Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Beri Kuliah Umum di Pondok Pesantren Al-Amien, Pangdam V Brawijaya Baca Puisi Motivasi
Oleh : Redaksi
Jum\'at | 09-06-2023 | 08:04 WIB
A-PANGDAM-V-ALAMIEN.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Pangdam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI, Farid Makruf, M.A saat menyampaikan kuliah umum di Pondok Pesantren Al Amien Prenduan Sumenep Madura, Kamis (8/6/2023). (Foto: Humas Kodam V/Brawijaya)

BATAMTODAY.COM, Sumenep - Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan menerima kunjungan Pangdam V/Brawijaya, Mayor Jenderal TNI, Farid Makruf, M.A., Kamis (8/6/2023). Kedatangan jenderal bintang dua itu disambut oleh seluruh anggota Majelis Kiai, guru dan juga santri.

Kunjungan ini dilakukan dalam rangka silaturrahmi dan penyampaian kuliah umum kepada santri dan Mahasiswa IDIA Al-Amien Prenduan. Kuliah umum itu dimaksudkan untuk menanamkan rasa cinta pada negara, serta mencegah radikalisme dan dekadensi moral pada diri para santri.

Kuliah umum disampaikan Jenderal kelahiran 6 Juli 1969 itu di Gedung Serba Guna (Geserna) Al-Amien Prenduan. Sebelum itu, beliau bersama rombongan dengan dipandu Majelis Kiai melakukan safari keliling pondok.

Kunjungan ini menurut Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani, merupakan kelanjutan silaturahmi yang telah terwujud selama puluhan tahun. "Kami ucapkan selamat datang di pondok Al-Amien tercinta ini, kami senantiasa mendoakan dan menitipkan pada Jenderal, ummat ini, khususnya di Jawa Timur," ucap Kiai Ahmad dalam sambutan beliau.

Mayor Jenderal TNI, Farid Makruf, M.A. memulai kuliah umum. Kuliah umum dimulai dengan perkenalan, menyampaikan bahwa dirinya sudah tahu tentang Al-Amien sejak kecil. Beberapa kerabat dan kenalannya adalah santri dan juga alumni Al-Amien Prenduan.

Selanjutnya, Farid memaparkan tentang betapa hebat Indonesia ditinjau dari keragaman suku bangsa yang tinggal di dalamnya. Tutur Mayor Jenderal kelahiran Bangkalan itu. Menurutnya Indonesia itu hebat karena bisa bertahan walaupun berdiri di atas banyak perbedaan.

Walaupun begitu Farid mengungkapkan kadang ada saja orang yang mengatakan bahwa Indonesia kaya, tapi rakyatnya miskin. Menanggapi itu, beliau menyampaikan, "kita terbelakang, miskin, karena perilaku kita yang kurang baik," ujarnya.

Lulusan Akmil 1991 itu mengungkapkan bahwa Indonesia bisa maju jika kita semua memiliki moralitas yang baik. Selain itu, Indonesia maju juga bisa dicapai jika sumber daya dikelola dengan benar.

Menyinggung radikalisme, Farid mengatakan, indikator radikalisme adalah intoleran, fanatik, eksklusif dan revolusioner. Terkait radikalisme, beliau bercerita mengenai pengalaman beliau di tempat tugas beliau sebelumnya belasan tahun silam.

"Hindari paham radikalisme. Ciri-cirinya kalau orang itu terkontaminasi radikalisme, orang tersebut pasti intoleran, dan sangat fanatik terhadap paham yang dianutnya," jelas Mayjen Farid Makruf.

Kepada para santri, Pangdam V/Brawijaya berharap agar mereka bisa mencintai perbedaan, kompak, tidak memonopoli kebenaran, tidak apatis, dan lari dari tanggung jawab. Selain itu beliau juga berharap agar mereka beradab, mencari solusi dari masalah, berkomunikasi dengan baik, jernih berpikir, kritis serta bijak.

Sebelum menutup kuliah umum, Farid membacakan sebuah puisi motivasi. Dalam puisi itu Farid menyisipkan pesan tidak langsung bahwasanya perubahan yang besar itu dimulai dari perubahan dalam diri terlebih dahulu.

Di akhir kegiatan ini, Dr. KH. Ahmad Fauzi Tidjani mengalungkan surban dengan logo Al-Amien Prenduan sebagai simbol telah menerima jenderal bintan dua itu sebagai bagian dari keluarga besar Al-Amien Prenduan. Hal ini disambut oleh Mayjen TNI Farid Makruf dengan ucapan, "saya terima amanah ini dan akan saya pertanggungjawabkan."

Sumber: al-amien.ac.id
Editor: Dardani