Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Hasil Survei CSIS, Pemilih Muda di Pemilu 2024 Diproyeksi 60 Persen
Oleh : Irawan
Minggu | 12-03-2023 | 10:04 WIB
survei_csis_b.jpg Honda-Batam

PKP Developer

Ilustrasi (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Center for Strategic and International Studies (CSIS) menggelar survei untuk memotret pandangan anak muda yang relatif optimistik terkait isu-isu politik menjelang Pemilu 2024. Salah satu hasil survei menunjukkan partisipasi pemilih muda tergolong tinggi dalam pemilihan umum.

Peneliti CSIS, Arya Fernandes, mengatakan, terdapat sekelompok generasi muda yang memiliki ketertarikan tinggi dalam politik dan memerlukan akomodasi partai politik untuk bisa terlibat lebih jauh.

"Dalam bentuk partisipasi yang paling sederhana melalui kotak suara, angka partisipasi pemilih dari responden pemilih muda dalam survei ini menunjukkan angka yang relatif tinggi," kata Arya Fernandes dalam siaran pers yang dikutip Sabtu, 11 Maret 2023.

CSIS mengeksplorasi potensi jumlah pemilih muda dengan menggunakan basis data Sensus Penduduk yang berusia 15-39 tahun dan data jumlah pemilih Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang berjumlah lebih dari 190 juta orang pemilih.

Diasumsikan pemilih yang berusia 15-39 tahun saat Sensus dilakukan pada tahun 2020 berjumlah 54 persen.

"Dengan menggunakan proyeksi 4 tahun setelah Sensus dilakukan, kami memproyeksikan pemilih berusia 17-39 tahun akan berjumlah sekitar 60 persen," kata Arya.

Jumlah sampel dalam survei ini sebesar 1.200 responden tersebar secara proporsional di 34 provinsi. Dalam proses kendali mutu, data yang valid untuk dianalisis sebesar 1.192 sampel.

Dengan menggunakan 1.192 sample, margin of error survei ini sebesar +/- 2,84%, pada tingkat kepercayaan 95%.

Survei ini menggunakan kendali mutu secara berlapis mulai dari proses rekrutmen enumerator hingga pengumpulan data dan verifikasi serta spotcheck lapangan.

Survei CSIS menunjukkan sebanyak 85,9 persen mengaku ikut serta memilih dalam Pemilu 2014. Angka tersebut meningkat di tahun 2019 menjadi 91,3 persen.

Apabila dibandingkan dengan angka riil partisipasi pemilih KPU secara keseluruhan, angka partisipasi pemilih Pemilu Presiden 2014 dan 2019 ialah sebesar 69,6 persen dan 81,9 persen. Sedangkan untuk Pemilu

Legislatif angkanya ada di 75,11 persen dan 81,69 persen. Dengan demikian bisa dikatakan partisipasi politik untuk memilih diantara pemilih muda memiliki potensi untuk menjadi penggerak utama partisipasi pemilih dalam pemilu, terutama ketika jumlah mereka semakin dominan.

Harapan utama untuk kelompok pemilih muda ialah adanya keterlibatan aktif dalam gerakan masyarakat sipil untuk memberikan warna baru pada demokrasi Indonesia.

"Survei kami memperlihatkan harapan tersebut memiliki potensi asal terdapat saluran yang bisa dimanfaatkan oleh generasi muda," ujar Arya Fernandes.

Terdapat 14,6 persen responden mengaku memiliki keinginan untuk mencalonkan diri sebagai anggota DPR/DPRD. Selain itu, terdapat 14,1 persen responden mengaku memiliki keinginan untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah.

Editor: Surya