Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Digadang-gadang Jadi Cawapres Ganjar, Nasaruddin Umar: Saya akan Wakafkan Diri untuk Kedamaian Bangsa
Oleh : Redaksi
Senin | 22-05-2023 | 09:08 WIB
nasarudin_umar_b.jpg Honda-Batam
Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasarudin Umar (Foto: istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa akan mewakafkan diri (menyerahkan sebagian harta dan dirinya) untuk kedamaian bangsa.

"Saya akan mewakafkan diri saya untuk bangsa yang saya cintai ini supaya tenang, sejuk, damai. Tanpa ada ketenangan, kesejukan, kita tidak mungkin bisa bersaing dengan bangsa lain secara global," kata Nasaruddin Umar saat ditemui pada konferensi internasional untuk perdamaian global di Jakarta, Minggu (21/5/2023).

Ia juga berkata akan mendedikasikan diri untuk masjid karena sudah menikmati keadaannya saat ini.

"Pokoknya saya hanya bekerja di tempat saya yaitu masjid, saya sudah menikmati keadaan saat ini, karena saya bekerja bagaimana agar menciptakan bangsa ini menjadi tenang, tidak mungkin bangsa bisa berprestasi kalau terus berkonflik," tuturnya.

Nasaruddin juga menyatakan bahwa selama ini dirinya dan Masjid Istiqlal sudah memiliki keterlibatan fungsional dengan pemerintah.

"Jadi secara fungsional saya udah memfungsikan diri bersama teman-teman, membantu pemerintah dalam pembangunan bangsa," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa setiap umat, tak peduli agama apa pun, memiliki tanggung jawab bagaimana merekatkan bangsa yang utuh agar bisa menghasilkan prestasi yang besar di masa depan.

"Coba kita lihat Sudan, Afghanistan, konflik-konflik internal itu jangan dibiarkan, kita harus ada orang yang lakoni itu. Saya berbahagia karena teman-teman umat beragama bisa bekerja sama dengan saya selama ini," terangnya.

Menurutnya, selama ini Masjid Istiqlal juga telah berdiri sebagai rumah bangsa Indonesia dan menjalin komunikasi dengan siapa pun tanpa memandang suku, agama, ras dan golongan, bahkan pandangan politik.

"Kita tidak boleh ada simbol-simbol partai politik di Istiqlal, kita tidak akan pernah mengizinkan partai politik manapun masuk di Istiqlal," kata dia.

"Justru dengan begitu kita bisa melakukan sesuatu dengan lintas agama, bisa menawarkan apa yang kita anggap baik tanpa beban apa pun," tambahnya.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak perlu kami menyampaikan apa saja yang sudah dilakukan selama menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal.

"Bagi saya, cukup langit memahami, tidak perlu bumi memahami," demikian Nasaruddin Umar.

Saat ditanya pernyataan "Enjoy mengurus umat" merupakan pesan untuk menolak tawaran PDIP, Nasaruddin Umar mengatakan belum ada ajakan. Sementara terkait pertemuannya dengan Ganjar di Manado, Sulawesi Utara, pada Kamis (18/5/2023) lalu, ia mengatakan momen itu hanya halal bihalal biasa. Ia mengaku berkomunikasi dengan semua partai.

"Saya menghindari popularitas. Saya suka bekerja di belakang layar. Menolak itu kan kalo ada ajakan. Mau apa enggak? Enggak? Nah, bagi saya, ini kan belum ada ajakan. Apa yang mau ditolak? Bagi saya, saya akan bekerja sebagai pelayan umat," tuturnya.

Ia juga memberi tanggapan saat ditanya apakah salat istikharah yang dimaksud adalah menunggu persetujuan Rais Aam Miftachul Akhyar agar bisa menjadi cawapres Ganjar. Nasaruddin kembali menegaskan belum memikirkan menjadi cawapres Ganjar.

"Enggak. Saya belum pernah sampai ke situ. Saya juga malah enggak tau dari mana bahasan itu," katanya.

"Oleh karena itu, saya tetap bekerja seperti apa adanya, karena memang belum ada progresif dari mana. Jadi, saya enggak tahu menahu di belakang kok tiba-tiba ada seperti ini, ya?"

Namun, Nasaruddin mengaku sudah sempat berkomunikasi dengan berbagai partai, di antaranya Partai NasDem dan Partai Golkar. Menurutnya, semua pimpinan parpol bersahabat dengannya.

"Ya, saya diundang halal bihalal oleh teman-teman kita di Partai NasDem, saya juga diundang ke Golkar saya diundang. Semua partai politik pernah undang saya karena semua pimpinannya sahabat saya kan," ucapnya.

Walau menegaskan belum ada ajakan dari partai banteng, Nassarudin akan melihat progres dari PDIP ke depannya. Namun, ia mengaku lebih nyaman dengan dirinya sekarang sebagai imam besar di Masjid Istiqlal.

"Ya, kita lihat nanti. Pokoknya sampai hari ini enggak ada [ajakan], jadi saya pikir saya akan tetap mempertahankan jadi diri saya kepribadian saya seperti apa adanya sekarang ya," ujar Nasaruddin.

Ia mengaku bekerja untuk umat sudah cukup baginya. Nasaruddin juga mengaku tak pernah berniat menjadi cawapres Ganjar. Menurut dia, menikmati hasil karya yang dianut bangsa secara positif sudah cukup baginya.

"Bagi saya, bekerja untuk bagaimana menciptakan bangsa yang lebih tenang karena prinsip saya tidak mungkin bangsa berprestasi kalau penduduknya berkonflik. Kita punya tanggung jawab bagaimana merekatkan warga bangsa Indonesia untuk utuh supaya nanti bisa menciptakan prestasi yang lebih besar di masa depan," tuturnya.

Editor: Surya