Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jaminan Pemerintah akan Keamanan Rakyat Papua dari KST
Oleh : Opini
Senin | 28-08-2023 | 13:33 WIB
A-MARUF-AMIN.jpg Honda-Batam
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Foto: Ist)

Oleh Norri Margareth

RAKYAT Papua berhak mendapatan kehidupan yang aman dan damai tanpa gangguan dari Kelompok Separatis, isu keamanan di Papua tentu saja menjadi perhatian khusus bagi pemerintah. Pemerintah tentu perlu menjamin keamanan bagi rakyat Papua dari segala ancaman dari Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua.

Masduki Baidlowi selaku Juru Bicara Wapres mengatakan bahwa Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin telah meminta aparat penegak hukum untuk terus melindungi masyarakat Papua dari berbagai tindakan anarkhis KST. KST memang menginginkan masyarakat Papua dilingkupi keresahan, mereka melakukan pembunuhan serta menebar ancaman dan ketidakamanan. Sehingga Wapres Ma'ruf Amin jugan ingin agar masyarakat di Papua dapat bekerja dengan bak.

Menurut Masduki, Wapres Ma'ruf Amin secara tegas telah meminta kepada aparat keamanan untuk menindak KST secara hukum karena berbagai kejahatannya yang telah membuat resah masyarakat dan mengganggu upaya pembangunan di Papua. Selain itu, Ma'ruf Amin juga menekankan agar pendekatan humanis berbasis teritorial tetap diterapkan untuk mengatasi masalah keamanan di Papua.

Ma'ruf juga ingin agar pendekatan teritorial mulai dari atas kodam sampai ke tingkat koramil dapat terus dijalankan oleh semua pihak, baik oleh TNI-Polri dan pemerintahan sipil di Papua. Pendekatan ini tentu saja akan membuat masyarakat Papua merasa aman oleh kehadiran TNI-Polri yang berkomitmen untuk menjaga kedamaian di Papua.

Keamanan di Papua memang perlu dijaga, Salah satu langkah preventif Indonesia adalah kolaborasi antara TNI dengan Pemerintah Kabupaten di Tambrauw. Gunan menangitisipasi hal tak terduka, Pemerintah Kabupaten Tambrauw berkolaborasi dengan Pihak Polres Tambrauw dan Kodim 1810/Tambrauw untuk tetap menjaga keamanan di setiap wilayah Tambrauw. Apalagi wilayah Kabupaten Tambrauw amatlah luas, sehingga membutuhkan kolaborasi tim patroli untuk meningkatkan rasa aman kepada masyarakat pasca penangkapan 19 anggota KNPB.

Hal tersebut membupat pihak Polres menerjunkan 75 personel dan ditambah setiap Polsek di wilayah Tambrauw dan TNI untuk patroli rutin ke setiap distrik dan kampung. Patroli rutin tersebut tidak bertujuan untuk memberikan rasa takut kepada masyarakat, tetapi sebagai satu upaya untuk memastian bahwa masyarakat dan seluruh aktivitas pembangunan di wilayah Tambrauw dapat berjalan dengan aman dan normal sebagaimana mestinya.

Sementara itu, masyarakat Papua juga memberikan apresiasi atas segala upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI dan gabungan aparat keamanan untuk melindungi masyarakat Papua. Perlu diketahui bahwa pada 5 Agustus 2023 ini markas besar KST Papua telah berhasil ditemukan lokasinya dan langsung diserbu oleh aparat keamana guna membasmi oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut.

Aparat keamanan telah melakukan tindak tegas dengan menyerbu markas besar KST Papua di Kabupaten Yakuhimo Papua Pegunungan pada Selasa 1 Agustus 2023. Buntut dari penyergapan ini juga sebagai salah satu balasan atas penyerangan pos Brimob Paradiso. Penyerangan pos Brimob Paradiso tersebut menyebabkan tembakan yang diduga berasal dari anggota KST Papua berinisial AS setelah diselidiki oleh Satgas Damai Cartenz.

Kapolda Papua Mathius D Fakhiri memastikan bahwa hasil penggerebekan tersebut, dua orang anggota KST Papua tewas. Memang sempat terjadi perlawanan yang akhirnya menewaskan dua anggota KST dan melukai satu anggota Brimob Bharatu Jogianus Ricko yang terkena luka tembak di paha sebelah kiri

Beberapa barang bukti juga ditemukan di tempat kejadian, di antaranya enam senjata api, beberapa amunisi dan barang bukti lainnya yang sudah diamankan oleh aparat keamanan. Mengetahui hal tersebut, tentu saja masyarakat di Papua Pegunungan bisa merasakan sedikit kelegaan lantaran sedikit demi sedikit KST Papua mulai goyah dan diberantas oleh aparat keamanan.

Patutlah apa yang dikerjakan tersebut mendapatkan apresiasi, pasalnya memang sudah lama KST Papua sangat mengganggu ketentraman dan kedamaian warga Papua Pegunungan, terlebih saat penyanderaan Pilot Susi Air, beberapa waktu yang lalu. Sehingga sudah seharusnya KST diberantas, hal ini dikarenakan masyaraat Papua sudah teramat resah dengan beragam ulah KST baik kepada Orang Asli Papua maupun kepada orang mendatang yang bekerja di Papua.

KST telah meninggalkan jejak buruk bagi masyarakat Papua, mereka telah membunuh masyaraat sipil dan juga merusak fasilitas umum di Papua, padahal masyarakat Papua sangat membutuhkan fasilitas umum tersebut, seperti puskesmas dan sekolah. Tentu saja apa yang dilakukan oleh KST sudah jelas sangat melanggar Hak Asasi Manuisa, tetapi tidak semudah itu dalam hal membalas seluruh perbuatan KST Papua yang telah melakukan beragam kekejian serta keonaran.

Tentu saja perlu adanya strategi khusus yang dirancang dengan matang agar saat pemberantasan KST tersebut tidak melibatkan warga sipil untuk melakukan perlawanan. Strategi ini diterapkan agar tidak banyak warga sipil yang terluka.

Keamanan bagi masyarakat Papua tentu perlu untuk diperjuangkan, karena bagaimanapun masyarakat Papua berhak atas hidup yang aman tanpa adanya ancaman dari KST maupun dari kelompok yang hendak memecah NKRI.*

Penulis adalah Mahasiswa Papua bermestautin di Kupang