Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Andi Agung Tegaskan Disdik Kepri Tak Pernah Perintahkan Sekolah Gelar Wisuda Kelulusan
Oleh : Aldy
Kamis | 22-06-2023 | 12:36 WIB
Kadisdik-Kepri.jpg Honda-Batam
Kadisdik Kepri, Andi Agung. (Dok Batamtoday.com)

BATAMTODAY.COM, Batam - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Provinsi Kepri, Andi Agung menegaskan tidak pernah ada arahan terkait adanya acara perpisahan yang disejalankan dengan wisuda di sekolah.

Apalagi seremoni tersebut sampai memberatkan para orangtua peserta didik. "Kami tidak pernah memerintahkan sekolah harus menyelenggarakan perpisahan atau wisuda di sekolah. Habis ujian mereka sudah berhak menerima ijazah," tegas Andi Agung, dengan nada yang tinggi, Kamis (22/6/2023).

Andi menjelaskan, terkait acara perpisahan dan wisuda, biasanya pihak sekolah melakukan pertemuan dan kesepakatan dengan pihak orang tua atau wali murid.

"Sekali lagi, tidak ada arahan dari Disdik. Memang kegiatan itu tiga tahun sekali. Secara regulasi tak pernah harus wajib menyelenggarakan perpisahaan dan wisuda," katanya.

Andi pun mengimbau kepada satuan pendidikan, agar tidak memaksakan penyelenggaraan perpisahan ataupun wisuda sampai memberatkan orangtua.

Sebelumnya, Anggota Komisi IV DPRD Kota Batam, Udin P Sihaloho menyoroti perpisahan anak sekolah dalam betuk Wisuda. Terutama Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta tingkat Sekolah Lanjutan Atas (SLTA).

"Saya menyoroti wisuda-wisudaan anak sekolah sekarang. Kalau anak TK lulus, mau masuk SD dibuat Wisuda, mungkin satu hal yang biasa. Itu satu hal kebanggaan anak-anak. Mereka lulus dari TK ke SD," ujar Udin, Rabu (21/6/2023).

Lain halnya dengan tingkat SD, SMP dan SLTA, Udin menilai sebaiknya dikembalikan ke budaya lama. Cukup acara perpisahan, tanpa ada acara wisuda-wisudaan, karena hal tersebut memberatkan orangtua murid lantaran biaya yang dikeluarkan cukup banyak.

"Misalnya, dibuat wisuda SD untuk masuk SMP, pastinya ada tambahan biaya, belum lagi orangtua itu harus memikirkan beli seragam baru, tas baru, dan semuanya untuk masuk SMP, sempat ada lagi adiknya yang naik kelas, pastinya beban orang tua semakin berat," sesalnya.

Hal yang sama juga terjadi dari SMP menuju kejenjang SMA. Seharusnya, pihak sekolah lebih fokus ke kualitas pendidikan dibandingkan dengan acara seremonial.

"Untuk SMA mungkin bukan kewenangan saya untuk menyampaikannya. Tapi saya selaku DPRD Kota Batam yang membidangi pendidikan saya lebih fokus kepada kualitas anak SMA dan SMK. Banyak anak tak mengerti matematika dasar. Hal itu yang harus diperhatikan. Perkalian saja tak tau," paparnya.

Editor: Gokli