Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Presiden Jokowi Minta Peluang Bonus Demografi dan Kepercayaan Internasional Dimanfaatkan untuk Mencapai Indonesia Emas 2045
Oleh : Irawan
Rabu | 16-08-2023 | 15:32 WIB
jokowi_st_mpr2023.jpg Honda-Batam
Presiden Joko Widodo menghadiri ST MPR 2023 dan Sdang Bersama DPR dan DPD RI (Foto: Sekretariat Presiden)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Indonesia harus dapat memanfaatkan dua peluang untuk dapat mencapai Indonesia Emas 2045.

Dua peluang besar tersebut adalah bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030-an dan tingginya kepercayaan internasional terhadap Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidato tentang Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada Rabu, 16 Agustus 2023.

"Bonus demografi yang akan mencapai puncak di tahun 2030-an adalah peluang besar kita untuk meraih Indonesia Emas 2045. 68 persen adalah penduduk usia produktif. Di sinilah kunci peningkatan produktivitas nasional kita," ujar Presiden.

Selanjutnya, peluang besar yang kedua adalah kepercayaan internasional yang dimiliki Indonesia saat ini. Presiden Jokowi menegaskan bahwa kepercayaan tersebut dibangun bukan sekadar melalui gimik dan retorika semata, melainkan melalui sebuah peran dan bukti nyata keberanian Indonesia dalam bersikap.

"Momentum presidensi Indonesia di G20, keketuaan Indonesia di ASEAN, konsistensi Indonesia dalam menjunjung HAM, kemanusiaan, dan kesetaraan, serta kesuksesan Indonesia menghadapi krisis dunia tiga tahun terakhir ini telah mendongkrak dan menempatkan Indonesia kembali dalam peta percaturan dunia," tegasnya.

Di tengah kondisi dunia yang bergolak akibat perbedaan, Presiden Jokowi melanjutkan, Indonesia dengan Pancasila-nya, dengan harmoni keberagamannya, dengan prinsip demokrasinya mampu menghadirkan ruang dialog, mampu menjadi titik temu, dan menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa Lembaga think tank Australia, Lowy Institute, menyebut Indonesia sebagai middle power in Asia dengan pengaruh diplomatik yang terus meningkat tajam. Indonesia juga termasuk 1 dari 6 negara Asia yang mengalami kenaikan comprehensive power.

"Dengan international trust yang tinggi, kredibilitas kita akan lebih diakui, kedaulatan kita akan lebih dihormati, suara Indonesia akan lebih didengar sehingga memudahkan kita dalam bernegosiasi," tandasnya.

Dalam menyampaikan menyampaikan pidato kenegaraan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI ini Presiden Jokowi, mengenakan busana adat asal Kepulauan Tanimbar, Provinsi Maluku.

Presiden Jokowi tampak memakai kemeja putih yang dibalut kain tenun menyilang berwarna dominan merah marun dan hitam. Motif bunga kilun loan pada kain tenun melambangkan pentingnya posisi perempuan bagi seorang laki-laki, sementara tamata (motif manusia pada kain tenun) melambangkan martabat dan harga diri manusia.

Selain itu, Presiden Jokowi juga tampak mengenakan kain penutup yang melambangkan tanggung jawab dan keperkasaan yang dipakai seorang raja atau pemimpin. Sementara itu, mamuat (kalung) yang dikenakan melambangkan kesungguhan dalam menjalankan janji.

Sementara itu, Ibu Iriana tampil anggun dengan mengenakan kebaya berwarna kuning. Ibu Iriana turut menyempurnakan penampilannya dengan kain dan selendang berwarna senada.

Sebelumnya, Presiden dan Ibu Iriana tiba di Gedung Nusantara sekitar pukul 08.30 WIB. Kedatangan Presiden dan Ibu Iriana disambut langsung oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin dan Ibu Wury Ma'ruf Amin. Keempatnya kemudian bersama-sama memasuki Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta.

Di Gedung Nusantara, Presiden Jokowi menyampaikan pidato tentang Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Pada siang harinya, Presiden Jokowi juga akan menyampaikan pidato dalam rangka penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU APBN Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya.

Editor: Surya