Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Gelombang Seruan Masyarakat Menyeret Rocky Gerung ke Jalur Hukum
Oleh : Opini
Jumat | 04-08-2023 | 09:08 WIB
A-ROCKY-GERNG_jpg26.jpg Honda-Batam
Pengamat politik Rocky Gerung. (Foto: Ist)

Oleh Ananda Putri Aisyah

SEJUMLAH elemen masyarakat telah membuat sebuah gerakan, yang mana mereka sangat kompak untuk menyerukan penangkapan dan penindakan tegas serta pemrosesan hukum kepada sosok Rocky Gerung, yang telah melakukan penghinaan kepada Kepala Negara.

Ketua Barikade 98 yang juga merupakan relawan pendukung dari Presiden Joko Widodo, Benny Ramdhani mengungkapkan bahwa sebanyak 10 ribu relawan merencakan akan menggelar aksi demonstrasi. Pelaksanaan unjuk rasa tersebut akan digelar pada tanggal 10 Agustus 2023, yang bertujuan untuk menuntut agar supaya pengamat politik Rocky Gerung yang dinilai telah melakukan penghinaan kepada kepala negara bisa ditangkap.

Sampai saat ini, seluruh persiapan dan juga konsolidasi untuk menggelar aksi besar yang akan dilangsungkan secara serentak di berbagai daerah tersebut, juga termasuk di Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta telah dilakukan. Tuntutan yang menjadi substansi disampaikan oleh mereka, yakni dengan menggunakan sebuah gerakan nasional agar terjadi efek jera dan bagaimana menekankan pentingnya penegakan hukum yang adil termasuk kepada sosok filsuf tersebut.

Bagaimana respon dari banyaknya masyarakat yang geram dan mengecam dengan sangat keras melalui berbagai macam aksi penolakan hingga tuntutan kepada Rocky Gerung adalah dampak panjang dari ungkapannya yang menggunakan diksi yang tidak pantas, yang mana dirinya sempat menyebut kalau Presiden Jokowi menggunakan kata 'Bajingan dan tolol'.

Jelas saja dengan ungkapan atau diksi yang diucapkan oleh Rocky Gerung ketika menyampaikan suatu pendapatnya dan menyebut nama Kepala Negara, sontak langsung menjadi suatu bahan perdebatan yang sangat memanas di tengah masyarakat hingga sangat berpotensi untuk menciptakan kegaduhan atau kerusuhan di tengah publik.

Melihat sepak terjang yang dimiliki oleh Rocky Gerung sendiri melalui berbagai rekam jejak digitalnya, memang dirinya merupakan sosok yang kerap kali melakukan serangan dengan menggunakan kritik sangat keras kepada pemerintahan di era kepemimpinan Presiden Jokowi. Namun pada kali ini, ungkapan yang digunakan oleh Rocky dinilai oleh banyak pihak sebagai sebuah ungkapan yang sangat keterlaluan dan bahkan sama sekali tidak menunjukkan keberadaban dalam berkomunikasi.

Maka, menjadi tidak heran bahwa selama ini sikap dari relawan Presiden Jokowi masih sangat sabar untuk tidak langsung mengambil tindakan secara terburu-buru kepada Rocky. Tapi tidak untuk kali ini, tatkala dirinya sampai mengutarakan adanya kalimat yang sangat tidak pantas dan merendahkan harkat serta derajat dan martabat Kepala Negara, membuat seluruh kelompok relawan langsung naik pitam.

Benny juga melanjutkan bahwa apa yang telah dilakukan oleh Rocky Gerung kali ini sudah sangat memantik kemarahan dari masyarakat dan semakin membuat gaduh atau memanaskan suasana di dalam negeri. Justru karena sangat menjunjung tinggi dan menghormati akan penegakan asas demokrasi di Indonesia, maka dari mereka kemudian melakukan untuk memilih membuat laporan kepada pengamat politik itu.

Lebih lanjut, tidak sedikit pula anggapan yang menilai bahwa ternyata sosok pria yang pernah mengajar sebagai dosen di Universitas Indonesia (UI) selama 15 tahun itu ternyata sama sekali tidak bisa membedakan mana yang disebut dengan kritik dan juga mana yang dikategorikan sebagai sebuah hujatan yang merendahkan harkat derajat pihak lain.

Rocky Gerung dinilai masih belum sadar dan belum mampu memahami atau membedakan mana kritik dan mana hujatan, maka pihak relawan Jokowi memberikan laporan kepadanya sekaligus juga bertujuan untuk menyadarkannya bahwa apa yang telah dia lakukan merupakan sebuah tindakan yang keliru dan sama sekali tidak bisa dibernarkan oleh nilai serta norma dalam bangsa ini.

Pihak relawan Presiden Jokowi itu pun juga sangat menyakini bahwa dengan ada banyaknya pelaporan dari berbagai pihak pula kepada nama filsuf itu untuk kasus yang serupa, berarti menunjukkan bahwa memang dirinya sama sekali tidak bisa dianggap benar karena dilihat dari banyak sudut pandang sekalipun, ungkapan itu jelas sangat menghina. Sehingga optimisme dari relawan Jokowi bahwa nantinya filsuf tersebut akan segera diproses hukum.

Selain itu, ternyata dengan adanya rencana untuk menggelar aksi untuk rasa dalam rangka mengecam keras tindakan yang telah dilakukan oleh Rocky Gerung sekaligus pula mendesak agar kepolisian segera memproses hukum terhadap Rocky, seluruhnya itu merupakan murni dari inisiatif anak bangsa sendiri.

Adanya inisiatif anak bangsa tersebut, hal ini menunjukkan bahwa memang segenap elemen masyarakat di Indonesia sama sekali tidak ingin dan tidak rela ketika sosok pemimpin yang mereka pilih dan masih menjabat secara resmi sampai saat ini, yakni Presiden Jokowi direndahkan dan dihina derajatnya oleh pihak manapun termasuk Rocky Gerung. Untuk itu menjadi tidak heran mengapa masyarakat langsung banyak yang menyerukan dan mendorong kuat agar Rocky Gerung segera ditangkap.*

Penulis adalah kontributor Daris Pustaka Jakarta