Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PPDB Batam 2023, Udin Sarankan 40 Siswa dalam Satu Kelas
Oleh : Aldy Daeng
Selasa | 27-06-2023 | 20:04 WIB
Udin1.jpg Honda-Batam
Anggota Komisi lV DPRD Batam Udin P Sihaloho. (Aldy/BTD)

BATAMTODAY.COM, Batam - Anggota Komisi lV DPRD Batam Udin P Sihaloho menyarankan agar sekolah menempatkan 40 siswa dalam satu kelas untuk memberikan kesempatan kepada calon siswa agar bisa melanjutkan pendidikan.

Legislator yang membidangi pendidikan ini menyebutkan, dengan menambah jumlah siswa dalam satu kelas, mungkin bisa menjadi solusi terakhir agar anak-anak tetap bisa bersekolah.

"Memang maksimalnya 36 siswa dalam satu kelas, sesuai dengan aturan Kemendikbud. Namun dengan luas ruang kelas yang dibangun selama ini, menurut saya 40 orang masih muat, dan tidak sesak juga," kata Udin saat dihubungi, Selasa (27/6/2023).

Politisi PDI-Perjuangan ini mengungkapkan, tantangan bagi Batam saat ini adalah melahirkan anak didik yang berilmu dan mencerdaskan. Dengan jumlah 40 siswa tersebut diharapkan tidak menggangu efektivitas sistem belajar mengajar.

"Harus kita akui ada penurunan mutu pendidikan saat ini. Saya kurang mengerti detail penyebabnya. Namun jika dibandingkan sebelum Covid-19 mutu pendidikan cenderung turun," ungkapnya.

Untuk itu, kata Udin, yang perlu dilakukan saat ini adalah meningkatkan sistem belajar mengajar. Sehingga anak- anak yang menyelesaikan pendidikan mereka ini bisa menguasai apa yang mereka pelajari di sekolah.

"Kalau mereka tidak menguasai akan berdampak terhadap masa depan mereka. Jadi memang harus dididik sedini mungkin. Lahiran anak-anak yang berdaya saing," ucapnya.

Ia berharap dengan penambahan siswa di kelas dari 36 menjadi 40 ini tidak menurunkan efektivitas belajar, termasuk tingkat kreativitas guru dalam menyampaikan materi ajar.

"Saya rasa ini upaya yang bisa dilakukan saat ini. Asalkan mutu pendidikan tidak menurun," kata Udin.

Satu hal lagi yang menjadi perhatian, udin menegaskan, infrastruktur yang masih jauh dari kata layak. Ia mencontohkan SMPN 62 Batam yang berada di Bengkong. Meskipun sudah menamatkan angkatan pertama, dan masuk ke angkatan kedua gedung sekolah belum ada kemajuan.

"Ini juga menjadi masalah di Batam. Siswa menumpang tak kunjung teratasi. Akibatnya efektivitas dan psikologis anak terganggu, karena harus numpang di sekolah lain. Ini yang harus menjadi perhatian," tegas Udin.

Ia berharap kepada pejabat yang membidangi ini, untuk bisa memenuhi kebutuhan infrasturktur yang layak. Hal ini bisa menjadi perhatian dan menjadi prioritas ke depannya.

"Saya berpesan kepada siapa pun pemimpin daerah Batam berikutnya. Tolong ini menjadi perhatian. Kasihan anak-anak ini karena masih numpang," tutupnya.

Editor: Yudha