Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mengelola Air Mengatasi Krisis Pangan
Oleh : dd/hc
Rabu | 29-08-2012 | 10:33 WIB

BATAM, batamtoday - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) meluncurkan inisiatif baru guna memerbaiki tata kelola air dan mengatasi krisis pangan.


Inisiatif bernama “Coping with water scarcity: An action framework for agriculture and food security” yang diluncurkan Senin lalu (27/8/2012) ini diharapkan bisa mengatasi krisis pangan dengan memerbaiki tata cara pengelolaan air di industri pertanian dan mengurangi limbah. Langkah-langkah yang diterapkan diantaranya dengan memodernkan fasilitas irigasi, mendaur ulang dan memakai ulang air limbah, mengurangi polusi air dan menyimpan air hujan di ladang-ladang pertanian sebagai cadangan saat musim kemarau tiba.

Berita yang dirilis FAO menyatakan, bencana kekeringan di sejumlah wilayah dunia telah mengganggu produksi pangan global dan menyebabkan kenaikan harga pangan hampir setiap tahun sejak 2007. Semua ini semakin menggarisbawahi pentingnya upaya mengelola air secara berkelanjutan di semua rantai pasokan pangan.

“Keamanan pangan tidak akan tercapai tanpa air yang mencukupi,” ujar José Graziano da Silva, Direktur Jenderal FAO dalam pidatonya membuka Pekan Air Dunia atau World Water Week di Stockholm, Swedia pada hari yang sama.

Da Silva memeringatkan, kelangkaan dan polusi air akan semakin mengancam produksi pangan. Namun da Silva juga menyatakan, produksi pangan berpotensi memerbaiki cara pengelolaan air dunia.

“Pengelolaan pertanian adalah kunci pengelolaan air yang berkelanjutan,” ujar da Silva dan metode produksi pangan yang mampu menghemat air, akan membantu dunia memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat.

FAO memerkirakan, 30% pangan yang diproduksi dunia – setara dengan 1,3 miliar ton – hilang atau terbuang setiap tahun dimulai dari ladang pertanian hingga di meja makan. Untuk itu, penting untuk menghemat air dengan menciptakan proses produksi pangan yang berkelanjutan.

Pengelolaan air yang lebih baik di industri pertanian juga menjadi pokok bahasan dalam Pekan Air Dunia yang berlangsung di Stockholm dari tanggal 26-31 Agustus ini.