Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Ustadz Cepot Semarakkan Halal bi Halal Pemkab Bintan
Oleh : hrj/dd
Rabu | 05-09-2012 | 11:53 WIB
ustadz-cepot.gif Honda-Batam
Ustadz Ahmad Ikhsan alias Ustadz Cepot saat menyampaikan tausiyahnya.

TANJUNGUBAN, batamtoday - Ustadz Ahmad Ikhsan alias Ustadz Cepot menyampaikan tausiyahnya dan gaya eksentrik yang lucu namun serius pada halal bi halal Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bintan di Terminal Tribuana Simpang Lagoi Teluksebong, belum lama ini.


Bupati Bintan Ansar Ahmad bersama pejabat lainnya, beberapa kali tertangkap kamera sedang terpingkal-pingkal oleh lelucon yang disampaikan Ustadz Cepot.

"Camat dan Lurah yang tidak shalat, copot saja. Lurah yang tidak bisa adzan copot saja Pak Bupati," kata Ustadz Cepot, disambut dengan tawa oleh Ansar dan para hadirin.

Gayanya yang eksentrik dan lincah dengan loncat-loncatnya sangat memukau para hadirin. Apalagi sekali-kali diselingi dengan sholawat yang menggugah suasana. Bahkan saat ustadz ini menyampaikan sindirian kepada para pejabat, tetap dengan suasana tertawa yang terbahak-bahak dan lelucon yang santai.

"Kalau Camat nikah lagi, pecat. Kalau Bupati nikah lagi, pecat," ujar Ustadz Cepot diiringi tepuk tangan yang meriah dari para ibu-ibu.

Tema ceramah halal bihalal yang disampaikan ustadz Cepot adalah meraih kemenangan atau kesuksesan dengan 4S, yaitu syukur, shalat, sabar, dan sodaqoh.

"Halal bi halal adalah momentum saling memaafkan, terlahir seperti bayi. Dan bayi selalu optimis menatap masa depan," pesan Ustadz Cepot.

Dengan bersyukur masyarakat akan merasa cukup menikmati hasil pembangunan. Wujud syukur adalah dengan terus-menerus membangun kebaikan. Seperti membangun sekolah, madrasah, pesantren, jalan raya dan infrastruktur lainnya.

Kedua shalat merupakan tiang kesuksesan, tiang agama. Karena dari shalatlahnya segala amalan pejabat maupun rakyat terukur ketaqwaan dan loyalitasnya kepada kebenaran. Bukan hanya loyalitas pada pejabat saja, namun kepada Allah dengan menegakkan kebenaran.

Modal kesuksesan ketiga adalah sabar. Pejabat seperti camat, lurah, bupati harus bersabar dalam menghadapi tuntutan masyarakat. Karena tidak semua warga terpuaskan oleh pelayanan pejabat. Begitu juga rakyat harus bersabar terhadap pelayanan pejabat.

"Kalau tidak puas dengan pelayanan bupati jangan melakukan demonstrasi. Namun sampaikan dengan baik-baik. Temui dia, sampaikan keluhannya," ujarnya.

Yang terakhir adalah sodaqoh. Ustadz Cepot mengajak pejabat dan rakyatnya saling memberi kepada warga yang kekurangan, para lansia dan anak yatim-piatu.