Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Dukung Prabowo Subianto, PDIP Minta Budiman Sudjatmiko Mundur atau Dipecat
Oleh : Redaksi
Minggu | 20-08-2023 | 17:33 WIB
budiman_sujatmiko_b.jpg Honda-Batam
Politisi PDIP Budiman Sujatmiko (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko bakal dipecat PDI Perjuangan (PDIP). Sanksi tegas itu akan dijatuhkan Dewan Kehormatan PDIP jika memang Budiman Sudjatmiko tak mau mengundurkan diri dari PDIP. Hal ini buntut manuver Budiman Sudjatmiko yang blak-blakan mendukung bacapres Gerindra Prabowo Subianto.

Sekjen PDIP Hasto Krityanto memastikan partainya akan mengumumkan sanksi untuk Budiman Sudjatmiko , Senin (21/8/2023)).

Hasto mengatakan Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP Komarudin Watubun yang akan mengumumkan sanksi untuk Budiman Sudjatmiko.

"Nanti, Pak Komarudin akan mengumumkan, yang jelas partai tidak menolerir terhadap tindakan indisipliner setiap kader partai. Partai akan mengambil suatu tindakan yang tegas. Opsinya mengundurkan diri atau menerima sanksi pemecatan," tegas Hasto di sela Rakerda III DPD PDIP Kalimantan Timur di Balikpapan, seperti dalam keterangan tertulis, Minggu (20/8/2023).

Hasto juga menuding kubu pro Prabowo telah membajak Budiman Sudjatmiko. Menurutnya, kubu Prabowo justru membuktikan ketidakpercayaan diri dalam menghadapi Pilpres 2024.

"Setelah mengeroyok Ganjar Pranowo, mereka masih menggunakan bujuk rayu kekuasaan mencoba bertindak tidak etis, terapkan devide at impera," kata Hasto.

"Dengan melakukan politik devide et impera itu sebenarnya menunjukkan ketidakpercayaan diri dari pihak sana meskipun sebelumnya telah mencoba mengeroyok Pak Ganjar Pranowo, sehingga langkah-langkah itu malah akan menghasilkan suatu energi positif bagi pergerakan seluruh kader PDI Perjuangan," lanjutnya.

Hasto memberi catatan soal lokasi deklarasi dukungan Prabowo dan Budiman itu di Provinsi Jawa Tengah. Hasto mengatakan aksi yang dilakukan Budiman dan Prabowo di Semarang, justru akan membuat kader PDIP di Jawa Tengah semakin solid.

Dia mengungkit kejadian di Pemilu 2019 lalu saat kubu Prabowo membangun posko di wilayah Solo, yang merupakan tempat asal Joko Widodo (Jokowi). Menurut dia, tindakan itu justru makin membuat semangat serta militansi kader dan pendukung PDIP semakin besar.

"Apa yang terjadi itu justru malah membangunkan spirit seluruh kader-kader PDI Perjuangan, apalagi pengumumannya dilakukan di Jawa Tengah. Ini membangkitkan militansi seluruh kader-kader PDI Perjuangan," kata Hasto.

Sementara Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko buka suara soal ultimatum PDIP 'mundur atau dipecat' buntut deklarasi dukung Ketum Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

Budiman enggan berkomentar banyak sebab belum ada pemanggilan terhadap dirinya terkait hal itu.

"Saya belum bisa kasih komentar banyak kecuali saya sudah dipanggil secara resmi," kata Budiman kepada wartawan, Minggu (20/8/2023).

Budiman menilai biasanya jika ada pemecatan pasti didahului dengan pemanggilan resmi. Pemecatan juga akan dilakukan setelah melewati beberapa kali surat peringatan.

Karena biasanya proses pemecatan tersebut didahului pemanggilan resmi pada kader yang akan dipecat setelah melewati beberapa tahap surat peringatan," ucapnya.

Meski begitu, Budiman mengatakan saat ini dia dalam posisi menunggu. "Saya menunggu saja," ucapnya.

Untuk diketahui, Budiman Sudjatmiko resmi mendeklarasikan relawan Prabowo-Budiman (Prabu) yang mendukung bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024. Budiman menegaskan dirinya siap bertanggung jawab atas keputusannya.

"Ya tunggu aja jangan berandai-andai. Ini kan situasi dinamis, kalau ada risiko ya tentu saja saya nggak akan lari dari tanggung jawab," kata Budiman di sela acara deklarasi relawan Prabu di Marina Convention, Semarang, Jumat (18/8)/2023).

Budiman menegaskan deklarasi tersebut merupakan atas nama pribadi dan tidak ada kaitannya dengan kepartaian. Dia memilih berprasangka baik terhadap PDIP atas deklarasinya.

Editor: Surya