Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Antisipasi Peningkatan ODGJ Usai Pemilu 2024, RSUD Batam Siapkan Dokter dan Kamar IRNA
Oleh : Aldy
Rabu | 22-11-2023 | 11:25 WIB
Dir-RSUD-BTM.jpg Honda-Batam
Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, drg RR Sri Widjayanti. (Foto: Aldy)

BATAMTODAY.COM, Batam - Pemilu serentak 2024 sudah di depan mata. Simpatisan Paslon Capres-Cawapres serta para Caleg sudah mulai bergerilya untuk mendulang suara.

Poster, pamflet, baliho hingga iklan sudah ditebar di mana-mana. Bahkan tidak sedikit alat peraga kampanye tersebut dipasang di tempat yang tidak sesuai ketentuan PKPU maupun Perda daerah masing-masing.

Tentunya, promosi para Caleg itu tidak lah gratis, banyak biaya yang sudah dikeluarkan untuk mendapatkan simpati masyarakat. Terlebih Caleg yang baru mulai atau belum pernah mencicipi pahit manisnya menjadi anggota legislatif.

"Kalau baru pertama kali maju, paling tidak harus siapkan dana Rp 1,6 - 2 miliar. Pun juga tidak menjamin untuk menang. Kalau sudah pernah duduk dan maju lagi, bisa saja kurang dari situ," ungkap salah seorang legislator DPRD Batam, yang namanya tidak mau dipublikasi, Selasa (21/11/2023).

Dengan pengeluaran yang tidak kecil itu, bukan cerita baru lagi, usai Pileg banyak Caleg yang stres atau terkana gangguan jiwa.

Menyikapi fenomena itu, Direktur RSUD Embung Fatimah Batam, drg RR Sri Widjayanti, menyebutkan saat ini sudah ada dua dokter jiwa yang dipersiapkan untuk menangani penyakit gangguan jiwa, baik gangguan jiwa akut maupun gangguan jiwa ringan. "Sebelumnya cuma satu dokter spesialis jiwa, sekarang sudah dua, makanya kita buka kamar instalasi rawat inap (IRNA)," ujar drg RR Sri Widjayanti, saat ditemui di Grand Batam Mall, Selasa (21/11/2023) malam.

Dikatakan drg Sri Widjayanti, saat ini sudah ada pasien jiwa yang menjalani rawat inap. Bahkan, sejak Juni 2023 lalu, BPJS sudah merestui, penyakit jiwa masuk dalam pertanggungan.

"Kalau stres akibat gagal nyaleg, kita belum tahu apakah masuk tanggungan BPJS atau tidak. Nanti kita akan konfirmasi ke BPJS dulu. Yang pasti jika terjadi peningkatan masyarakat yang stres atau pasien jiwa, tentunya kita akan siapkan kamara IRNA tambahan," ungkap dia.

Menurutnya, penderita gangguan jiwa yang baru masuk kategori akut. Tentunya pasien seperti itu perlu perawatan intensif.

"Kita lihat nanti seperti apa. Intinya RSUD Batam siap melayani pasien gangguan jiwa," tutupnya.

Editor: Gokli