Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Jadi Pembicara Musda ISKI Jabar, Dr Aqua Dwipayana Paparkan Ini..
Oleh : Redaksi
Selasa | 18-07-2023 | 08:20 WIB
A-AQUA-BANDUNG.jpg Honda-Batam
Dr Aqua Dwipayana menerima plakat kenang-kenangan dari Ketua ISKI Jabar Prof Atie Rachmiatie. Disaksikan Dewan Penasihat ISKI Jabar 2019-2022 Dr Atalia Praratya. (Foto: Aqua/J5NEWSROOM.COM)

BATAMTODAY.COM, Bandung - Secanggih apapun media dan teknologi hari ini kita tidak mungkin dapat menggantikan sama sekali nilai-nilai intrinsik kemanusiaan kita. Oleh karena itu mengedepankan etika adalah sebuah keharusan bahkan meniscayaan bagi manusia dalam memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di era digital saat ini.

Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mengatakan hal itu saat Sharing Komunikasi dan Motivasi sebagai salah satu narasumber pada seminar bertajuk "Membangun Jiwa Entrepreneurship dan Profesionalisme Memasuki Industri Media Kreatif" di Aula Gedung Sate, Jalan Pangeran Diponegoro No. 22 Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar) Rabu 5 Juli 2023.

Dr Aqua Dwipayana yang merupakan doktor Komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran dan Dewan Pakar ISKI Pusat tersebut secara khusus diundang oleh Ketua Panitia Pelaksana Musyarawarah Daerah (Musda) ISKI (Ikatan Sarjana Ilmu Komunikasi) Jabar Dr Mahi M Hikmat untuk menyampaikan Sharing Komunikasi dan Motivasi pada seminar yang menjadi bagian dari kegiatan Musda.

Pembicara kunci pada seminar tersebut adalah Muhammad Neil El Himam yang merupakan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dia mewakili Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno yang sedang tugas di Papua.

Turut hadir pada Musda ISKI Jabar kali ini, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Dr. Ir. H. Setiawan Wangsaatmaja, Ketua ISKI Pusat, Dr. Dadang Rahmat Hidayat, Guru Besar Unpad Prof. Deddy Mulyana, Guru Besar UIN Bandung Prof. Dr. Asep Saeful Muhtadi, Guru Besar Unisba Prof. Dr. Neni Yulianita, Ketua Komisi Informasi Jawa Barat, Dr. Ijang Faisal, Ketua KPID Jawa Barat, Dr. Adiyana Slamet, para Dekan dan Kaprodi Perguruan tinggi di Jabar para dosen, praktisi, wartawan, dan para profesional lainnya yang merupakan anggota ISKI.

Kehadiran Dr Aqua Dwipayana yang juga dikenal sebagai penulis buku super best seller Trilogi The Power of Silaturahim tersebut melengkapi dua pembicara lainnya yakni Dr. Hj. Atalia Praratya, A.MD. Pjk, S.I.P, M.Ikom (Dewan Penasihat ISKI Jabar 2019-2022) dan Prof Dr. Hj. Atie Rachmiatie, MSi., dengan Moderator Triya Filia Santi, S.Sos, MM.

Dalam pernyataannya, Ketua Panitia Pelaksana Musda ISKI Jabar 2023 Dr Mahi M Hikmat menegaskan pihaknya secara khusus mengundang Dr Aqua Dwipayana selain karena keterikatan kuat dengan disiplin Ilmu Komunikasi yang paling penting kiprah dan sepak terjang Dr Aqua Dwipayana yang sudah menasional bahkan memancanegara akan memberi penguatan pada tema serta arah pelaksanaan Musda tersebut.

"Dr Aqua Dwipayana adalah doktor Komunikasi dan sekaligus Dewan Pakar ISKI Pusat. Namun yang paling utama dengan latar belakang beliau sebagai motivator kondang yang konsisten menjalankan silaturahim tanpa henti jelas memberikan bobot tersendiri pada seminar kali ini," ucap Dr Mahi M Hikmat.

Dr Aqua Dwipayana yang dikenal sangat murah hati tersebut menyambut positif apa yang disampaikan Dr Mahi M Hikmat. Baginya, undangan dari ISKI Jabar adalah rezeki dan amanah yang harus dilaksanakan dengan baik dan optimal. "Sehingga meski jadwal yang padat dari Jateng, saya berupaya untuk bisa hadir pada waktunya dan memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi," kata Dr Aqua Dwipayana menegaskan.

Dalam era digital yang terus berkembang, menurut Dr Aqua Dwipayana, mengedepankan etika adalah sangat penting dan menjadi tuntutan bagi manusia dalam memanfaatkan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi.

"Penggunaan teknologi secara etis mengacu pada kesadaran dan tanggung jawab kita dalam mempertimbangkan dampak dari tindakan dan penggunaan teknologi terhadap individu, masyarakat, dan lingkungan," ungkap mantan wartawan harian Jawa Pos ini.

Ada beberapa alasan mengapa etika sangat penting dalam konteks teknologi digital. Teknologi digital memungkinkan pengumpulan, penyimpanan, dan penggunaan data pribadi dengan mudah. Penting bagi kita untuk mempertimbangkan dan menghormati privasi individu serta melindungi data pribadi mereka dari penyalahgunaan.

"Kemudian, dalam dunia digital, keamanan menjadi isu yang krusial. Etika menuntut kita untuk memastikan keamanan data, melawan penipuan, dan melindungi individu dari ancaman yang timbul dari penggunaan teknologi yang tidak etis. Selain itu, penting juga untuk memastikan akses yang adil dan merata terhadap teknologi agar tidak ada kesenjangan digital yang semakin memperdalam kesenjangan sosial dan ekonomi," urai pria dengan jejaring pertemanan sangat luas tersebut.

Lebih jauh disampaikan Dr Aqua Dwipayana, teknologi digital harus mendukung keberagaman dan inklusi. Kita harus memastikan bahwa teknologi dirancang dan digunakan dengan mempertimbangkan berbagai latar belakang budaya, gender, dan kemampuan. Etika menuntut kita untuk mencegah diskriminasi dan kecenderungan bias dalam pengembangan dan penerapan teknologi.

Penggunaan teknologi harus mempertimbangkan dampak sosial dan lingkungan yang mungkin timbul. Etika mengingatkan kita untuk bertanggung jawab terhadap penggunaan sumber daya, mengurangi dampak lingkungan, dan memastikan bahwa teknologi memberikan manfaat sosial yang positif.

"Penting bagi kita untuk memastikan transparansi dalam penggunaan teknologi, terutama dalam hal pengumpulan dan penggunaan data. Etika mengingatkan kita untuk mempertanggungjawabkan tindakan dan keputusan kita dalam penggunaan teknologi," kata pria yang hobi silaturahim ini menegaskan.

Perlu Investasi Besar

Di sisi lain, Dr Atalia Praratya yang mengutip data World Economic Forum 2023, di tahun 2027 menguraikan akan ada 69 juta pekerjaan baru, namun menghilangkan 83 juta posisi. Itu artinya 14 juta pekerjaan, atau setara dengan 2% pekerjaan saat ini akan hilang.

Terkait itu diperlukan daya adaptasi untuk bisa bertahan dalam situasi demikian. Maka, kita harus tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru tentang Artificial Intelligence (AI). "Ini akan membantu kita memahami potensi manfaat dan risiko AI, dan bagaimana pengaruhnya terhadap industri atau pekerjaan kita," ucap Dr Atalia Ridwan Kamil.

Kemudian, mengembangkan keterampilan baru. AI membuat beberapa pekerjaan menjadi otomatis, oleh karenanya perlu ada keterampilan baru untuk mengoperasikan pekerjaan tersebut, seperti analisis data, pemrograman, atau teknik mesin

"Yang juga penting adalah berkolaborasi. AI adalah bidang kompleks yang membutuhkan kolaborasi antara para ahli di berbagai bidang. Etis dalam menggunakan AI karena AI berpotensi digunakan untuk tujuan baik maupun buruk. Penting untuk memastikan bahwa AI digunakan secara etis dan bertanggung jawab, serta tidak merugikan orang lain," jelas perempuan cerdas tersebut.

Terakhir adalah membangun regulasi. AI semakin sering digunakan, maka dari itu perlu ada kebutuhan regulasi untuk memastikan bahwa AI digunakan secara etis dan bertanggung jawab.

Sementara itu, Prof Atie Rachmiatie dalam paparannya mengatakan media sosial menjadi tantangan bagi media arus utama dalam bisnisnya, di sisi lain, media sosial juga bisa dimanfaatkan untuk mendistribusikan konten yang bertanggung jawab ke masyarakat. Pemanfaatan teknologi menjadi kurang optimal karena modal yang kurang dari media arus utama, sementara teknologi perlu investasi yang besar.

"Media menghadapi tantangan dari lembaga atau individu lain yang mencari nafkah melalui media sosial, dengan cara-cara yang pada dasarnya adalah tugas jurnalistik. Mereka mengandalkan ketenaran dan jumlah follower di media sosial, sehingga mampu tampil menjadi news maker. Dalam situasi ini mereka lebih mampu mengkapitalisasi isu ketimbang media arus utama," ucap Prof Atie Rachmiatie.

Namun, lantaran mereka bukan jurnalis, tentu kualitas konten jauh dari standar jurnalistik dan jauh dari etika jurnalistik. Sayangnya model tampilan dan konten yang mereka sajikan diminati audiens. Dengan kata lain, ada tren personalisasi di industri media. "Warga perlu diajak kolaborasi dengan bertanya konten apa yang dibutuhkan. Jika konten media isinya sama seperti media sosial, maka warga akan berpaling dan merasa tidak butuh lagi media," katanya.

Apresiasi dari Prof Deddy Mulyana

Seusai acara seminar begawan Komunikasi Prof Deddy Mulyana mengapresiasi presentasi yang disampaikan Dr Aqua Dwipayana. Hal itu disampaikan langsung kepada bapak dua anak tersebut.

"Aqua, Anda bagus menyampaikan materinya. Lugas dan memberikan contoh-contoh nyata sehingga para peserta lebih memahaminya," ujar Prof Deddy Mulyana.

Dosen favorit yang telah menghasilankan ratusan Doktor Komunikasi itu menilai kehadiran Dr Aqua Dwipayana di seminar tersebut memberikan warna tersendiri sebagai praktisi. Apalagi materi yang disampaikannya cukup aktual dan relevan dengan kondisi saat ini.

Selama Dr Aqua Dwipayana memaparkan materinya sekitar 20 menit, Prof Deddy Mulyana menyimak. Beberapa kali mahasiswanya di program S2 dan S3 Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu menyebut namanya.

Tidak hanya Prof Deddy Mulyana, namun peserta lainnya juga menyimak semua yang disampaikan Dr Aqua Dwipayana. Apalagi yang diceritakannya pengalaman nyata dahsyatnya silaturahim yang selama puluhan tahun konsisten dilaksanakannya.

"Saya sangat bersyukur dan beruntung sekali karena beberapa buku saya termasuk yang terakhir berjudul "Humanisme Silaturahim Menembus Batas: Kisah Inspiratif Persahabatan Aqua Dwipayana-Ventje Suardana (Satu Kesamaan Yang Mampu Mengatasi Sejuta Perbedaan)" diberi kata pengantar oleh Prof Deddy Mulyana. Buku tersebut laris manis dan masuk kategori super best seller. Jadi kalau bukunya mau laku, beri kata pengantar Prof Deddy Mulyana," ucap Dr Aqua Dwipayana Serius.

Sejak diluncurkan pada Januari 2021 buku tersebut telah dua kali cetak sebanyak 65 ribu eksemplar. Peminatnya banyak sekali.

Prof Deddy Mulyana hadir di acara tersebut untuk memenuhi undangan panitia. Selain itu mau melihat penampilan Dr Aqua Dwipayana sekaligus memberikan semangat kepada mahasiswanya itu.

Menurut Dr Aqua Dwipayana beberapa hari sebelumnya sempat mengontak Prof Deddy Mulyana. Meminta masukan tentang berbagai hal yang perlu disampaikannya pada seminar itu.

"Saya sebelum tampil di sini lebih dulu menghubungi Prof Deddy Mulyana. Minta saran kepada beliau materi yang sebaiknya saya sampaikan agar bermanfaat buat para peserta," tutur Dr Aqua Dwipayana.

Kejutan dari Dr Aqua Dwipayana

Dr Aqua Dwipayana setiap memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi sering membuat kejutan. Kebiasaan positif itu mengangetkan panitia dan seluruh yang hadir.

Pria yang senang membahagiakan orang banyak itu melakukan hal serupa saat menjadi pembicara di seminar ISKI Jabar. Sebelumnya organisasi itu melakukan Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih pengurus yang baru.

Baru beberapa menit mengawali Sharing Komunikasi dan Motivasinya, Dr Aqua Dwipayana membuat semua peserta kaget plus senang. Hal itu karena pria yang memiliki jiwa sosial yang tinggi tersebut memberikan lima hadiah menarik kepada para peserta.

"Tadi saya sampaikan ke Bu Atie (Prof Atie Rachmiatie, MSi. (Ketua ISKI Jabar 2019-2022-red) akan memberikan hadiah kepada para peserta. Beliau setuju dan mendukung. Selama ini saya paling senang membahagiakan banyak orang, di antaranya dengan memberi berbagai hadiah," kata Dr Aqua Dwipayana.

Pria yang telah mengumrahkan ratusan orang ini mengatakan sengaja memberi berbagai hadiah agar seluruh yang hadir semangat menghadiri seminar tersebut. Sekaligus ingin memberikan kesan positif yang mendalam.

Dr Aqua Dwipayana kemudian merinci hadiah darinya. Diberikan untuk lima orang yang beruntung liburan ke empat provinsi. Hadiah pertama, ke Bali. Hadiah kedua, ke Malang dan Batu. Hadiah ketiga ke Yogyakarta. Hadiah keempat dan kelima ke Jakarta.

"Insya Allah saya siapkan akomodasi dan transportasinya. Selama di lima kota tersebut menginap di hotel berbintang," ujar Dr Aqua Dwipayana yang disambut tepuk tangan seluruh yang hadir.

Pria yang senang membahagiakan banyak orang itu menyerahkan sepenuhnya kepada panitia untuk menentukan pemenangnya, termasuk mekanisme pemilihan pemenangnya. Setelah panitia memutuskan, mereka yang beruntung dapat menetapkan sendiri jadwal pemakaian hadiahnya.

"Saya menunggu dari panitia nama-nama pemenangnya. Setelah itu mereka yang memutuskan sendiri waktu untuk menggunakan hadiah tersebut," ungkap Dr Aqua Dwipayana.

Kepada Dr Aqua Dwipayana panitia menyerahkan lima lembar kertas yang bertuliskan rincian hadiah yang diberikan. Kemudian memintanya untuk menandatangani kertas tersebut. Kertas itu yang diberikan kepada masing-masing pemenangnya.

Bicara di ISKI Kegiatan Bersejarah

Di awal menyampaikan materinya Dr Aqua Dwipayana mengatakan bahwa kehadirannya sebagai pembicara di seminar ISKI Jabar merupakan sejarah bagi dirinya. Untuk itu pria yang hobi silaturahim itu mengucapkan terima kasih kepada panitia yang mengundangnya.

"Saya sejak 2017 sampai sekarang jadi Dewan Pakar ISKI Pusat. Dalam kurun waktu itu baru pertama kali bicara di acara ISKI yakni pada seminar ini. Kegiatan ini bersejarah buat saya. Untuk itu saya sangat berterima kasih kepada panitia yang mengundang jadi narasumber di acara ini," ucap Dr Aqua Dwipayana.

Pria yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini, sejak 18 tahun terakhir telah memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada sejuta orang lebih. Mereka tinggal di Indonesia dan puluhan negara.

Begitu mendapat undangan menjadi narasumber di seminar ISKI Jabar, Dr Aqua Dwipayana langsung meniatkan untuk hadir, meski jadwalnya padat sekali. Konsekuensinya harus istirahat di kereta Haruna dalam perjalanan dari Semarang ke Bandung. Setelah sebelumnya menempuh jalan darat sekitar 2 jam dari Pati, Jateng.

Sehari sebelum menghadiri acara di ISKI Jabar atau Rabu sore 4 Juli 2023 Dr Aqua Dwipayana memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi di Kantor Imigrasi Kelas I Non TPI Pati. Pembicara kawakan itu di depan puluhan peserta bicara sekitar 3 jam.

"Dari Pati naik mobil, saya langsung ke Semarang. Sebelum meninggalkan Kota Lumpia itu silaturahim sambil makan malam sama Pemimpin Redaksi Tribun Jateng Mas Erwin Ardian sekeluarga. Setelah itu pakai kereta Haruna ke Bandung. Hanya istirahat sebentar sebelum bicara di seminar ISKI Jabar," terang mantan wartawan di banyak media besar ini.

Aklamasi Memilih Dr Atalia Praratya

Seusai seminar digelar Musda ISKI Jabar 2023. Setelah muncul empat figur calon yang diusulkan peserta Musda ISKI Jabar, akhirnya hasil musyawarah secara aklamasi menunjuk Dr. Hj. Atalia Praratya, M.Ikom. menjadi Ketua Umum ISKI Jabar untuk periode 2023-2026.

Pada Musda ISKI Jabar ke-5 yang diselenggarakan di Aula Timur Gedung Sate Bandung, Rabu (5/7), Istri Gubernur Jabar, Ridwan Kamil tersebut terpilih secara aklamasi karena ketiga calon lainnya menyatakan ikut mendukung "Bu Cinta" untuk menjadi Ketua Umum ISKI Jabar.

Ketiga calon lainnya tersebut, Dekan Fikom Unisba: Prof. Dr. Hj. Atie Rahmiatie, M.Si., Dosen UIN Bandung: Dr. H. Mahi M. Hikmat, M.Si., dan Dosen Unisba: Dr. Dedeh Fardiah,M.Si. Mereka menyatakan bahwa Dr. Hj. Atalia Praratya, M.Ikom layak memimpin ISKI Jabar ke depan. "Bu Atalia layak memimpin ISKI Jabar ke depan," kata Prof Atie Rahmiatie.

Sementara itu, Dr Mahi M. Hikmat yang juga Ketua Panitia Musda ISKI Jabar ke-5 mengatakan bahwa semua anggota ISKI Jabar berhak untuk mencalonkan diri menjadi Ketua ISKI Jabar sepanjang memenuhi syarat sesuai AD ART ISKI. "Apalagi Bu Atalia yang unggul dari berbagai hal dan memiliki potensi besar untuk membawa ISKI Jabar lebih maju, tentu saya mendukung," tandasnya.

Hal yang sama disampaikan Dr Dedeh Fardiah yang juga Ketua KPID Jawa Barat Periode 2015-2020. "Saya siap membantu Bu Atalia, jika Beliau menjadi Ketua ISKI Jawa Barat," tambahnya.

Karena forum Musda ISKI Jabar bulat memilih Dr Atalia Kamil untuk memimpin ISKI Jabar Periode 2023-2026, maka Ketua Sidang Musda ISKI Jabar, Nur Syawal, M.Si. yang didampingi Wakil Ketua Sidang Dr. Septiawan Santana dan Sekretaris Sidang, Ahmad Nada, M.Si. mengetuk palu dan menyatakan Atalia terpilih sebagai Ketua ISKI Jabar secara aklamasi.

Dalam pidatonya, Dr Atalia Praratya menyatakan kebahagiannya dapat bersilaturahmi dengan keluarga besar ISKI Jabar. Selama ini, dalam kepengurusan ISKI Jabar yang lalu, Atalia menjabat sebagai Ketua Dewan Penasehat. Atalia pun memohon restu dan dukungannya dari semua warga ISKI Jabar agar dapat menjalankan amanah sebagai Ketua Umum SKI Jabar, sehingga ISKI Jabar ke depan bisa lebih baik. Ia pun mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan kepercayaannya.

Sidang yang langsung dipimpin Ketua Terpilih, Dr Atalia memilih lima orang formatur yang akan membantu Atalia menyusun kepengurusan lengkap. Kelima formatur terpilih, yakni : Dr Mahi M. Hikmat, Ahmad Nada, Septiawan Santana, Fera Martian, dan Ilham sebagai utusan dari pengurus ISKI Pusat. Dr Atalia berjanji akan segera mengumumkan kepengurusan ISKI Jabar secara lengkap dan direncanakan pelantikan pada akhir Juli 2023 mendatang.

Editor: Dardani