Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Negara Superpower Baru, Anis Matta: Indonesia Bisa Menjadi Rahmat Bagi Seluruh Dunia
Oleh : Redaksi
Selasa | 26-12-2023 | 14:04 WIB
fahri_anis_matta_demiz.jpg Honda-Batam
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah (kiri), Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta (tengah), Ketua Bidang Seni Budaya & Ekraf Deddy Mizwar (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menegaskan, bahwa Indonesia bisa menjadi rahmatan lil alamin, rahmat bagi seluruh dunia, jika Indonesia sebagai negara Superpower.

Hal itu disampaikan Anis Matta dalam program Anis Matta Menjawab Episode 26 dengan tema 'Bagaimana Memperjuangkan Agenda Umat Dalam Politik?' yang telah tayang di kanal YouTube Gelora TV pada Senin (25/12/2023) malam.

Program Anis Matta Menjawab ini, dipandu Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi Organisasi DPN Partai Gelora Dedy Miing Gumelar yang juga Caleg DPR RI Dapil Jabar VI 

Bekasi dan Depok.

Menurut Anis Matta, negara-negara Islam harus menjadi negara adidaya, karena memiliki seluruh sumber daya alam seperti minyak, nikel, emas dan lain-lain.

Namun, sumber daya alam tersebut, ternyata tidak menjadikan karunia bagi Islam memimpin dunia, malah jadi bangsa yang dijajah negara lain.

"Nah, Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia punya potensi menjadi negara adidaya. Selain jumlah populasinya besar, juga memiliki sumber daya alam yang besar," katanya.

Artinya, Indonesia tinggal meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk mengejar ketertinggalan dalam bidang teknologi dan ekonomi.

"Syarat untuk menjadi negara adidaya, itu adalah punya kekuatan militer, kekuatan ekonomi dan budayanya, Indonesia bisa menebarkan rahmat kepada seluruh dunia, jika menjadi negara adidaya. Hal itu akan terjadi, jika menjadikan indonesia sebagai negara Superpower," katanya.

Karena itu, Anis Matta menegaskan, bahwa Partai Gelora dan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memberikan fokus yang sangat kuat pada peningkatan sumberdaya manusia Indonesia.

"Makanya kenapa kita punya program memberikan bantuan gizi, makan siang gratis di sekolah dari SD sampai SMA dengan sistem fullday dan dilanjutkan kuliah gratis, sehingga nantinya akan tercipta generasi yang unggul di masa yang akan datang," katanya.

Politisi senior Partai Gelora Deddy Mizwar yang lebih dikenal sebagai Jenderal Naga Bonar mengatakan, impian untuk menjadikan Indonesia sebagai negara Superpower baru itu bukan mengada-ada, tetapi memang sedang dipersiapkan.

"Jadi apa yang disampaikan Pak Anis Matta, Partai Gelora mencoba untuk menterjemahkan impian kita menjadi negara Superpower, bukan dengan mengada-ada," kata Deddy Mizwar, yang juga Ketua Bidang Seni Budaya & Ekraf DPN Partai Gelora ini.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah menambahkan, upaya Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Superpower itu, dilakukannya dengan cara politik jalan tengah, yakni merangkul semua pihak agar tercipta persatuan dan kesatuan bangsa.

"Bangsa ini jangan terus menerus menggunakan ekstrem kanan, ektrem kiri untuk berpecah belah. Karena di kiri ada penanggoknya, di kanan kita pecah. Kita harus jadi kekuatan tengah, yang moderat. Partai Gelora akan terus mengkonsolidasikan kekuatan kelompok tengah," kata Fahri Hamzah.

Anis Matta mengatakan, persatuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melalui rekonsiliansi nasional terbukti telah menjadi berkah bagi Indonesia.

"Indonesia bisa melalui Covid-19, ekonomi Indonesia relatif stabil dibanding negara lain di saat krisis global sekarang. Itu artinya apa, rekonsiliasi nasional menjadi berkah bagi Indonesia," tegas Anis Matta.

Rekonsiliasi nasional tersebut, lanjut Anis Matta, saat ini dilanjutkan oleh pasangan Prabowo-Gibran. Pasangan inilah yang bisa melalui tahapan krisis global berlarut dalam tiga tahun mendatang yang akan mencapai puncaknya.

"Prabowo-Gibran akan membawa Indonesia keluar dari puncak krisis. Itu semua tercipta, kalau rekonsiliasi nasional dilanjutkan, dan yang jadi Presiden Pak Prabowo. Rekonsiliasi nasional sudah terbukti menjadi berkah Indonesia. Jika Indonesia menjadi Superpower baru akan menjadi rahmat bagi seluruh dunia, dan tidak ada lagi saudara-saudara kita sesama muslim seperti Palestina yang dijajah dan dibantai Israel setiap hari di depan mata kita, tanpa kita bisa berbuat apa-apa," pungkasnya.

 

 

Editor: Dardani