Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Warga Mangsang Marah, Besi Cor Jalan di RW23 Dipindahkan
Oleh : kli/dd
Jum'at | 14-09-2012 | 14:18 WIB

BATAM, batamtoday - Warga Mangsang, Seibeduk akhirnya marah lantaran jalan lintas yang sudah rusak parah tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, besi coran semenisasi jalan di Perumahan Puri Agung III RW23 yang dibangun dengan dana APBD  dipindahkan ke Jalan Mangsang oleh puluhan warga, Jumat (14/9/2012) siang.


Menurut beberapa warga, aksi ini dilakukan secara spontan lantaran pembangunan jalan lintas mangsang dinilai lebih layak dikerjakan dibanding jalan perumahan di Puri Agung III RW23, Seibeduk. Sebelumnya, sempat dihentikan warga, tapi belakangan diketahui pengerjaannya tetap dilanjutkan, bahkan sudah disemenisasi sekitar 20 meter.

Mengingat upaya warga menemui anggota DPRD dan Wakil Wali Kota Batam terkait pembangunan jalan lintas Mangsang ini bisa dikatakan sudah maksimal. Namun, hal itu tidak serta merta dilakukannya perbaikan oleh pihak pemerintah.

"Jujur saja, kami menilai wakil rakyat dari Seibeduk ini tak bisa diharap dan tak pro rakyat. Mereka jauh lebih mementingkan diri sendiri dari pada kepentingan umum," ungkap Nurdin Arianto, ketua RW02, Mangsang.

Ditambahkannya, aksi pemindahan besi cor itu dari Puri Agung III ke jalan lintas Mangsang karena sudah merasa kesal bahkan sudah marah besar. Sebelumnya juga, hal ini sudah mereka wanti-wanti kepada anggota Dewan jika pembangunan jalan mangsang tak segera dilakukan maka semenisasi jalan di Puri Agung III harus dihentikan.

"Kami berharap pembangunan jalan lintas Mangsang ini yang harus diutamakan, tapi sepertinya pemerintah cuek, makanya warga marah dan memindahkan besi coran itu," paparnya.

Nur Hafandi, ketua LPM kelurahan Mangsang mengatakan kekesalan warga itu juga muncul lantaran semenisasi jalan di Puri Agung III RW23 sepanjang 250 meter tak pernah dibahas dalam Musrenbang kelurahan, kecamatan maupun kota, yang ada hanyalah jalan lintas Mangsang dan jalan lintas Seibeduk.

"Gimana warga tak marah, dalam Musrembang tak pernah dibahas tapi bisa ditenderkan menggunakan dana APBD. Sementara, jalan lintas Mangsang yang sudah beberapakali dibahas dan diprioritaskan dalam Musrenbang sama sekali tak diperhatikan," tuturnya.

Aksi protes warga ini, kata Nur akan tetap berlanjut sampai pada akhirnya jalan lintas Mangsang diperbaiki. Memang saat ini, sudah dilakukan perataan jalan oleh Dinas PU kota Batam, tapi melihat cara pengerjaannya dinilai hanya meninabobokan warga lantaran perataan jalan itu tidak menggunakan bauksit melainkan tanah yang suatu saat hujan akan menimbulkan lumpur.

"Saya rasa kemarahan warga ini tak terbendung lagi dengan perataan yang tak masuk diakal ini. Sudah jelas yang diminta warga perbaikan bukan perataan yang hanya menggunakan tanah," terangnya.

Masih kata Nur, mereka tidak menentukan waktu tapi berharap secepatnya diperbaiki. Memang, setelah pertemuan dengan Wakil Wali Kota Batam, Rudi SE warga meminta dalam minggu ini harus sudah diperbaiki.

"Masalah waktu kita tidak tentukan, tapi berharap secepatnya, tak pakai lama," pintanya.