Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kunjungi Pasar TOS 3000, Capres Anies Baswedan Janjikan Tata Niaga Bebas dari Praktek Mafia
Oleh : Aldy
Jumat | 19-01-2024 | 13:48 WIB
Anis-Tos-3000.jpg Honda-Batam
Capres 01, Anies Baswedan, disambut ribuan masyarakata Batam, Jumat (19/1/2024). (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Calon Presiden (Capres) Anies Baswedan meyampikan bakal menciptakan tata niaga yang bebas dari praktek mafia, jika terpilih pada Pilpres 2024 ini.

"Perbaikan tata niaga menjadi prioritas kita, supaya petani nelayan, pedagang dan lainnya bisa lebih sejahtera, selain itu warga juga mendapatkan harga yang lebih murah," tegas Anies Baswedan, di tengah kerumunan warga di Pasar TOS 3000, Kecamatan Lubuk Baja, Kota Batam, Jumat (19/1/2024).

Capres nomor urut 1 ini juga mengucapkan rasa syukur bisa berkunjung langsung di Kota Batam, di mana daerah ini merupakan kawasan yang akan menjadi kota modern dan berbatasan langsung dengan sejumlah negara tetangga.

"Kita semua menginginkan kebutuhan pokok dan kebutuhan pangan harganya lebih murah bagi warga yang membeli. Bagi petani, nelayan peternak, bisa mendapatkan harga jual yang lebih baik," kata Anies.

Pada kesempatan ini, mantan Gubernur Provinsi DKI Jakarta ini menyampaikan, program Bansos akan mengalami perubahan menjadi Bansos Plus. "Bansos Plus itu artinya jumlahnya ditingkatkan, penerima banyak berhak tetapi mereka belum mendapatkan. Bansos Plus ini akan memberikan manfaat lebih besar dan membekali kegiatan wirausaha agar lebih berkelas," sambungnya.

Ia juga sangat menghargai antusiasme masyarakat yang luar biasa dalam penyambutannya saat tiba di Batam, khususnya di kawasan pasar.

Diakuinya, masyarakat Batam mempunyai pilihan berbeda pada saat masuk Pilpres nanti. Baginya perbedaan adalah hal yang lumrah dalam berdemokrasi. "Pasti ada banyak orang dengan banyak pilihan, kita hargai dan kita hormati. Saya salami yang punya pilihan berbeda. Ini namanya pasar pasti akan ada yang memilih pasangan A, pasangan B dan pasangan C. Inilah demokrasi, kita menghormati dan menghargai," ungkap Anies.

Anies menjelaskan, demokrasi telah diperjuangkan sejak 25 tahun yang lalu, dia pun berharap, pemerintah dalam hal ini Presiden untuk berlaku netral. Baginya netralitas ini akan menjaga kewibawaan negara.

"Ini seperti ujian sekolah, bila pengawas ujian malah justru membantu siswa untuk nyontek, untuk curang, maka rusaklah nilai ujian tersebut," tegasnya.

Ia juga kembali menegasakan, maka kembalikan prinsip netralitas itu, tunjukkan netralitas tinggi dan disiplinkan dan beri sangsi bila ada yang melanggar. "Dan saya ingin pesan pada semua Polisi, TNI, ASN memang memiliki kewajiban untuk netral dan bila menjalankan netralitas, yang tidak netral disanksi," tegas Anies kembali.

Editor: Gokli