Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Meneropong Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Otonom Baru Papua
Oleh : Opini
Kamis | 27-07-2023 | 08:52 WIB
A-PAPUA-PEMEKARAN13.jpg Honda-Batam
Ilustrasi peta Daerah Otonomi Baru Papua. (Foto: Ist)

Oleh Yowar Matulessy

PEMBANGUNAN infrastruktur di 4 DOB (Daerah Otonom Baru) Papua digencarkan secara terus menerus oleh pemerintah pusat. Sebagai provinsi baru, 4 DOB wajib memiliki infrastruktur yang mendukung kehidupan masyarakatnya, seperti jalan raya, jalan penghubung antar provinsi, jembatan, gedung pemerintahan, dll. Dengan infrastruktur baru maka kehidupan rakyat Papua akan makin baik, terutama perekonomiannya.

Saat ini Papua mempunyai 6 provinsi yakni Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, dan Papua Selatan. Penambahan 4 DOB sangat diapresiasi oleh rakyat di Bumi Cendrawasih karena berkat penambahan provinsi, Papua akan makin maju. Penyebabnya karena dengan status provinsi baru maka akan ada lebih banyak pembangunan di wilayah tersebut.

Pembangunan yang paling penting adalah infrastruktur karena akan mempermudah kehidupan rakyat Papua. Dengan jalan raya dan jalan penghubung antar provinsi (yang kuat dan beraspal) maka membuat mereka mudah dalam bermobilitas. Rakyat tak perlu lagi berjalan melewati jalan setapak yang melelahkan.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M Tito Karnavian menyatakan bahwa berkat penambahan 4 DOB, terjadi kemajuan di Papua. Pembangunan dilakukan untuk mengatasi masalah geografis di Papua. Dalam artian, kondisi alam di Bumi Cendrawasih masih berupa pegunungan dan perbukitan sehingga menyulitkan mobilitas rakyat. Dengan adanya jalan Trans Papua dan infrastruktur lain maka masalah geografis akan terpecahkan.

Mendagri Tito melanjutkan, penambahan 4 DOB Papua akan mempercepat pembangunan di Bumi Cendrawasih. Ketika ada provinsi baru maka akan mengatasi ketimpangan antara Papua dengan daerah lain, seperti dulu Irian Jaya (nama lama Papua) baru bergabung dengan Indonesia tahun 1969. Ketimpangan ini yang beliau lihat saat masih menjadi Kapolda Papua tahun 2012-2014, oleh karena itu beliau ingin menghapusnya dengan cara pemekaran wilayah.

Seluruh masyarakat Papua setuju akan penambahan DOB karena otomatis akan membuat pembangunan infrastruktur yang masif. Mereka sangat membutuhkannya karena ingin wilayahnya jadi lebih modern. Pemerintah ingin membangun Papua agar ada pemerataan di seluruh negeri, tak hanya di Jawa saja yang tersentuh pembangunan, dan Papua juga bagian dari Indonesia yang berhak mendapatkan kemajuan.

Jika ada provinsi-provinsi baru di Papua maka akan dibangun jalan raya dan infrastruktur berupa Gedung-gedung. Mulai dari Kantor Gubernur, Gedung DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah), Puskesmas, dan bangunan-bangunan lain. Semua dibangun dengan dana APBD yang memang diperuntukkan bagi masyarakat.

Bangunan yang berstatus fasilitas umum seperti Puskesmas dan Rumah Sakit Umum sangat dibutuhkan oleh masyarakat Papua karena mereka butuh akses kesehatan yang lebih dekat. Jika ada yang kecelakaan atau sakit parah maka akan lebih cepat mendapatkan pertolongan. Selain itu, para ibu bisa melahirkan dengan selamat dan segera mendapat pertolongan dari bidan, karena jarak dari rumahnya ke Rumah Sakit lebih dekat.

Sementara itu, Ayub Faidiban, Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Papua, menyatakan bahwa pemekaran DOB menjadi kunci percepatan pembangunan di Papua. Dengan penambahan DOB maka akan memicu pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) di Bumi Cendrawasih.

Dalam artian, infrastruktur-infrastruktur baru akan dibangun di Papua demi kemajuan wilayah tersebut. Jika ada provinsi baru maka otomatis diadakan pembangunan besar-besaran. Pertama-tama tentu yang dibangun adalah jalan raya, terutama yang menuju ibu kota provinsi. Masyarakat bisa menikmati jalan beraspal yang mulus (bukan makadam) dan bisa dilewati dengan sepeda motor.

Jika makin banyak jalan beraspal di Papua maka makin bagus karena mempermudah mobilitas masyarakat. Infrastruktur yang satu ini memang sangat dibutuhkan karena rakyat Papua selama ini kesulitan dalam bergerak sebab kondisi geografis di Bumi Cendrawasih yang terlalu sulit jika dilewati dengan kendaraan bermotor. Namun jika ada jalan raya maka akan mempersingkat waktu tempuh dan menghemat bahan bakar.

Infrastruktur berupa jalan raya merupakan manfaat utama dari penambahan DOB dan fungsi lainnya adalah untuk menaikkan kondisi perekonomian warga. Kemudahan mobilitas adalah kunci karena untuk pengiriman barang-barang dagangan jadi lebih cepat. Selain itu, barang-barang itu dikirim via jalur darat, bukan udara yang biaya kirimnya sangat mahal.

Infrastruktur lain yang dibangun oleh pemerintah pusat antara lain jembatan, Rumah Sakit, Puskesmas, sekolah, dll. Dengan infrastruktur-infrastruktur itu maka rakyat Papua yang diuntungkan karena mereka bisa menyekolahkan anaknya di tempat yang lebih dekat dan menghemat biaya transportasi. Selain itu Puskesmas juga sangat dibutuhkan untuk memberantas malaria, DBD, dan penyakit-penyakit lain yang jadi endemi di Papua.

Pemerintah sedang menggencarkan pembangunan di Papua, terutama infrastrukturnya, karena memang sangat dibutuhkan oleh rakyat. Dengan infrastruktur maka kehidupan mereka akan dipermudah dan mobilitasnya dilancarkan. Masalah geografis Papua yang medannya sulit pun teratasi, sebab sudah ada Jalan Trans Papua dan infrastruktur lain yang mempermudah warga untuk bepergian dan berbisnis.*

Penulis adalah Mahasiswa Papua bermestautin di Manado