Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kualitas Air PDAM Tanjunguban Buruk
Oleh : hrj/dd
Senin | 10-09-2012 | 16:01 WIB

TANJUNGUBAN, batamtoday - Buruknya kualitas air yang dihasilkan oleh PDAM di Tanjunguban dikeluhkan warga. Pasalnya air yang mengalir kini berubah keruh kekuning-kuningan dan tak layak minum.


Pelaksana Tugas (Plt) Kepala PDAM Tanjunguban, Mamat mengatakan buruknya kualitas air lantaran pihaknya sedang melakukan perbaikan seiring dengan menurun drastisnya produksi air dari Waduk Sei Jago akibat kekeringan.

“Beberapa hari lalu memang ada perbaikan sehingga pipa tersedot lumpur, sehingga kualitas air memang jadi kurang baik. Namun kita terus berusaha agar kualitasnya kembali normal dan baik,” terangnya, Senin (10/9/2012).

Terkait debit air yang sangat minim di waduk, Mamat menjelaskan saat ini PDAM hanya bsia mengandalkan sumur darurat yang ada guna memenuhi kebutuhan air untuk masyarakat. 

“Saat ini kita hanya mengandalkan sumur darurat, yang ditampung ke dalam tangki untuk di salurkan ke konsumen. Karena untuk menunggu debit waduk, tergantung alam. Kalau cepat hujan kemungkinan air di waduk akan segera normal,” ucapnya.

Sementara itu Rusdi warga Tanjunguban kota, mengatakan memang sudah dua hari ini, kualitas air yang smapai ke rumahnya sangat tidak baik. “Air dari PDAM, selain tidak lancar juga kualitasnya buruk. Bahkan sudah seperti air teh, dalam dua hari ini air tersebut sama sekali tidak  bisa dimanfaatkan dan terpaksa memesan air dari luar,” terangnya.

Hal yang sama disampaikan oleh Patar, warga Kampungbaru Tanjunguban, menurutnya kondisi air memang sudah seperti air teh, sehingga karena melihatnya air kotor tentu tak berani memanfaatkannya. “Melihatnya saja takut, apalagi memakainya. Karena airnya sangat terlihat kotor,” katanya. 

Warga berharap agar kondisi air dari PDAM, segera kembali normal, sehingga segera dapat dimanfaatkan oleh konsumen seperti biasanya. “Kita berharap pengelola PDAM, untuk segera memperbaiki kondisi suplai air bersih. Agar konsumen tidak merasa dirugikan, karena kalau terus menerus kualitasnya buruk tentunya sangat merugikan konsumen,” tambahnya.