Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Usai Lebaran, Pengiriman TKI Mulai Marak
Oleh : ali/dd
Sabtu | 08-09-2012 | 14:09 WIB
mobil-penjemput-TKI.gif Honda-Batam

PKP Developer

Sejumlah mobil yang disiapkan untuk menjemput TKI di Bandara Hang Nadim.

BATAM, batamtoday - Memasuki pasca lebaran, aktivitas pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke luar negeri melalui Batam mulai marak kembali.


Hal itu terlihat dari maraknya kedatangan para TKI tersebut melalui Bandara Hang Nadim, Batam pada Sabtu (8/9/2012). Para TKI tampak dijemput sejumlah penjemput yang menggunakan berbagai jenis kendaraan minibus.

Tidak diketahui, apakah keberangkatan para TKI ini nantinya akan menggunakan jalur legal atau ilegal, namun yang pasti proses penjemputan yang dilakukan oleh sejumlah orang lengkap dengan pass Bandara Hang Nadim di dadanya ini tampak lancar.

Para TKI yang dijemput dari dalam terminal ini, digiring berjalan kaki seperti rombongan 'turis' ke halaman parkir yang telah disiapkan berbagai alat transportasi roda empat.

Kabid Operasional Darat Bandara Hang Nadim, Setyo Utomo mengatakan hingga saat ini pihak bandara melakukan fungsinya sesuai dengan aturan yang berlaku. 

"Kita tidak bisa membedakan mana TKI mana penumpang lainnya, karena fungsi tugas kita pelayanan. Untuk masalah itu ada petugas yang berwenang seperti pihak Kepolisian dan petugas lainnya dari pemerintah kota," ujarnya.

Terkait pantauan melalui CCTV, kata Setyo sejauh ini tidak ada yang dipasang di halaman parkir bandara. Namunj demikian, ada satu CCTV di atas bandara yang dapat terpantau aktifitas di parkiran secara keseluruhan. Kedepan dia berjanji akan memasang SCTV di halaman parkir guna memantau berbagai aktifitas di luar terminal bandara.

Sementara itu, Kapolsek Kawasan Bandara Iptu Heri Sujati yang ditanyai beberapa kali enggan untuk berkomentar tentang aktifitas TKI di bandara tersebut. Menurutnya selagi tidak ada terjadi aksi kriminal atau keributan pihaknya tidak dapat menindak, kecuali ada perintah langsung dari atasan untuk melakukan penelusuran.

"Tidak ada laporannya kalau aktifitas itu terjadi kriminalitas, kalau ada pasti kita tindak," katanya.