Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Banyak yang Belum Terdata

Penerima Raskin di Mukakuning Hanya 624 KK
Oleh : kli/dd
Kamis | 27-09-2012 | 13:04 WIB

BATAM, batamtoday - Beras miskin (raskin) di Kelurahan Mukakuning hanya diterima sebanyak 624 kepala keluarga (KK). Sementara, masih banyak lagi warga miskin di daerah tersebut yang belum terdata oleh Badan Pusat Statistik (BPS).


Lurah Mukakuning, Sujono membenarkan masih banyak warga di kelurahannya yang belum menerima raskin lantaran tak terdata oleh BPS. Sementara, penyaluran raskin saat ini harus sesuai dengan data yang diberikan oleh BPS tersebut.

"Data warga miskin yang kita terima dari BPS hanya 624 KK di Kelurahan Mukakuning," kata Sujono saat ditemui batamtoday di kantornya, Kamis (27/9/2012).

Menurut Sujono, data tersebut masih jauh dari kenyataan di lapangan. Sehingga, pendistribusian raskin sebanyak 9.360 kilogram yang mereka terima dari Bulog hanya disalurkan untuk 624 KK sesuai data BPS.

"Setiap kk terima 15 kilogram dengan harga Rp1.600 per kilogramnya. Semua terdistrbusi dengan lancar," katanya.

Terkait rencana penempelan stiker miskin di rumah warga yang menerima raskin, kata Sujono di kelurahannya tak ada masalah. Warga yang menerima raskin itu setuju dengan wacana tersebut, sehingga pendistribusian raskin tak ada masalah dan tak sempat mengalami penumpukan.

"Warga terima saja kalau rumahnya ditempel stiker miskin, tak ada yang keberatan. Memang, sejauh ini stiker miskin yang dimaksud belum ada yang ditempel," paparnya.

Data miskin tersebut, jelas Sujono pada bulan Juni dan Agustus masih diterima semua warga yang terdata BPS. Namun, untuk pendistribusian bulan September ini akan ada perubahan lantaran sekitar empat kk mengajukan surat pindah keluruhan.

"Data itu akan ada perubahan, karena empat KK mengajukan pindah. Jatah keempat KK itu akan kita alihkan untuk keluarga miskin lain yang belum terdata," terangnya.

Adapun keluarga miskin yang belum terdata oleh BPS, kata Sujono didominasi warga yang tinggal di RT08 yang kebetulan berada tak jauh di belakang kantor lurah. Memang melihat kondisi lokasi tersebut tergolong kumuh, sehingga sulit ataupun enggan untuk didatangi oleh tim BPS saat melakukan pendataan.