Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Pangkalan Taksi Pintu IV Batamindo Jadi Lokasi Penampungan Solar
Oleh : tim
Rabu | 26-09-2012 | 13:51 WIB
pangkalan taxi pintu IV.jpg Honda-Batam
Pangkalan taksi di Pintu IV Batamindo.

BATAM, batamtoday - Di daerah Mukakuning, tepatnya di Pintu IV Batamindo terdapat lahan kosong yang dijadikan sebagai pangkalan taksi gelap. Puluhan taksi gelap yang mangkal beroperasi pada waktu-waktu tertentu saja, berbeda dengan aktivitas layaknya taksi pada umumnya. Terakhir diketahui, lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat penampungan kencing solar dari beberapa taksi sebelum dijual ke industri maupun kepada mafia penimbun solar.


Terbukti, Rabu (25/9/2012) sore, Polsek Seibeduk mengamankan 30 jeregen kapasitas 25 liter berisi solar dari lokasi. Meski pemiliknya belum diketahui, namun kuat dugaan solar itu disedot dari beberapa taksi yang mangkal di lokasi tersebut.

Informasi yang dihimpun di lapangan, para sopir taksi terpaksa melakukan penyelewengan solar bersubsidi untuk menambah penghasilan, dan juga sebagai modal bermain judi domino maupun judi togel.

Para sopir taksi itu menyedot solar bersubsidi dari beberapa SPBU sekitar Rp300 ribu per sekali pengisian. Selanjutnya, solar dari tanki yang belum dimodifikasi itu dipindahkan kedalam jerigen dengan menggunakan selang, setelah terkumpul 1.000 liter solar tersebut baru dijual ke industti ataupun kepada mafia solar pemilik gudang dengan harga Rp6.200 per liternya.

"Solar itu dikumpul bersama, kalau sudah satu ton baru dijual ke pemilik gudang, atau langsung ke industri. Biasanya, transaksi dilakukan sekali dalam tiga hari sekali dan dilakukan pada malam hari," ungkap salah seorang sumber di lokasi pangkalan taksi yang namanya tak mau disebut.

Tak hanya taksi yang mangkal di lokasi yang melakukan, beberapa taksi dari lokasi lain juga datang untuk menjual sebagian solar dari tankinya. Memang, penampungan sementara itu dikoordinir oleh seorang pria yang namanya tak mau disebut, solar kencingan dari taxi itu dibeli seharga Rp5.200 per liternya.

"Adalah yang koordinir satu orang, dari kencingan taxi itu dibayar Rp5.200 per liter. Yang mengkoordinir itu menjual Rp6.200 ke mafia pemilik gudang atau langsung ke industri," jelas sumber sekilas aktivitas penyelewengan solar yang terjadi di lokasi itu.

Pantauan batamtoday di lokasi, terdapat puluhan mobil taksi yang mangkal. Sementara, beberapa sopir terlihat sibuk bermain domino dan sebagian tanpak lagi sibuk dengan angka-angka jitu togel. Di lokasi juga terdapat tiga warung yang beratapkan tenda seadanya. Dan ketiga warung itu penuh dengan pria yang kerjaanya sebagai sopir taksi.

"Emang berapa penghasilannya kalau hanya sopir taksi biasa, lihat sendirilah mereka bisa main domino belum lagi beli nomor togel, belum lagi untuk kebutuhan rumah tangganya. Memang sih itu tak terlalu kita campuri, tapi kalau diperhatikan mereka jarang kok bawa sewa," kata sumber yang selalu mengelak saat ditanya namanya.

Menurut sumber, permainan solar di lokasi pangkalan taksi itu sudah berlangsung lama. Tapi, baru kali ini terbongkar oleh Polisi, selama ini lokasi itu terkenal dibekingi oleh beberapa orang yang mengaku preman, petinggi media maupun mengaku sebagai wartawan. Dan bisa dikatakan kejadian kali ini karena nasib sial para pemain itu.

"Mungkin karena nasib sialnya mereka saja sehingga terbongkar, sebenarnya sudah lama ada permainan solar di lokasi itu. Yah, karena selama ini lokasi itu disebut dibekingi orang yang mengaku preman, petinggi media maupun wartawan," tutup sumber tanpa menyebut nama-nama pihak yang membekingi lokasi tersebut.