Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Generasi Milenial Jadi Penentu Terbesar Hasil Pemilu 2024
Oleh : Irawan
Selasa | 24-10-2023 | 15:48 WIB
diskusi_pemilu_melinial_b.jpg Honda-Batam
Dialektika Demokrasi bertema 'Membedah Partisipasi Milenial Dalam Pemilu 2024' di Gedung Nusantara III, Senayan, DPR RI, Jakarta, Selasa (24/10/2023)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anggota DPR RI Willy Aditya menegaskan bahwa generasi milenial menjadi faktor penentu hasil Pemilu di tahun 2024 mendatang. Menurut Willy, milenial merupakan kategori usia paling besar sebagai pemilih di kontestasi Pemilu.

"Milenial memiliki preferensi lebih untuk berpartisipasi di dalam Pemilu," ujar Willy saat acara Dialektika Demokrasi bertema 'Membedah Partisipasi Milenial Dalam Pemilu 2024' di Gedung Nusantara III, Senayan, DPR RI, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Willy melanjutkan bahwa, sangat banyak perhatian yang dimiliki generasi milenial terhadap isu-isu yang sedang terjadi di Indonesia saat ini.

Sehingga, dirinya merasa bahwa Pemilu ke depan merupakan tantangan untuk menjawab keinginan generasi ini yang menginginkan perubahan.

"Jangan hanya memandang mereka sebagai angka-angka yang memenuhi TPS-TPS. Jangan. Mari bersama-sama entah itu partai politik, entah itu kandidat capres-cawapres, entah itu media, entah itu platform-platform, secara bersama-sama kita untuk kemudian membuat ruang-ruang menyusun agenda bersama," ujar Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Legislator Dapil Jawa Timur XI itu juga memandang partisipasi anak muda saat ini telah lebih aktif alias tidak lagi apatis. Hal ini terlihat dari beberapa petisi yang dibuat oleh anak muda, contohnya seperti petisi soal korban kekerasan seksual.

"Jadi kalau ada sesuatu petisi ada misalnya korban kekerasan seksual, mereka kirim petisi rame-rame gitu, itu bentuk involvement politik mereka. Mungkin ekspresinya yang kemudian harus kita buat ruang seluas dan lebar mungkin," katanya.

Bukan Objek

Willy Aditya memandang kaum muda, khususnya Generasi Milenial dan Generasi Z bukan sekadar objek, melainkan juga sebagai aktor sejarah.

Karena itu, Willy mendorong hadirnya ruang partisipasi bagi dua generasi yang memiliki populasi terbesar sebagai pemilih hingga 54 persen itu.

Kalau menurut saya hal yang paling penting tidak hanya memandang mereka sebagai objek, bukan hanya sebagai pemilih. Bagi saya memandang generasi milenial dan gen z ini, anak-anak muda ini, sebagai aktor sejarah," ujar Willy.

Legislator dapil Jawa Timur XI itu menilai bahwa adalah suatu kerugian dan pengingkaran sejarah jika memandang kaum muda ini hanya sekadar pemilih (voters).

Pasalnya, menurutnya, Republik Indonesia ini selalu digerakkan oleh anak-anak muda. Sehingga perlu ruang bagi kaum muda untuk diberikan seluas dan selebar-lebarnya.

"Maka yang paling penting bagi siapa yang bertanding, entah itu partai politik, entah itu capresnya, memformulasikan metodologi-metodologi, ruang-ruang, bagaimana melibatkan mereka secara kelompok profesi, pendidikan, untuk berdialog bersama," imbuh Politisi Fraksi Partai NasDem ini.

Editor: Surya