Itu Urusan Kementerian Terkait

Lima WNI Ditembak Mati Polisi Malaysia

Itu Urusan Kementerian Terkait

Oleh : ali/dd

Kamis | 13-09-2012 | 15:25 WIB

AKBP Hartono, Kabid Humas Polda Kepri.

BATAM, batamtoday - Kepolisian Daerah Kepulauan Riau menyatakan peristiwa ditembaknya lima warga negara Indonesia karena dituduh melakukan perampokan oleh Polisi Malaysia merupakan wewenang kementerian terkait.

"Itu bukan urusan Polda melainkan kementerian (terkait-red.)," kata AKBP Hartono, Kabid Humas Polda Kepri, Kamis (13/9/2012).

Hartono menegaskan untuk kejadian seperti tewasnya lima WNI di Malaysia itu pihak Polda Kepri tidak memiliki kewenangan untuk mengusut melainkan sudah menjadi domain antar pemerintah kedua negara.

Seperti diberitakan sebelumnya, tindakan biadab dilakukan oleh Polisi Malaysia terhadap warga negara Indonesia. Lima warga negara Indonesia, Osnan alias Simon, Hamid, Diden, Mahnoh dan Joni ditembak mati oleh Polisi Diraja Malaysia karena dituduh merampok di Ipoh Perak, Pulau Pinang, Malaysia.

Yang sangat tidak manusiawi, organ tubuh mereka diambil. Dari kelima korban penembakan tersebut empat diantaranya warga Batam, terkecuali Mahnoh yang berasal dari Madura, Jawa Timur.

TERKINI
POPULER

Lima WNI Ditembak Mati Polisi Malaysia

Bangun Koperasi di Kawasan Transmigrasi, Viva Yoga: Langkah Baik Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Pemerintah Umumkan Penurunan Tarif Tiket Pesawat Sebesar 10 Persen Selama Nataru

Bawaslu Tindak Lanjuti 130 Dugaan Politik Uang di Masa Tenang Pilkada

Mendagri Dukung Bawaslu Tindak Tegas ASN tidak Netral Selama Pilkada

PDIP Kalah di Kandang Banteng, Megawati: Demokrasi Terancam Mati Akibat Kekuatan Halalkan Segala Cara

BMKG Prediksi Bencana Hidrometeorologi akan Berlangsung hingga April 2025

Kejari Batam Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi RSUD Embung Fatimah

Bintan Resort Bakal Tambah 20 Hotel dengan Kapasitas 3.000 Kamar dalam 5 Tahun

Pria Paruh Baya di Bintan Diamankan Polisi Usai Cabuli Bocah 9 Tahun

Jadi Pelangsir Solar Subsidi di Batam, Bonataon Gunakan 13 Fuel Card dengan Untung Rp 2.200 Per Liter

Polda Kepri Bongkar Markas Judi Online di Apartemen Aston Batam, Dikelola Dua Bersaudara

Dittipidum Bareskim Polri dan Ditreskrimum Polda Kepri Ungkap Jaringan TPPO Internasional

Lima WNI Ditembak Mati Polisi Malaysia

Kejari Batam Selidiki Dugaan Korupsi Penyalahgunaan Lahan Hutan Lindung di Rempang

Miliki 0,28 Gram Sabu, Pemuda Batam Divonis 7 Tahun Penjara

Kronologi Oknum Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang Berbeda Kesaksian Warga

Bangun Koperasi di Kawasan Transmigrasi, Viva Yoga: Langkah Baik Tingkatkan Taraf Hidup Masyarakat

Pemerintah Umumkan Penurunan Tarif Tiket Pesawat Sebesar 10 Persen Selama Nataru

Bawaslu Tindak Lanjuti 130 Dugaan Politik Uang di Masa Tenang Pilkada

Mendagri Dukung Bawaslu Tindak Tegas ASN tidak Netral Selama Pilkada

PDIP Kalah di Kandang Banteng, Megawati: Demokrasi Terancam Mati Akibat Kekuatan Halalkan Segala Cara

BMKG Prediksi Bencana Hidrometeorologi akan Berlangsung hingga April 2025

Kejari Batam Tetapkan 2 Tersangka Kasus Korupsi RSUD Embung Fatimah

Bintan Resort Bakal Tambah 20 Hotel dengan Kapasitas 3.000 Kamar dalam 5 Tahun

Pria Paruh Baya di Bintan Diamankan Polisi Usai Cabuli Bocah 9 Tahun

Jadi Pelangsir Solar Subsidi di Batam, Bonataon Gunakan 13 Fuel Card dengan Untung Rp 2.200 Per Liter

Polda Kepri Bongkar Markas Judi Online di Apartemen Aston Batam, Dikelola Dua Bersaudara

Dittipidum Bareskim Polri dan Ditreskrimum Polda Kepri Ungkap Jaringan TPPO Internasional