjadi saat acara yang digelar Anggota DPD RI, Ria Sapatarika di Kecematan Belakang Padang pada Minggu (21/1/2024). Di mana, acara itu terekam dalam sebuah video yang kemudian beredar luas, dengan narasi dugaan money politik.

"Informasi yang kami terima seperti itu," ungkap Koordinator Divisi Hukum dan Sengketa Bawaslu Kepri, Febriadinata, saat dikonfirmasi BATAMTODAY.COM, Senin (29/1/2024).

Dijelaskan Febri, Bawaslu Kepri masih terus mengumpulkan bukti-bukti dugaan politik uang atau money politic yang dilakukan oleh Caleg DPRD Kota Batam dari PKS yang juga merupakan putra dari Anggota DPD RI Ria Saptarika. "Saat ini prosesnya masih dalam penelusuran dalam rangka mengumpulkan bukti-bukti," kata Febriadinata.

Febri menegasakan, jika suatu perbuatan memenuhi unsur dugaan pelanggaran Tindak Pidana Pemilu, tentunya akan dilakukan penanganan oleh Sentra Gakkumdu. "Kalau memenuhi unsur pelanggaran, penanganan langsung oleh Sentra Gakkumdu," tegas Febriadinata.

Dugaan money politik ini juga sudah dibantah Anggota DPD RI, Ria Saptarika. Ia tidak menampik adanya video yang beredar melalui pesan singkat tersebut. Namun, dia menegasakan bahwa acara yang dalam video tersebut merupakan acara resmi DPD RI dalam menjemput aspirasi masyarakat. Dan dilakukan bersama anaknya yang juga sebagai Caleg DPRD Kota Batam.

"Kita taat sama aturan yang berlaku. Saya siap dipanggil dan memberikan klarifikasi," tegas Ria Saptarika, Senin (22/1/2024) malam.

Disebutkannya, berita terkait money politik itu sangat menyesatkan, bahkan ia merasa dirugikan. Ditegaskannya, kegiatan itu merupakan kegiatan reses MPR RI, bukan hanya sebagai DPD RI.

"Ada 150 peserta yang hadir saat di Kecamatan Belakang Padang, dan amplop yang dibagikan itu distempel," tegas Ria Saptarika.

Ria juga meminta kepada Panwaslu, agar lebih berhati-hati. Terlebih menurutnya, pihak Panwascam ada di lokasi saat kegiatan tersebut berlangsung, dan ada spanduk kegiatan MPR RI pada acara tersebut. "Kegiatan itu ada dana transportnya. Dan itu se-Indonesia melakukan hal itu, ada protapnya," ungkap Ria Saptarika.

Terkait keterlibatan anaknya yang juga sebagai Caleg DPRD Batam tersebut, Ria Saptarika menyebutkan, kehadiran anaknya itu sebagai panitia. Dan rumah yang ditempelkan spanduk itu merupakan rumah dari orang tua staf-nya di DPD RI.

"Itu rumah orang tua staf saya. Dan saya akrab dengan mereka. Anak saya sebagai panitia di acara ini resmi MPR RI ini. Acara serupa juga kami laksanakan di Kecamatan Nongsa, pada sore harinya," jelas Ria Saptarika.

Sementara itu, Ketua DPD PKS Batam, Yusuf, yang dihubungi BATAMTODAY.COM untuk konfirmasi, hingga berita ini diunggah belum merespon. Poin yang dikonfirmasi adalah mengenai dugaan politik uang dan logo GK (Garuda Keadilan) di jaket yang dipakai oleh caleg PKS Kota Batam tersebut saat membagikan uang di Kecamatan Belakang Padang dan terkait adanya pengusiran Panwascam oleh tim Caleg Zhafir Ria Saptarika.

Editor: Gokli