Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Target Sejumlah Warnet di Batam

Pelajar Sindikat Curanmor Dibekuk Polsek Lubuk Baja
Oleh : hz/dd
Kamis | 30-08-2012 | 16:21 WIB

BATAM, batamtoday - Aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di semakin hari semakin rawan terjadi di Batam, tak hanya dilakukan oleh pelaku yang profesional, kini tindak pidana curanmor banyak dilakukan oleh pelajar dan anak di bawah umur.


Bahkan aksi ini bukan isapan jempol belaka, sebab pelaku curanmor 'ingusan' ini sudah sangat terorganisir dan profesional karena sudah menjadi residivis kasus curanmor di Batam.

Seperti sindikat pelajar salah satu SMP swasta di daerah Tiban yang baru saja dibekuk tim buser Polsek Lubuk Baja pada Rabu (29/8/2012) sekitar pukul 21.00 WIB di kediaman mereka di Tiban Kampung.

Keempat pelajar sindikat curanmor ini, Laksa (16), Andre (15), Bayu (21) dan Raja (14) telah beraksi sebanyak empat kali di beberapa daerah di Batam, yang mana target utamanya adalah sepeda motor yang diparkirkan di depan warnet.

"Sepeda motor yang dijadikan target sindikat ini adalah sepeda motor yang diparkir pemiliknya di sejumlah warnet di Batam," ujar Kanit Reskrim Polsek Lubuk Baja, Iptu Hendrianto kepada batamtoday, Kamis (30/8/2012).

Dalam aksinya, lanjut Hendrianto, sindikat ini selalu mengincar sepeda motor yang tak dikunci stang oleh pemiliknya, modusnya mendorong motor curian dan kemudian membawa kabur dengan menuntun menggunakan sepeda motor yang mereka punya.

"Modus komplotan ini mengincar sepeda motor yang tak dikunci stang, kemudian dituntun dan dibawa kabur," terangnya.

Aksi pencurian yang dilakukan bisa dikatakan profesional, sebab dari pelaku ada peran dan tugas masing-masing ketika beraksi.

"Mereka sangat profesional, sebab sudah sangat pengalaman dan residivis kasus yang sama," lanjut mantan Kanit Regident Satlantas Polresta Barelang ini.

Dari empat aksi yang dilakukan, dua unit kendaraan berhasil diamankan yakni sepeda motor Yamaha RX King dan Yamaha Mio, sedangkan dua motor lain masih diburu beserta pelaku lain yang masuk DPO polisi.

"Permata Baloi, Top 100 Batuaji, Legenda Malaka dan Bengkong Harapan adalah lokasi pencurian kelompok ini, dan dilakukan di sepanjang bulan Agustus 2012 ini," tambahnya.

Sementara itu, Raja, salah satu pelaku mengaku bahwa sepeda motor itu kemudian dijual dan uangnya dibagi-bagikan untuk pesta miras dan dipakai main di warnet.

"Kami jual murah motornya, paling seharga 500 ribu sampai satu juta saja, dan uangnya kami habiskan untuk main game online dan pesta miras," kata Raja, yang kini duduk dibangku kelas tiga.

Selain menangkap sindikat pelajar curanmor, tim buser Polsek Lubuk Baja juga membekuk Toni Brian Simatupang (14), bocah putus sekolah yang merupakan residivis yang sudah tiga kali menjadi pemetik sepeda motor.

Terakhir, aksi curanmor ini dilakukan pelaku pada Sabtu (18/8/2012) lalu di daerah Bengkong saat akan mencuri sepeda motor Yamaha F1ZR yang diparkirkan pemiliknya di depan teras rumah.

"Toni kembali kita bekuk, padahal sebelumnya dia telah tiga kali kita ditahan di sini atas kasus yang sama," kata Hendrianto.

Berdasarkan catatan kepolisian, pelaku Toni baru saja keluar dari Rutan Baloi atas kasus curanmor yang terakhir dilakukannya dan keluar pada bulan Juli 2011 lalu.

"Setahun lalu saya baru keluar penjara, setelah divonis 11 tahun penjara bang. Saya lakukan ini karena ingin punya motor, sementara orang tua saya hanya tukang ojek dan tak bisa membelikan saya motor," terangnya.

Atas perbuatannya pelaku akan dikenakan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan (Curat) dengan ancaman pidana di atas lima tahun penjara.