Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

YouTube DPR Diretas Jadi Promosi Judi Online

Proteksi dari Serangan Siber, DPR Bentuk Gugus Tugas Pengelolaan Sosmed
Oleh : Irawan
Jumat | 08-09-2023 | 08:04 WIB
serangan_siber_dpr_bssn_b.jpg Honda-Batam
Keterangan pers Biro Pemberitaan Parlemen dan BSSN mengenai serangan hacker atas akun YouTube DPR di Jakarta, Kamis (7/9/2023) (Foto: Irawan)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Sekretariat Jenderal DPR RI Indra Pahlevi menegaskan pihaknya akan membentuk gugus tugas (task force) pengelolaan seluruh akun Sosial Media (Sosmed) di lingkup DPR RI.

Hal ini dilakukan pasca akun YouTube DPR RI diretas hacker pada Rabu (6/9/2023) pagi. Akibat peretasan tersebut, tampilan layar YouTube DPR RI menayangkan video berisi promosi judi online.

Gugus tugas ini juga dibentuk dalam rangka untuk memperkuat edukasi hingga asistensi guna memproteksi serta antipasi dari bahaya serangan siber.

"Hal ini merupakan sebuah pembelajaran, terutama yang ada di DPR atau lingkungan DPR RI karena ternyata akun medsos di DPR ini kan sangat banyak. Bukan hanya medsos yang berada dalam pengelolaan Biro pemberitaan, tetapi juga setiap unit kerja dan juga AKD-AKD. Kedepan, kita akan memperkuat sistem yang sudah ada di Pustekinfo (Pusat teknologi dan Informasi) Setjen DPR RI, dengan membuat semacam gugus tugas atau task force yang akan kita berikan bukan hanya edukasi, tapi asistensi kepada semua pengelola akun medsos sebagai bentuk antisipasi kita ke depan," terang Indra di Ruang Media Center, Gedung Nusantara III, DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9/2023).

Diketahui, pada Rabu (6/9/2023) pagi hingga sekitar pukul 10 siang, akun Youtube DPR RI mengalami peretasan. Setjen DPR RI juga tengah melakukan koordinasi dengan pihak Bareskrim Polri maupun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) guna menelusuri pelaku. Serta melakukan berbagai pemulihan secara manual melalui Pusat Teknologi Informasi (Pustekinfo) Setjen DPR RI.

Indra mengungkapkan, diretasnya akun YouTube DPR RI menjadi sebuah pelajaran berharga, terlebih DPR merupakan lembaga yang jamak disorot publik.

"Kedepan ya nanti akan kita lakukan pertemuan, bahkan ada kontrol rutin kepada semua pengelola akun medsos ya yang master control-nya ada di Pustekinfo. Oleh karena Biro Pemberitaan tentu hanya salah satu user yang kebetulan memang mengelola cukup banyak akun medsos yang ada di DPR RI ini," tambahnya.

Di samping itu, ia juga akan mengikuti setiap saran maupun masukan yang disampaikan BSSN terkait celah keamanan pengelolaan sosial media di DPR RI.

"Misalnya untuk berhati hati bagi admin itu berpindah pindah device. Yang kedua, double protective system yang harus dilakukan. Yang ketiga, untuk tidak menggunakan aplikasi atau sistem yang bajakan. Dan saya pikir pelajaran berharganya seperti itu. Jadi harus benar-benar jadi perhatian buat kita semua," paparnya.

Terkait upaya hukum yang kini tengah berlanjut, Indra mengatakan pihaknya menyerahkan semuanya Bareskrim Polri sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.

"Kita serahkan ke Bareskrim Polri. Karena kemarin Reskrim juga ikut hadir dalam proses investigasi itu. Apakah nanti datanya dari BSSN semua nanti biar Reskrim yang bekerja ya, semua data kita serahkan kepada Reskrim," katanya.

Perkuat SDM
Dalam kesempatan ini, Kepala Biro Pemberitaan Parlemen Setjen DPR RI Indra Pahlevi menekankan pihaknya akan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk memperkuat kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkup Setjen DPR RI.

Kerja sama ini dalam rangka untuk membenahi kelemahan-kelemahan yang terjadi dalam pengelolaan akun sosial media DPR RI. Sehingga, peretasan akun diharapkan tidak terjadi kembali.

"Misalnya untuk berhati hati bagi admin itu berpindah pindah device. Yang kedua, double protective system yang harus dilakukan. Yang ketiga, untuk tidak menggunakan aplikasi atau sistem yang bajakan. Dan saya pikir pelajaran berharganya seperti itu. Jadi, harus benar-benar jadi perhatian buat kita semua," papar Indra.

Juru Bicara BSSN Ariandi Putra menambahkan penguatan kapabilitas SDM tersebut terkait dengan sumber daya manusia di lingkungan DPR RI, juga terkait dengan proses dan teknologi yang digunakan DPR.

Ariandi menyebut, BSSN juga mengimbau kepada para pengelola media sosial, admin media sosial dan juga masyarakat secara umum serta penyelenggara sistem elektronik untuk selalu waspada terkait dengan serangan siber terkhusus malware.

Ia juga meminta agar selalu waspada akan bahaya phishing dan tidak mengunjungi situs berbahaya. "Selalu bersihkan selesai login, cookie dan browsing history perangkat dan tidak sembarang menginstal extension tambahan di browser," pungkasnya.

Editor: Surya