Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dokter Indonesia di Jerman dapat Kembali Mengabdi di Tanah Air dengan Cepat dan Mudah
Oleh : Redaksi
Rabu | 22-11-2023 | 15:40 WIB
MoU-Kemkes-Konsil-Kes-Jerman.jpg Honda-Batam
Penandatangan MoU oleh Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, drg Arianti Anaya dan Presiden Bundesarztekammer, Dr Klaus Reinhardt, untuk kerja sama di bidang pertukaran dan pemahaman bersama tentang sistem pendidikan kedokteran di Indonesia dan Jerman, pada 7 November 2023, lalu. (Kemenkes)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Dokter spesialis Indonesia lulusan Jerman yang saat ini telah bekerja di Jerman, kini dapat kembali mengabdi di Indonesia dengan cepat dan mudah.

Hal ini disepakati melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Konsil Kedokteran Jerman (Bundesaerztekammer) untuk kerja sama di bidang pertukaran dan pemahaman bersama tentang sistem pendidikan kedokteran di Indonesia dan Jerman, pada 7 November 2023, lalu.

Dokter dan Dokter Spesialis asal Indonesia yang menimba ilmu dan bekerja di Jerman, saat ingin pulang ke Tanah Air, akan dipermudah untuk proses verifikasi dokumen dan penyertaan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.

Penandatanganan dilakukan antara Direktur Jenderal Tenaga Kesehatan, drg Arianti Anaya, dan Presiden Bundesarztekammer, Dr Klaus Reinhardt, disaksikan oleh Duta Besar RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno beserta sejumlah pengurus IASI.

drg Arianti Anaya menekankan, Nota Kesepahaman ini adalah untuk kepentingan Indonesia, untuk menarik Dokter Indonesia yang sudah selesai belajar dan bekerja di Jerman agar kembali ke Indonesia. "Untuk proses kembali dan bekerja di Indonesia kami perlu validasi data sekolah dimana, bekerja dimana, berapa lama. Dengan kerjasama dengan Bumdes Aerztekammer, proses validasi dan administrasi bisa lebih singkat," katanya, demikian dikutip laman Kemenkes, Selasa (21/11/2023).

dr Prasti Pomarius, Ketua IASI Jerman, menyampaikan kegembiraannya atas ditandatanganinya Nota kesepakatan ini. "Sistem kedokteran di Jerman menganut hospital based, sementara Indonesia menganut university based. Sebetulnya ini masalah yang tidak terlalu besar, di mana harus ada komunikasi antara pihak pemberi izin praktek dokter Jerman dan pemerintah Indonesia dan ini harus dijembatani," ujar Prasti.

Prasti menjabarkan, proses ditandatanganinya Nota kesepahaman tersebut berawal dari webinar pertemuan Diaspora Kesehatan Indonesia Kawasan Amerika dan Eropa, pada April 2022. Webinar itu dihadiri Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Menkes membujuk para dokter Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk kembali ke Tanah Air.

Saat itu, Menkes berjanji prosesnya akan lebih mudah. Ia menegaskan bahwa hal tersebut merupakan permintaan Presiden Joko Widodo. Semua prosesnya akan dibikin transparan.

"Kami akan memudahkan dan memperjelas proses adaptasi dokter dokter yang masuk dari luar negeri," janji Menkes.

Editor: Gokli