Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Musikal Dirumahaja Hadir Kembali dengan Cerita Orisinal 'Beranak dalam Kubur' Bersama Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 03-11-2023 | 08:52 WIB
3-11_beranak-d-k_0239239348.jpg Honda-Batam
#Musikal Dirumahaja hadir kembali dengan cerita orisinal 'Beranak Dalam Kubur' bersama Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih. (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Www.indonesiakaya.com dan BOOW Live kembali mempersembahkan salah satu program andalannya di kanal YouTube IndonesiaKaya yaitu #MusikalDiRumahAja.

Episode terbaru dari program yang senantiasa menghadirkan cerita rakyat maupun legenda urban dari berbagai wilayah di Indonesia dan melibatkan beragam sutradara teater, sutradara film, sinematografer, penata musik, serta aktor, aktris dan penari Indonesia, kali ini salah satunya mengangkat cerita orisinal 'Beranak Dalam Kubur' yang terbagi dalam 3 episode dan dapat disaksikan mulai 6, 7 dan 8 November 2023 pukul 19.00 WIB.

Dalam episode terbaru #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur, kami berkolaborasi dengan kelompok sandiwara legendaris, Miss Tjitjih yang selama hampir satu abad telah malang melintang di atas panggung seni pertunjukan dan menghibur para penikmat seni dari masa ke masa.

Kelompok yang senantiasa menghadirkan cerita dengan tema yang beragam ini, juga banyak menuliskan dan mementaskan kisah yang diadaptasi dalam bentuk film seperti, 'Beranak Dalam Kubur', 'Si Manis Jembatan Ancol', dan masih banyak lagi. Produksi ini juga merupakan bentuk apresiasi kami kepada Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih atas kerja sama yang luar biasa, kreativitas tak terbatas, dan dedikasi yang luar biasa dalam menghadirkan tema cerita yang begitu beragam kepada Indonesia.

"Semoga produksi terbaru ini terus mengalir sebagai sumber inspirasi bagi semua generasi," ujar Renitasari Adrian, Program Director www.indonesiakaya.com, dalam keterangannya, Jumat (3/11/2023).

Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih merupakan kelompok sandiwara asal Sumedang, Jawa Barat. Didirikan sejak 1928, Miss Tjitjih kerap menghadirkan tema cerita yang beragam seperti cerita rakyat, cerita perjuangan, roman, komedi, sampai, horror. Dalam 95 tahun perjalanannya di dunia seni
pertunjukan, banyak kisah sandiwara Miss Tjitjih yang diadaptasi dalam bentuk film.

#MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur ditulis kembali oleh Titien Wattimena dan Deliesza Tamara, mengisahkan tentang seorang wanita bernama Ratnasi yang menikahi seorang anak raja, Jaying Pati.

Hidup Ratnasi berakhir tragis. Cerita orisinal 'Beranak Dalam Kubur' sendiri merupakan kisah yang ditulis dan dipentaskan dalam format teater pertama kalinya oleh Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih sekitar tahun 1960-an. Para anggota dari Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih juga ikut
berperan dalam episode terbaru dari #MusikalDiRumahAja ini.

Elly Herawati dari Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih mengungkapkan, "Berkolaborasi bersama www.indonesiakaya.com dan BOOW Live dalam menghadirkan episode terbaru dari #MusikalDiRumahAja menjadi sebuah pengalaman yang amat mengharukan, karena di usia kami yang hampir 1 abad, kami masih terus berkarya dan hadir ke hadapan para penikmat seni."

Kolaborasi ini juga merupakan salah satu upaya yang kami lakukan untuk dapat menjangkau penikmat seni dari berbagai daerah, dan menjadi wadah bagi kami untuk untuk berkreasi dan menuangkan kreativitas dengan format yang baru.

"Semoga penampilan kami dalam #MusikalDiRumahAja dapat meregenerasi pecinta teater. Berangkat dari cerita orisinal yang ada, kami berharap penikmat seni dapat lebih mendalami akar dari urban legend yang terus berkembang dari masa ke masa dengan format kekinian," imbuhnya.

Bayu Pontiagust selaku produser BOOW Live dan sutradara (film & teater) mengatakan, "Episode
terbaru #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur ini merupakan sebuah perjalanan produksi yang
luar biasa karena berkesempatan untuk bekerja bersama Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih yang telah memberikan pengaruh terbesar dalam dunia seni pertunjukan."

"Dalam proses produksi ini, kami memastikan bahwa esensi dan keindahan cerita orisinal Beranak Dalam Kubur yang diangkat dari sandiwara panggung Miss Tjitjih tetap terjaga dalam setiap adegan. Kami memahami dan menghormati warisan seni pertunjukan mereka dan berusaha untuk menjadikannya relevan sehingga menarik bagi penonton saat ini. Kami berharap bahwa produksi ini akan menginspirasi dan menghibur penonton serta menjadikan warisan seni pertunjukan Miss Tjitjih terus hidup dalam bentuk baru," tambah Bayu.

Selain Kelompok Sandiwara Sunda Miss Tjitjih, #MusikalDiRumahAja: Beranak Dalam Kubur juga
diperankan oleh Bayu Reswandha sebagai Jayeng Pati, Raka Rahayudin sebagai Jayeng Rasa, Ulan Laumi sebagai Ratnasi, Sri Ayu Winati sebagai Wulandari, Rahma sebagai Sekarwati, Dina C F sebagai Mbah Dukun/Kunti dan Aditya Restu Faturahman sebagai Jayeng Kusuma. Dan melibatkan juga banyak pihak seperti Virlan Wana Langgong selaku Co-Sutradara Film, Penata Musik Wishnu Dewanta, Fia Cinte dan Imam Mapaso sebagai Produser Lini, Kubil Alonso sebagai Asisten Sutradara Film 1, Putri Indam Kamila selaku Asisten Sutradara Teater, dan Ayu G selaku Koreografer.

Kisah Beranak Dalam Kubur ini merupakan produksi terbaru dalam program #MusikalDiRumahAja di
tahun 2023 ini. Selain ini, Indonesia Kaya juga menghadirkan dua kisah terbaru #MusikalDiRumahAja: Ibu, yang ditayangkan sejak 22 Oktober 2023 dan akan membawa penikmat seni ke wilayah Jawa Barat pada era kolonial Belanda dengan kisah seorang perempuan bernama Atikah.

Selain itu, ada juga #MusikalDiRumahAja: Karaeng Pattingalloang yang dapat disaksikan mulai 29 Oktober 2023 pukul 19.00 WIB. Produksi berbentuk drama tari musikal ini menceritakan tentang Karaeng Pattingalloang dari Makassar, Sulawesi Selatan yang merupakan seorang tokoh cendikiawan yang paling dikenal oleh orang-orang Eropa dari kota-kota pelabuhan di Jalur Rempah Nusantara.

"Kami harap beberapa suguhan terbaru ini juga mendapatkan apresiasi tinggi seperti kisah-kisah
#MusikalDiRumahAja sebelumnya yang total penayangannya mencapai lebih dari 4,000,000 views di
kanal YouTube IndonesiaKaya. Semoga sajian ini dapat berkesan dan diterima dengan baik oleh para
penikmat seni," tutup Renitasari.

Editor: Gokli