Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mendagri Apresiasi Bapanas Bantu Pemerintah Pusat Kendalikan Harga Pangan
Oleh : Irawan
Senin | 26-06-2023 | 16:20 WIB
gerakan_pangan_murah_mendagri_b.jpg Honda-Batam
Mendagri Tito Karnavian (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengapresiasi Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam membantu pemerintah pusat mengendalikan harga pangan.

Hal itu disampaikannya pada launching Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional yang digelar secara hybrid dari Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (26/6/2023).

"Gerakan pasar murah ini adalah grant besar yang di tingkat pusat, yang dikelola oleh Bapanas. Tapi di daerah itu selama ini kami rapat dengan Bapanas dan lain-lain, itu sudah mendorong salah satu sinergi langkah adalah operasi pasar murah, menggunakan belanja tidak terduga," katanya.

Dia menerangkan, menjelang Iduladha, banyak komoditas yang mengalami kenaikan permintaan (demand) sehingga menyebabkan kenaikan harga.

Seperti terjadi pada komoditas telur, daging ayam ras, dan jagung. Selain itu, dalam waktu dekat kenaikan harga juga terjadi karena kegiatan kenegaraan seperti 17 Agustusan dengan banyaknya kegiatan, seperti lomba-lomba. Dia menjelaskan, melalui GPM ini diharapkan akan membantu pemerintah daerah.

"Banyak hal-hal yang mereka, teman-teman daerah tidak bisa lakukan penuh, karena keterbatasan fiskal kewenangan mereka, dan lain-lain. Untuk itulah intervensi pemerintah diperlukan, salah satunya adalah melalui gerakan pasar murah oleh pemerintah pusat," ujarnya.

Dia berharap, GPM ini akan tetap terus berjalan. Pemerintah akan terus melakukan intervensi jika terjadi kenaikan harga. Sebab jika tidak, maka harga komoditas di pasaran akan jatuh. Hal tersebut tentu merugikan petani juga peternak.

"Kalau kita, negara kita adalah negara konsumsi juga negara produksi, kalau seandainya konsumsi harganya jatuh sekali, yang senang konsumen, tapi produsen setengah mati. Kita harus jaga keseimbangan," ungkapnya.

Di sisi lain, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi dalam sambutannya menyampaikan, Bapanas dan kementerian/lembaga (K/L) terkait hadir untuk mengurai satu per satu tantangan pangan yang menjadi urusan rakyat.

Launching GPM secara serentak kali ini menjadi aksi nyata dalam menjaga inflasi pangan sekaligus meningkatkan pertumbuhan ekonomi pelaku usaha pangan, petani, dan peternak.

"GPM serentak pada hari ini dilaksanakan bersama-sama, kompak, dan serempak di 342 titik di 301 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Saya sangat mengapresiasi gelora dan semangat yang luar biasa dari seluruh kabupaten/kota yang turut berpartisipasi dalam acara hari ini," tandasnya.

Sinergi Pengendalian Inflasi

Dalam kesempatan ini, Mendagri mengatakan, sinergi pengendalian inflasi lintas K/L yang dilakukan setiap hari Senin di kantor Kemendagri telah memberikan dampak positif.

Mendagri mengatakan, pada bulan September lalu, pihaknya dipanggil oleh Presiden Joko Widodo untuk mengendalikan inflasi daerah.

Dia menerangkan, pengendalian inflasi memerlukan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, presiden meminta pengendalian inflasi dilakukan sebagaimana dalam pengendalian Covid-19.

Pihaknya kemudian mengundang diskusi dengan berbagai pihak lintas K/L untuk mengawal inflasi.

"Waktu kita Covid itu, dua tahun full betul-betul saya mengikuti betul dari awal Bapak Presiden itu. Kita melakukan rapat tiga kali seminggu. Hari Sabtu biasanya Menko Ekonomi Pak Airlangga yang memimpin luar Jawa-Bali, hari Minggu Pak Luhut pengendali Jawa-Bali. Hari Senin, Pak Presiden dan itu dilakukan setiap hari Senin, konsisten Bapak Presiden. Dan Beliau ingin melakukan untuk inflasi coba kendalikan seperti itu juga," ujarnya.

Dia menjelaskan, terdapat dua unsur penyumbang inflasi. Pertama, administered price atau harga-harga yang diatur oleh pemerintah, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM), transportasi, dan air minum. Kedua, volatile items yang harganya berubah-ubah, seperti produk makanan, minuman, dan tembakau.

Dalam mengatur dua hal inilah diperlukan pentingnya kerja sama dan kekompakan antarinstansi terkait pangan yang menjadi kebutuhan dasar rakyat.

"Rakyat kita terutama middle low, terutama yang di low, yang less fortunate, grass root, itu tidak banyak mau bicara yang aneh, apalagi bicara politik dan lain-lain. Tapi lebih banyak masalah perut, itu yang paling utama, dan berbagai gejolak stabilitas keamanan Indonesia, politik keamanan Indonesia itu akan sangat rawan kalau bicara sudah mengenai masalah bahan pokok," tuturnya.

Selain itu, dia menjelaskan kembali terkait dengan sembilan langkah pengendalian inflasi yang perlu dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Termasuk di antaranya melakukan gerakan tanam, operasi pasar murah, kerja sama antardaerah, hingga subsidi transportasi.

"Semua instrumen di daerah kita minta untuk bergerak, dan kita melakukan rapat setiap Senin, menampilkan data termasuk juga data daerah mana yang bekerja dan daerah mana yang tidak, daerah mana yang melakukan intervensi dan mana yang cuek. Kita bacakan juga daerah-daerah yang tertinggi inflasinya, dan daerah-daerah yang terendah," ucapnya.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengucapkan rasa terima kasihnya terhadap Bapanas karena telah melakukan gerakan pangan murah.

Menurutnya, kegiatan ini bisa memperpendek rantai distribusi pangan, sehingga rakyat bisa mendapatkan harga yang terbaik. Pihaknya sekaligus juga mendukung dan mengapresiasi berbagai upaya pengendalian inflasi.

"Saya juga berterima kasih kepada Mendagi Pak Tito, gak basa-basi, dari hati yang tulus, karena terus terang kita sangat terbantu. Pak Tito ini Menteri Dalam Negeri, mantan Kapolri, tapi ngurusin inflasi. Tiap Senin rapat," ungkapnya.

Editor: Surya