Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jangan Berhenti Menjaga Bumi
Oleh : dd/hc
Rabu | 12-09-2012 | 10:53 WIB

BATAM, batamtoday - Luas wilayah bumi yang dilindungi mulai dari taman nasional, hutan alami hingga terumbu karang terus meningkat.


Fenomena ini membantu mengurangi deforestasi, kerusakan habitat, musnahnya spesies, sekaligus meningkatkan taraf ekonomi lebih dari satu miliar penduduk dunia.

Hal ini terungkap dari laporan perdana dan terbaru dari World Conservation Congress berjudul Protected Planet Report 2012 yang dirilis minggu lalu (Jum’at, 7 September).

Wilayah yang dilindungi ini mampu menyerap 15% emisi karbon dunia. Luas dan sebaran wilayah yang dilindungi ini terus meningkat meliputi 12,7% wilayah daratan dan 1.6% wilayah lautan.

Laporan ini mengukur kemajuan pencapaian target luas dan sebaran wilayah yang dilindungi yang dikenal dengan nama Target Aichi (Aichi Targets), yang ditetapkan dua tahun lalu oleh Convention on Biological Diversity (CBD). Target tersebut menetapkan setidaknya 17 % dari wilayah daratan dunia dan 10 % dari wilayah laut dikelola sebagai wilayah konservasi pada 2020.

Laporan ini disusun atas kerjasama IUCN, World Conservation Monitoring Centre (WCMC) milik Program Lingkungan PBB (UNEP), bersama dengan pihak-pihak yang lain.

Laporan ini menunjukkan bahwa dari tahun 1990 hingga 2010, luas wilayah dunia yang dilindungi meningkat dari 8,8% ke 12,7% di wilayah daratan (termasuk perairan darat seperti sungai dan danau) dan dari 0,9% menjadi 4% di wilayah laut yang menjadi tanggung jawab negara.

Walau mengalami peningkatan, luas wilayah yang dilindungi saat ini yaitu kurang dari 13% dari wilayah darat dan hanya 1,6 % dari wilayah laut masih jauh di bawah Target Aichi.

Diperlukan lahan dengan luas dua kali wilayah Argentina – terdiri dari 6 juta km2 lahan dan perairan darat – untuk bisa memenuhi Target Aichi. Sementara untuk wilayah laut, diperlukan laut seluas 8 juta km2 atau lebih luas dari wilayah Australia.

Wilayah yang dilindungi saat ini memiliki cara pengelolaan yang berbeda-beda. Menurut laporan ini, hampir separuh wilayah bumi yang dilindungi berada di wilayah dengan tata kelola yang berkelanjutan. Hampir seperempat dari wilayah darat dan laut yang dilindungi tersebut dikelola oleh lembaga swadaya masyarakat, penduduk asli dan komunitas lokal.

Laporan ini adalah edisi pertama dari Protected Planet Report. Edisi selanjutnya akan diterbitkan dua tahun mendatang bersamaan dengan Kongres Taman Dunia yang akan diselenggarakan IUCN dan CBD COP (Conference of Parties) 12 pada 2014. Edisi mendatang akan memberikan data-data terbaru raihan Target Aichi bersama indikator wilayah yang dilindungi yang lain.