Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Akademisi Kriminolog Tanggapi Pilihan Diksi Rocky Gerung
Oleh : Redaksi
Selasa | 01-08-2023 | 15:48 WIB
A-ROCKY-GERNG_jpg23.jpg Honda-Batam
Pengamat politik Rocky Gerung. (Foto: Ist)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Akademisi menyebutkan bahwa salah satu ungkapan yang dikeluarkan oleh pengamat politik Rocky Gerung yang saat ini sedang viral, yaitu terkait dengan Presiden Joko Widodo, sama sekali tidak rasional dan tidak beretika. Selain itu, juga sama sekali tidak mencerminkan akal sehat.

Demikian ungkap Komunikolog Indonesia, Dr Emrus Sihombing menanggapi pernyataan dari seorang intelektual sekelas Rocky Gerung tersebut yang kini tengah viral di media sosial.

Pasalnya, Rocky Gerung menggunakan sebuah diksi "Bajingan-Tolol" yang kemudian banyak sekali disorot oleh berbagai pihak, karena dianggap tidak mencerminkan nilai intelektual dan tidak beradab.

Sontak menurut Emrus bahwa siapapun orangnya meski memiliki status sosial apa pun, namun ketika sudah sampai menggunakan diksi demikian ketika berkomunikasi, maka menunjukkan kalau orang tersebut sangat jauh dari keberadaban komunikasi dan akal sehat.

Lebih lanjut, Komunikolog itu berpesan kepada semua pihak hendaknya ketika berkomunikasi di ruang publik mampu lebih rasional, mengandung manfaat serta terus menjaga keberadaban komunikasi.

Tanggapan lain datang dari Ketua Cyber Indonesia, Muannas Alaidid yang mempertanyakan apakah diperbolehkan menggunakan diksi tersebut kepada pemimpin negara. "Boleh ya bilang presiden kita, bajingan tolol @DivHumas_Polri," tulisnya.

Sementara itu, Pegiat Media Sosial Denny Siregar juga memberikan tanggapan yang menuturkan bahwa ungkapan dari Rocky Gerung itu sudah sangat melewati batas. "Rocky Gerung kali ini sangat offside," katanya.

Ungkapan yang dikeluarkan oleh sang filsuf itu bahkan baginya sudah masuk ke dalam kategori penghinaan kepada Presiden RI. "Ini penghinaan terhadap Presiden," ujar Denny.

Sebagai dampak dari ungkapan itu, mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean akan melaporkan sosok pengamat politik tersebut ke kepolisian. Pelaporan itu dilakukan karena adanya dugaan unsur penghinaan presiden Jokowi di sana.

"Dari link YouTube berikut ini, maka besok saya akan melaporkan dua orang sekaligus yaitu: Rocky Gerung dan Refly Harun," katanya.

Sebelumnya, terdapat sebuah pernyataan yang dilayangkan oleh pengamat politik Rocky Gerung yang memberikan kritik menggebu kepada Presiden Jokowi.

Bahkan, filsuf itu sempat menuding kepala negara tampak terus berupaya untuk bisa mempertahankan legacy yang dimilikinya.

Editor: Dardani