Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

KTT ASEAN ke-43 Lancar dan Baik, PM India Puji Presiden Jokowi
Oleh : Opini
Kamis | 07-09-2023 | 14:36 WIB
222_ASEAN_2_1100929828287.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo saat meninjau lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN, Jumat (01/09/2023). (Foto: Kominfo)

Oleh Ahmad Dzul Ilmi Muis

PERHELATAN KTT ASEAN ke-43 berhasl berjalan dengan sangat lancar dan baik, maka dari itu, PM India memberikan pujian dan mengapresiasi sangat tinggi bagaimana kepemimpinan Presiden Jokowi selaku Ketua KTT ASEAN pada tahun ini.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah secara resmi menutup perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Association of South East Asian Nations (ASEAN) ke-43 yang digelar di Jakarta pada tahun 2023 ini, yang mana agenda tersebut telah terlaksana sejak tanggal 5 hingga 7 September 2023.

Diketahui bahwa seluruh perhelatan kegiatan event internasional yang menjadikan Indonesia ketua tersebut adalah dilakukan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta. Tentu saja dalam sesi penutupan itu, Kepala Negara merasa sangat terhormay karena telah mampu menimpin berjalannya pertemuan para petinggi di negara kawasan Asia Tenggara dengan sangat baik dan lancar.

Berbagai hal juga telah diadopsi dan juga telah diraih kesepakatannya secara bersama-sama. Maka dari itu, Presiden Jokowi kemudian menyampaikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang hadir termasuk kepada semua delegasi negara hingga semua pihak yang mendukung acara mulai dari persiapan, pembukaan hingga berjalannya acara sampai penutupan pada hari ini.

Bukan hanya itu saja, namun Presiden RI ketujuh itu juga mengapresiasi bagaimana berjalannya diskusi, yang meski mungkin masih terdapat beberapa perbedaan pendapat serta pandangan, namun nyatanya memang seluruh pihak mampu memberikan fleksibilitas mereka sehingga ada hal-hal yang mampu untuk disepakati secara bersama dan juga disahkan untuk selanjutnya dilaksanakan bersama demi kemajuan dunia dan mencapai Epicentrum of Growth.

Sama sekali tidak bisa dipungkiri bahwa diberikannya kesempatan kepada Indonesia untuk menjadi ketua sekaligus menjadi tuan rumah dalam pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 tersebut memang merupakan sebuah kehormatan tersendiri. Pasalnya, tujuan utama yang hendak dilakukan bangsa ini sebagai ketua KTT ASEAN adalah untuk bisa menjadikan seluruh negara kawasan tetap menjadi wilayah yang sangat penting dan terus relevan bagi perkembangan dunia, bahkan mampu menjadi salah satu pusat dari pergerakan dan perkembangan dunia.

Seluruh hal tersebut tentunya tidak akan bisa tercapai begitu saja apabila tidak adanya niat kuat ataupun komitmen sangat kuat dalam menyatukannya. Karena untuk bisa mewujudkan Epicentrum of Growth memang diperlukan bantuan dari seluruh pihak secara bersama-sama agar tidak hanya negara kawasan saja yang terus mampu bangkit dan meningkatkan kesejahteraan serta stabilitasnya, namun juga akan terus mampu mendorong adanya perdamaian di dunia.

Berbagai kesepakatan memang telah berhasil dijalin selama perhelatan KTT ASEAN ke-43 di Jakarta tersebut. Salah satunya adalah adanya kesepakatan antara negara kawasan dengan pihak Kanada untuk melakukan pembentukan kemitraan strategis dan juga terus memperkuat ketahanan pangan.

Terkait hal tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu RI) Retno Marsudi menjelaskan bahwa ASEAN dengan Kanada secara resmi telah membentuk ASEAN-Canada Strategic Partnership melalui adanya pengesahan dokumen 'Joint Leaders' Statement on ASEAN-Canada Strategus Partnership.

Lalu, dalam pertemuan itu juga telah mengadopsi dokumen "ASEAN-Canada Joint Leaders' Statement on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crisis". Lebih lanjut, Menlu RI menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut para pemimpin berharap agar terjadinya kerja sama antara ASEAN dengan Kanada dapat turut mengatasi berbagai macam tantangan yang terjadi, seperti memperkuat perdamaian dan juga stabilitas kawasan, tidak menutup juga mengenai pangan, energi serta perubahan iklim.

Kemudian terdapat lagi peluang kerja sama yang bisa dilakukan antara negara kawasan ASEAN dengan Jepang, yakni mengenai memperkuat konektivitas akan infrastruktur hijau. Kedua belah pihak memang telah bersepakat untuk bisa membentuk sebuah kemitraan yang konprehensif strategis melalui adanya kerja sama secara konkret yang saling menguntungkan.

Peluang kerja sama yang dapat diperkuat kembali adalah ASEAN Infrastructure Fund dan ASEAN Catalytic Green Finance Facility. Keduanya, memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung konektivitas infrastruktur hijau. Mengenai hal itu, Presiden Joko Widodo meyakini bahwa penguatan kerja sama antara ASEAN dengan Jepang akan terus terjadi semakin masif.

Terlebih, memang pihak Jepang merupakan mitra yang paling aktif di ASEAN dan juga pendukung utama akan implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP). Jelas saja bahwa dukungan pada kedua hal tersebut akan bisa berkontribusi dan mewujudkan kerja sama konkret yang bermanfaat langsung bagi rakyat.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) India, Narendra Modi terus mendorong adanya penguatan masa depan antara ASEAN dengan India. Dirinya mengaku bahwa adanya kesamaan nilai telah memperkuat hubungan pihaknya dengan ASEAN di tengah dunia yang semakin terpecah ini.

India sendiri sangat mendukung penuh adanya sentralitas ASEAN dan juga AOIP karena dinilai memiliki tempat sangat istimewa dalam inisiatif India di Indo-Pasifik. Selain itu, dirinya juga sangat mengakui bahwa ASEAN memiliki peranan penting dalam pertumbuhan global.

Narendra pun sangat memuji bagaimana kepemimpinan Presiden Jokowi sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2023 ini serta mengucapkan terima kasihnya kepada Kepala Negara karena menilai bahwa pelaksanaan KTT ASEAN berjalan dengan sangat baik.*

Penulis adalah alumni Fisip Unair Surabaya