Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengoptimalisasi Peran Pemerintah Daerah Berantas KST Papua
Oleh : Opini
Kamis | 24-08-2023 | 09:56 WIB
A-TERORIS-PAPUA7.jpg Honda-Batam
ilustrasi kelompok teroris Papua. (Foto: Ist)

Oleh Noldy Brachman

OPTIMALISASI peranan yang dilakukan oleh semua pihak aparatur dan lembaga atau institusi pemerintahan hingga di jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam melakukan pemberantasan Kelompok Separatis dan Teroris (KST) Papua memang merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan dan patut didukung penuh oleh seluruh masyarakat di Indonesia.

Beberapa waktu yang lalu KST Papua kembali menjalankan aksi kejam dan biadab mereka dengan melakukan penembakan kepada sejumlah anggota Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) yang tengah menjalani latihan di Lapangan Trikora, Distrik Ilaga Provinsi Papua Tengah.

Teror yang dilakukan oleh gerombolan separatis di Bumi Cenderawasih tersebut terjadi sejak hari Sabtu tanggal 19 Agustus 2023 lalu di pagi hari. Kemudian, setelah melakukan penembakan kepada Paskibra, pada sore harinya mereka kembali melanjutkan aksi kriminalnya dengan melakukan pembakaran pada tower Base Transceiver Station (BTS) dan juga rumah warga.

Akibat kejadian tersebut, membuat masyarakat warga orang asli Papua (OAP) menjadi sangat ketakutan. Namun, aparat keamanan dari personel gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) langsung bergerak dengan sangat cepat tanggap dalam upaya mereka untuk menghalau aksi KST Papua tersebut.

Situasi mencekam tidak hanya terjadi di Distrik Ilaga saja, namun juga terjadi pula pada Distrik Gome, Papua Tengah. Di wilayah tersebut bahkan kontak senjata pun sempat terjadi, utamanya usai gerombolan separatis itu melakukan penyerangan pada personel di Pos Gome.

KST menyerang menyerang pos Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir di Distrik Dekai, Yahukimo, Papua Pegunungan pada Senin (21/8) lalu. Akibatnya Satu orang anggota Satgas Pamtas Mobile Yon 7 Marinir TNI-AL, Agung Pramudi Laksono gugur tertembak oleh KST. Terkait hal tersebut, Dandim 1715 Yahukimo Letkol Inf Tommy Yudistyo menduga, penyebab kontak tembak lantaran KST tidak senang dengan pembangunan pos Satgas TNI-Polri di kawasan tersebut.

Terbaru, KST Menembak seorang warga sipil di Ilaga Papua bernama Lukman Ahmad Pada Rabu, (23/8/2023) sekitar pukul 18.40 WIT. Selain menembak warga,KST juga membakar gudang beras milik Pemkab Puncak.

Analis Politik Karel Susetyo mengungkapkan bahwa memang sangat penting untuk bisa melakukan pemberantasan pada Kelompok Separatis dan Teroris di Bumi Cenderawasih itu agar dilakukannya kerja sama dengan semua pihak dan juga para pemangku kepentingan terkait.

Hal tersebut dikarenakan memang seluruh aparatur negara, termasuk juga para Pemda setempat harus terus berupaya dengan sekuat tenaga mereka untuk bisa turut serta dalam menjaga serta mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sejauh ini, seluruh aparat keamanan dari jajaran personel gabungan termasuk TNI, Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN) terus dan telah bekerja dengan sangat seoptimal mungkin serta semaksimal mungkin bahkan hingga mempertaruhkan keselamatan sampai nyawa mereka. Tentunya hal itu patut untuk juga dibantu oleh segenap elemen bangsa lainnya dengan meningkatkan kerja sama yang terintegrasi secara baik pula.

Kemudian, kepada Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) sudah sepatutnya semakin memberikan perhatian yang jauh lebih dalam lagi mengenai upaya pembinaan kepada seluruh aparatur mereka, khususnya di Bumi Cenderawasih termasuk juga kepada jajaran Pemda setempat.

Karena, dengan adanya penguatan kembali dan juga integrasi atau kerja sama yang baik dari seluruh pihak dan semua elemen masyarakat bahkan termasuk juga semua jajaran aparatur negara hingga di tingkat daerah, maka tentu akan mampu untuk semakin optimal pula dalam rangkaian upaya melakukan pemutusan akan mata rantai konflik yang terjadi di Tanah Papua.

Perlu diketahui pula bahwa memang upaya penyelesaian akan seluruh permasalahan yang terjadi di Bumi Cenderawasih tersebut merupakan salah satu dari prioritas yang sangat penting dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Maka, hal tersebut berarti memang sudah semestinya upaya untuk mengakhiri seluruh konflik yang terjadi di Papua, utamanya karena disebabkan oleh berbagai macam teror yang dilakukan oleh KST harus mampu untuk melibatkan seluruh elemen aparatur dan juga semua institusi serta lembaga pemerintahan, bukan hanya aparat keamanan saja.

Pasalnya, dengan adanya keterlibatan yang maksimal dan berintegasi dari seluruh jajaran aparatur hingga institusi serta semua lembaga pemerintahan yang mampu bersinergi dengan sangat baik, akan sangat dibutuhkan untuk bisa melakukan penyelesaian akan permasalahan yang terjadi di Bumi Cenderawasih secara jauh lebih komprehensif.

Sebaliknya, apabila ternyata justru dari pihak institusi pemerintah seperti misalnya di wilayah daerah terkesan abai, tentunya permasalahan yang terjadi di Papua akan terus berlanjut dan justru menjadi semakin sulit untuk diselesaikan. Sehingga memang sangat penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bisa menyelesaikan konflik akibat KST Papua dengan cara yang jauh lebih komprehensif lagi.

Untuk itu, sama sekali tidak bisa dipungkiri bahwa peranan yang dimiliki oleh para Pemerintah Daerah (Pemda) setempat dalam melakukan upayanya untuk bisa melakukan pemberantasan kepada KST Papua menjadi sangat penting. Kehadiran mereka tentu akan membuat pemberantasan gerombolan separatis tersebut menjadi jauh lebih optimal dan maksimal.*

Penulis adalah Mahasiswa Papua bermestautin di Bali