Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Tuan Rumah Selenggarakan KTT AIS, RI Tunjukkan Kepemimpinan Negara Kepulauan
Oleh : Opini
Selasa | 10-10-2023 | 09:40 WIB
A-JOKOWI15.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo. (Foto: Net)

Oleh Paramita Eka Putri

INDONESIA menggelar Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT AIS 2023 edisi perdana di Bali. Acara yang digelar 10-11 Oktober 2023 diyakini tidak saja mampu menjawab persoalan tantangan kelautan global, namun menjadi momentum spesial yang mampu menunjukkan kepemimpinan Indonesia di kalangan negara-negara kepulauan.

Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Sebagai negara kepulauan, tentu saja Indonesia dihadapkan oleh sejumlah tantangan yang sangat mungkin juga dihadapi oleh negara-negara-negara kepulauan lainnya.

Adapun sejumlah tantangan tersebut diantaranya adalah perompakan, sampah laut, hingga pentingnya pengembangan ekonomi biru. Berbagai persoalan tersebut menunjukkan tentang pentingnya sebuah forum pertemuan negara-negara kepulauan untuk selanjutnya menjadi latar belakang KTT AIS yang digelar di Kawasan Nusa Dua, Bali.

Pelaksanaan KTT AIS dibuka secara resmi oleh Presiden Jokowi. Dalam hal ini, Pemerintah Indonesia selaku tuan rumah pertemuan pimpinan negara-negara kepulauan turut mengundang 29 negara kepulauan dan empat organisasi internasional untuk hadir dalam acara ini. Gelaran acara tersebut pun berlangsung meriah yang juga menunjukkan kebesaran Indonesia sebagai negara maritim.

Pelaksanaan KTT AIS sendiri sudah dilaksanakan sejak jauh-jauh hari. Hal tersebut tercermin dari berbagai persiapan Pemerintah mulai dari pengamanan para delegasi terhitung sejak kedatangan hingga kembali ke negara asalnya.

Tidak hanya itu, Pemerintah juga telah mempersiapkan media center sebagai wadah bagi para jurnalis untuk bekerja menyampaikan berbagai hasil positif tentang KTT AIS. PLN hingga Telkom pun turut berkomitmen menjamin kelancaran listrik dan internet.

KTT AIS diyakini memiliki beragam kontribusi positif dalam percaturan politik internasional. Di dalam kerjasama internasional, Indonesia selama ini dikenal bisa membaur ke mana saja, baik negara-negara maju maupun negara berkembang. Posisi Indonesia amat dihargai karena kita dipandang sebagai negara berkembang yang potensial, dan ketika ada forum internasional, banyak pemimpin negara lain yang menaruh hormat kepada Presiden Jokowi, termasuk di KTT G20, KTT ASEAN, hingga KTT AIS yang dihadiri oleh 29 negara kepulauan.

Pada KTT AIS 2023 yang diadakan di Bali, Indonesia diketahui banjir pujian dari banyak tamu negara. Sementara itu, pujian dan apresiasi juga sudah dialamatkan kepada Presiden Joko Widodo yang dinilai mampu mendorong dialog guna kepentingan negara-negara kepulauan.

Pujian terhadap pelaksanaan event internasional juga datang dari kalangan delegasi dan perwakilan dari negara peserta KTT AIS 2023. Sebagaimana diketahui, pelaksanaan KTT AIS 2023 merupakan event perdana yang dilaksanakan di Bali. Dalam pelaksanaanya, kali ini menjadi spesial karena dihadiri oleh kepala negara/pemimpin pemerintahan dari negara-negara kepulauan dalam jumlah besar.

Menurut Presiden Joko Widodo atau Jokowi, dalam level global, negara - negara kepulauan masih penting dan relevan bagi rakyat, bagi kawasan, dan bagi dunia. Kelompok negara tersebut akan terus berkontribusi bagi perdamaian dan stabilitas global. Selain itu, banyaknya negara kepulauan akan terus dapat menjaga pertumbuhan ekonomi global.

Sebelum berlangsungnya KTT AIS 2023, forum tersebut merupakan ide dan inovasi yang digerakan oleh Indonesia. Pada awalnya, ide KTT AIS Forum diinisiasikan pada tahun 2017 dengan dasar tantangan yang dihadapi Indonesia sebagai negara kepulauan. Tidak hanya permasalahan perubahan iklim, pengembangan potensi ekonomi biru, namun permasalahan konektivitas, pemberdayaan masyarakat pesisir, dan pencemaran laut.

Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary turut serta hadir dalam Media Briefing KTT AIS Forum 2023 dan menjelaskan tujuan AIS Forum yaitu untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area pertama antara lain, mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut dan tata kelola maritim yang baik.

Sementara itu Senior Advisor for Climate Governance UNDP Indonesia Abdul Wahid Situmorang juga mengingatkan bahwa bagi negara pulau dan kepulauan, laut adalah tulang punggung perekonomian dimana dibutuhkan solusi-solusi yang dapat dipergunakan bagi negara itu sendiri maupun negara berkembang lainnya.

Para perwakilan pemimpin negara peserta KTT AIS juga menyepakati percepatan transisi ekonomi hijau atau green economy dan pengembangan inovasi teknologi untuk pembangunan dan pertumbuhan berkelanjutan.

Indonesia membuktikan diri mampu memimpin negara-negara kepulauan menjawab tantangan global, menghasilkan terobosan kerja sama bagi masyarakat dunia. Keberhasilan KTT AIS 2023 menunjukkan bahwa Indonesia mampu menavigasi diplomasi luar negeri yang tidak hanya menguntungkan bagi kepentingan global namun juga bermanfaat bagi kepentingan dalam negeri Indonesia sendiri.

KTT AIS Forum yang dilaksanakan di Bali memiliki target utama yaitu merumuskan leaders declaration di mana berisi harapan-harapan dari para pemimpin negara, bagaimana KTT AIS Forum ini kedepannya terus berkembang menjadi sebuah international organization yang dapat membantu kemaslahatan para islanders atau penduduk di negara pulau dan kepulauan, serta memperbaiki dan meningkatkan berbagai program dan kerja yang selama ini telah dilakukan oleh AIS Forum.*

Penulis adalah kontributor Jendela Baca Institute Jakarta