Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Kenapa Bentuk Penis Mirip Jamur Bertudung, Ada yang Tahu?
Oleh : Redaksi
Kamis | 27-04-2023 | 15:32 WIB
jamur_penis_b.jpg Honda-Batam
Ilustrasi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Anda pernah melihat penis, lalu membandingkannya dengan bentuk jamur bertudung? Dalam pikiran yang muncul kemudian adalah, keduanya benar-benar mirip.

Tentunya, hal ini akan memunculkan pertanyaan baru, kenapa jamur mirip penis? Atau sebaliknya, kenapa penis bentuknya seperti jamur?

Ukuran penis antara pria satu dengan yang lain tidak sama, tapi hal yang pasti adalah bentuk mereka persis. Mirip jamur bertudung. Milik siapapun penis ini, pasti bentuk kepalanya akan bertudung seperti jamur.

Ada hipotesis menarik di balik bentuk penis yang mirip jamur ini. Melansir Fatherly, konon bentuk payung pada kepala penis yang mirip jamur ini ada hubungannya dengan perselingkuhan.

Teori tersebut mengatakan bahwa bentuk mirip jamur memungkinkan penis untuk mengeluarkan air mani pria lain dari dalam vagina.

Psikolog evolusioner di University Albany, New York, Gordon Gallup mengatakan payung tersebut memberi kesempatan pada pria terakhir untuk menghamili wanita saat berhubungan seks.

"Konfigurasi penis yang mirip jamur ini merupakan adaptasi terhadap perselingkuhan wanita," kata Gallup. Dia bahkan mempopulerkan teori perpindahan semen yang terbit pada 2003 lalu.

Bahkan untuk membangun teori tersebut dia dan timnya membuat sebuah penelitian. Dia mengamati tiga penis lateks dengan bentuk berbeda yang dimasukkan ke vagina buatan. Vagina itu diisi pati dan air yang mewakili air mani.

Para Peneliti menemukan bahwa penis 'bentuk jamur' yang lebih menonjol memiliki nasib yang cukup baik. Penis bentuk jamur ini menyedot 87 persen sperma buatan itu dari vagina tersebut.

Tapi semua tak berhenti di bentuk jamur. Menurut Gallup, kemampuan penis jamur menyendok sperma lain di dalam vagina masih bergantung pada kekuatan, kedalaman dalam artian panjang penis saat berhubungan seks.

"Dan laki-laki dengan penis yang lebih panjang dapat menyimpan mani mereka di bagian paling jauh di vagina. Sehingga membuat perpindahan oleh laki-laki lain kemungkinannya juga jauh lebih kecil," kata dia.

Terlepas dari teori yang dianggap cukup misoginis tersebut, peneliti seks Sarah Melancon, mengatakan teori ini bisa benar-benar nyata. Meski memang hal ini tak bisa dikatakan sebagai 100 persen fakta.

Menukil Popsugar, dia menjelaskan bahwa ada celah, terutama ketika Anda melihat bagaimana tubuh berovulasi.

"Sperma dapat hidup hingga lima hari dilindungi oleh lendir serviks. Jika tidak, vagina sangat asam dan sperma akan mati dalam beberapa jam."

Dengan mengingat hal itu, "Perpindahan semen hanya akan menjadi masalah jika seorang wanita berhubungan seks dengan banyak pria dalam jangka waktu beberapa jam atau selama ovulasi," katanya.

Terlepas dari itu semua, penis berbentuk jamur sebenarnya lebih kepada sensasi seks pria dan wanita. Suka atau tidak, bentuk jamur ini menciptakan sensasi yang menyenangkan bagi kedua pihak saat berhubungan seks.

Bentuknya terutama merupakan adaptasi fisik untuk meningkatkan efisiensi dan memfasilitasi perkawinan yang berhasil. Estetika jamur juga membuat penis terlihat lebih menarik.

Editor: Surya