Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Blue Bird Resmi Hadir di Pekanbaru
Oleh : si
Senin | 03-09-2012 | 05:57 WIB

PEKANBARU, batamtoday - Taksi regular Blue Bird Group kini hadir di kota Pekanbaru. Peluncuran Perdana taksi berlogo burung biru ini dilaksanakan di kantor Pemerintah Kota Pekanbaru, ditandai dengan pengguntingan pita, pemukulan kendi   dan pemasangan sticker berlogo PON XVIII 2012 di kaca belakang Taksi Blue Bird oleh Walikota Pekanbaru, H.Firdaus , ST,MT beserta jajaran terkait lainnya. Senin (3/9/2012)

 

Kehadiran taksi Blue Bird di kota Pekanbaru bukan saja mewarnai moda transportasi jenis taksi, tapi juga terkait dengan persiapan Pemkot Pekanbaru sebagai tuan rumah penyelenggaraan Pekan Olah Raga Nasional XVIII yang akan berlangsung pada September ini.

“Kita mengoperasikan 100 unit. Kehadiran kami selain  untuk mendukung acara Pekan Olah Raga Nasional XVIII, juga untuk melayani kebutuhan transportasi mayarakat kota Pekanbaru, dan para pelancong yang datang ke kota ini, baik untuk tujuan bisnis maupun wisata," kata Handang Agusni, Director Blue Bird Group dalam siaran persnya di Pekanbaru, Rabu (3/9/2012).

Sebagai bukti nyata dukungan Blue Bird terhadap penyelenggaraan PON XVIII di kota Pekanbaru, logo PON XVIII dipasang di kaca belakang armada taksi Blue Bird Pekanbaru

Dengan motto layanan ANDAL, yang artinya Aman, Nyaman, Mudah dan Personalise,   taksi Blue Bird Pekanbaru siap melayani masyarakat pengguna jasa taksi di kota Pekanbaru, seperti di kota-kota besar lainnya.

Dalam pengoperasiannya, taksi Blue Bird Pekanbaru selalu menggunakan argo meter untuk perhitungan ongkos taksi, armada yang terbaru dan terawat, AC/pendingin udara, serta yang paling penting adalah para pengemudi profesional yang terpercaya dan terlatih.

Untuk menjadi seorang pengemudi Blue Bird Group yang profesional banyak tahapan yang harus dilalui, mulai dari proses rekrutmen, pelatihan, hingga evaluasi dan monitoring secara berkelanjutan untuk menjaga kualitas pelayanan.

Pengemudi Blue Bird Group, selain mendapatkan pelatihan-pelatihan bersifat teknis, diantaranya tentang standar pelayanan, defensive driving,  dan sebagainya, mereka juga diberikan siraman rohani sehingga mereka paham betul apa tujuan mereka bekerja. Siraman rohani ini menjadi tuntunan moral, sesuai dengan landasan budaya perusahaan yakni kejujuran, kerja keras, displin, dan kekeluargaan.

“Diharapkan para pengemudi ini menjadi lebih faham serta mengerjakan pekerjaannya dengan baik.  Sebab, apa saja yang mereka lakukan, khususnya dalam bekerja, dampaknya bukan saja di dunia, namun juga di akhirat,” jelas  Handang. 

Budaya pelayanan yang diterapkan Blue Bird Group menganut azaz “Servent Leadership”, yakni semakin tinggi jabatan seseorang di dalam perusahaan ini, maka akan semakin banyak orang yang wajib dilayani. Terkait dengan itu, Blue Bird Group memperlakukan pengemudi sebagai internal customer, yang harus dilayani sebaik mungkin oleh manajemen, baik fasilitas pekerjaannya maupun, fasilitas kebutuhan keluarganya. Sebab, pada akhirnya para pengemudi ini juga akan memberikan layanan sebaik mungkin kepada external customer.

Untuk mendapatkan layanan taksi Blue Bird Pekanbaru bisa didapatkan dengan menyetop di jalan, melaui pangkalan taksi/outlet, reservasi (on call) di : (0761) 561234, dan public service area.
 
Sekilas Blue Bird Group
Blue Bird didirikan sejak tahun 1972, oleh Almarhumah Ibu Mutiara Siti Fatimah Djokoseotono SH, bersama kedua puteranya, dr. H. Chandra Suharto (sekarang sudah almarhum), dan dr. H. Purnomo Prawiro.

Prof. Djokosoetono SH sendiri adalah salah seorang tokoh pendiri dari Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Perguruan Tinggi Hukum Militer, dan Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Sepanjang hidupnya, beliau dedikasikan untuk bidang pendidikan, khususnya bidang Ilmu Hukum.

Pada tahun 1965, beliau meninggal dunia. Berkat jasa-jasanya kepada Negara, beliau mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Kepada keluarganya, pemerintah, dalam hal ini PTIK dan PTHM masing-masing menghibahkan 1 buah unit mobil sedan. Kedua mobil inilah yang lalu digunakan oleh Almarhumah Ibu Mutiara Djokosoetono, bersama kedua puteranya menjadikannya usaha taksi jam-jaman, taksi gelap, karena pada waktu itu belum ada taksi berargometer.

Baru pada tahun 1970, Pemerintah DKI mengeluarkan ijin taksi resmi untuk taksi meter seperti kota-kota metropolitan lainnya. Merasa memiliki pengalaman di bidang jasa trasnportasi, Ibu Djoko turut serta mengajukan ijin, namun ditolak karena dianggap tidak kompeten  karena hanya usaha ‘rumahan’, atau ‘garasi’.

Namun berkat kegigihan beliau, pada tahun 1972, akhirnya ijin taksipun diberikan. Lahirlah perusahaan baru, Blue Bird yang mengoprasikan taksi meter pertama kali pada tanggal 1 Mei sebanyak 25 unit. Tanggal tersebut sampai saat ini diabadikan menjadi hari ulang tahun Blue Bird.

Nama Blue Bird sendiri terinspirasi dari sebuah dongeng berasal daratan Eropa, yang menceritakan kisah seorang gadis malang yang hidup sebatang kara. Dalam usahanya mendapatkan kebahagiaan, dia berdoa kepada Tuhan untuk mendapatkan pertolongan. Akhirnya doanya dikabulkan. Dalam mimpinya gadis itu diperintahkan mencari seekor burung biru,  untuk mendapatkan kebahagiaan. Dalam perjuangannya, banyak godaan yang harus dilewati oleh sang gadis, yakni kejujuran, kerja keras dan kepedulian terhadap sesama. Setelah melewati ujian tersebut sampailah dia mendapatkan si Burung Biru, burung pembawa kebahagiaan.

Nilai-nilai filosifis inilah yang kemudian diadopsi oleh Almarhumah Ibu Djokosoetono, SH dalam menjalankan perusahaan jasa transportasi Blue Bird. Nilai-nila ini sampai saat ini tetap tertanam, serta menjadi budaya perusahaan yakni, jujur, kerja keras, disiplin dan kekeluargaan.

Perkembangan Usaha Layanan dari kelompok usaha Blue Bird Group dapat ditemui dan dinikmati di banyak kota besar antara lain Banten, JABODETABEK, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Lombok,  Manado, Medan, Palembang, dan kini kota Pekanbaru.

Di usia yang ke 40 tahun, Blue Bird Group melayani lebih dari 8,5 juta pelanggan dalam sebulan, dengan 24.000 unit armada di seantero Nusantara, dan   30.000 orang lebih pekerja.

Berbagai penghargaan dari beberapa lembaga diraih Blue Bird Group sebagai bukti pencapaian atas prestasi, baik kepada korporasi, kepemimpinan, dan para pengemudi serta karyawannya. Hingga saat ini Blue Bird Group telah menerima lebih dari 60 buah penghargaan. 

Layanan Blue Bird Group melingkupi spektrum armada yang beragam mulai dari taksi regular, Blue Bird dan Pusaka; taksi eksekutif, Silver Bird; Golden Bird limousine dan Pusaka Prima Transport; bis carter, Big Bird; hingga truk container, Iron Bird.

Selain bidang transportasi penumpang, Blue Bird Group mengembangkan usaha lain yang terkait, antara lain : Layanan Logistik, freight forwarding, Iron Bird Transport; Global Freight Management, Ocean Air; warehousing, dan Ritra Konnas Freight Center. Bidang industri, yakni karoseri bus, Restu Ibu Pusaka, dan karoseri mobil pemadam kebakaran, Ziegler Indonesia. Bidang properti, yakni Holiday Resort Lombok. Bidang supporting services, antara lain Hermis Consulting untuk layanan implementasi SAP dan IT security; layanan solusi e-payment, dijalankan oleh Pusaka Integritas Mandiri, serta Global Pusaka Solution yang  khusus melayani bidang  GPS tracking dan dispatching system.

Pada bidang transportasi darat, Blue Bird Group menyediakan layanan yang handal, dengan kualitas tinggi dan terpercaya, dengan memanfaatkan semua sumber daya seefisien mungkin dalam satu tim kerja yang utuh.