Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Muhammadiyah Cium Gelagat Saling Mengorbankan Antar Manusia di Pilpres 2024 Mulai Muncul
Oleh : Redaksi
Rabu | 28-06-2023 | 13:56 WIB
abdul_muti_b1.jpg Honda-Batam
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Abdul Mu'ti menyebut gejala saling mengorbankan antar manusia telah muncul saat ini, terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

"Ya saya sudah melihat ada gejala (saling mengorbankan). Misalnya ya sudah mulai muncul hoaks, sudah mulai muncul pernyataan-pernyataan yang menyerang mereka yang berbeda, terutama yang berkaitan dengan pilihan presiden," kata Mu'ti di Masjid Jami Al Huda, Tebet Timur, Jakarta Selatan, Rabu (28/6/2023).

Ia juga kemudian menyinggung pertemuan antara Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di tengah pelaksanaan ibadah haji di Mekah, Arab Saudi. Ia berharap momen tersebut bisa menjadi inspirasi masyarakat membangun kerukunan.

"Padahal kemarin kita diberikan contoh yang bagus ya bagaimana Pak Anies dan Pak Ganjar itu mengenakan pakaian ikhram yang sama kemudian bersama-sama menunaikan ibadah haji. Saya kira inspirasi dari foto itu mudah-mudahan menjadi inspirasi kita untuk membangun kerukunan," ucapnya.

"Tapi tidak hanya Pak Ganjar dan Pak Anies ya, tetapi juga kepada mereka yang mendukung Pak Prabowo (Subianto) atau ada yang mendukung calon-calon lain yang selama ini belum muncul," katanya.

Ia juga mengajak umat muslim untuk menjadikan momentum kurban ini untuk mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Mu'ti mengatakan kurban juga mengajarkan agar masyarakat tak saling mengorbankan antara satu sama lain dan menghalalkan segala cara demi meraih apa yang menjadi tujuannya.

"Kurban mengajarkan kepada kita untuk tidak menghalalkan segala cara demi mencapai tujuan apalagi sampai mengorbankan manusia dan mengorbankan mereka yang menjadi rival atau saingan kita," ujarnya.

Tujuan itu, kata dia, hendaknya dicapai dengan cara-cara yang baik, sehingga meraih kemuliaan.

"Sekali tidak menjadi orang yang demi mencapai tujuan dengan menghalalkan segala cara demi mendapatkan kekuasaan kemudian mengorbankan manusia yang lainnya," sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan Hari Raya Iduladha di Indonesia jatuh pada pada 29 Juni 2023. Keputusan itu diambil berdasarkan pemantauan rukyatul hilal.

Sementara itu, PP Muhammadiyah lewat perhitungan wujudul hilal sudah jauh hari menetapkan Iduladha pada 28 Juni 2023.

Editor: Surya