Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gus Yahya Tegaskan Pengurus PBNU Masuk Timses Capres Harus Cuti Bahkan Mundur
Oleh : Redaksi
Selasa | 31-10-2023 | 19:20 WIB
Gus-Yahya11.jpg Honda-Batam
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menegaskan para pengurus PBNU yang masuk tim sukses resmi capres-cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024 harus cuti bahkan mengundurkan diri dari jabatannya.

"Kalau dia posisinya resmi ya, harus cuti atau bahkan harus mundur. Kalau posisinya resmi, tergantung nanti ada kategori-kategori dalam aturan yang kami miliki ya. Kalau memang posisinya resmi, misalnya jadi tim resmi, tim sukses misalnya, itu ada aturan-aturan," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Namun, Gus Yahya menegaskan apabila pengurus PBNU terkait sekadar menyatakan dukungan dan tak masuk susunan timses paslon, maka ia menghargai tiap-tiap pilihan warga NU tersebut.

"Tapi kalau cuma pribadi, enggak jadi apa-apa, sebagai rakyat, ya kita ga bisa halangi toh. Gitu," kata dia.

Di sisi lain, Gus Yahya tak lugas ketika ditanya terkait sanksi jika Yenny Wahid nantinya masuk Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Yenny kini berstatus sebagai Ketua Badan Pengembangan Inovasi Strategis PBNU, organisasi otonom di bawah PBNU.

Ia mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait kepastian Yenny masuk struktur TPN Ganjar-Mahfud atau tidaknya.

"Kita tanyakan nanti. Saya belum dapat informasinya itu. Katanya kan kalau itu resmi dan memang masuk dalam kategori yang ada dalam aturan yang kita punya, ya kita akan lakukan penerapan aturan itu sebagai mestinya," kata dia.

Adapun saat ini terdapat tiga pasangan bakal capres-cawapres yang sudah mendaftar ke KPU. Mereka yaitu Ganjar-Mahfud, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sumber: CNN Indonesia
Editor: Yudha