Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Mogok Kerja Buruh Diperkirakan akan Lumpuhkan Industri
Oleh : ypn
Sabtu | 25-08-2012 | 15:32 WIB

BATAM, batamtoday - Mogok kerja buruh yang rencananya akan dilakukan pada pertengahan September 2012 mendatang diperkirakan akan mengakibatkan hampir seluruh kegiatan industri di Kota Batam lumpuh.


"Saya kira hampir semua industri nanti akan berhenti total karena para pekerjanya mogok," kata Yoni Mulyo Widodo, Ketua DPC Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPMI) Kota Batam, Sabtu (25/8/2012).

Diberitakan sebelumnya, para anggota serikat pekerja di Kota Batam akan mogok kerja pada pertengahan September mendatang untuk ikut memperjuangkan penghapusan outsourcing dan penolakan upah murah secara nasional.

DPC SPMI Kota Batam  sudah menerima instruksi dari konfederasi untuk melakukan mogok kerja dan menyatakan kesiapannya melaksanakan instruksi tersebut.

Begitu juga dengan DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kota Batam.

Syaiful Badri, Ketua DPC SPSI Kota Batam juga mengatakan pihaknya sudah menerima instruksi serupa dan memastikan akan mematuhi perintah tersebut.

Yoni meyakini, mogok kerja ini akan dilakukan secara maksimal oleh anggotanya mengingat sudah selama ini praktik outsourcing dan upah murah menjadi derita terbesar bagi para pekerja di Kota Batam.

Di Batam, SPMI sendiri memiliki sekitar 15 ribu anggota yang mayoritas bekerja di sektor industri manufaktur dan garmen.

Sedangkan menurut Syaiful, saat ini organisasinya memiliki sekitar 29 ribu anggota yang bekerja antara lain di sektor industri galangan kapal, pabrikasi, manufaktur dan ritel.

Sehingga dengan banyaknya jumlah buruh yang akan mogok kerja itu memperkuat keyakinan Yoni bahwa gerakan ini mampu melumpuhkan kegiatan industri secara masif.

Soal dampak yang lain, kedua pimpinan serikat pekerja itu menjelaskan bahwa para buruh tetap datang ke perusahaannya masing-masing, hanya saja mereka tidak melakukan pekerjaannya.

"Mogok kerja ini dilakukan selama sehari," sambungnya.

Selama mogok kerja, para buruh tidak melakukan aksi unjuk rasa sehingga keduanya meyakini stabilitas keamanan kota akan tetap terjaga.

Namun demikian, keduanya meyakini juga bahwa mogok kerja ini akan merugikan perusahaan dalam jumlah yang besar.

Apalagi banyak dari perusahaan manufaktur dan galangan kapal yang beroperasi di Batam berproduksi berdasarkan jadwal order.

"Jadi tidak beroperasi sehari saja, begitu banyak pekerjaan dan produk yang terbengkalai," imbuh Yoni.

Di sisi lain, para buruh juga sama-sama akan mengalami kerugian karena tidak mendapatkan upah dengan melakukan mogok kerja ini.

Menurutnya, dampak yang akan terjadi tersebut menjadi konsekuensi yang harus ditanggung oleh masyarakat pekerja dan pengusaha akibat lambannya pemerintah membenahi praktik outsourcing dan upah murah.