Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Rayakan Ulang Tahun ke-8, Smart Aurica School Solusi bagi Anak Berkebutuhan Khusus
Oleh : Paskalis RH
Senin | 20-02-2023 | 12:20 WIB
SAS.jpg Honda-Batam
Anniversary Smart Aurica School ke-8 di Restoran Golden Prawn 933, Bengkong, Minggu (19/2/2023). (Foto: Paskalis RH)

BATAMTODAY.COM, Batam - Smart Aurica School yang merupakan satu-satunya sekolah bagi anak berkebutuhan khusus (Tuna Rungu) di Provinsi Kepualauan Riau (Kepri) yang terletak di Kompleks Anggrek Mas, Batam Center, merayakan hari jadinya yang ke-8 di Restoran Golden Prawn 933, Bengkong, Minggu (19/2/2023).

Dengan mengusung tema 'Sang Idola' perayaan Anniversary Smart Aurica School ke-8 ini diikuti puluhan peserta yang terdiri dari anak-anak didik dan para orang tua/wali.

Ketua Yayasan Smart Aurica School, Seftiana Sari, menjelaskan Smart Aurica School merupakan sekolah intervensi khusus anak tunarungu dan Speech Delay (lambat berbicara). "Smart Aurica School ini didirikan untuk menjawab keluhan masyarakat (para orang tua) yang mempunyai anak berkebutuhan khusus (Tuna Rungu)," kata Mimi, sapaan akrab Seftiana Sari.

Mimi mengatakan, Smart Aurica School awalnya berdiri di Kota Medan, Sumut pada tahun 2015 lalu. Namun seiring berjalannya waktu, pihaknya kemudian membuka cabang di Kota Palembang dan Kota Batam.

"Keberadaan Smart Aurica School di Kota Batam baru berjalan sekitar 1 tahun dengan jumlah siswa sebanyak 16 orang," ujarnya.

Sedangkan untuk tenaga pendidik atau pengajar, kata dia, sebanyak 10 orang. Dalam proses belajar mengajar, sebut Sari, 1 kelas terdiri dari 6 orang anak didik dan 2 orang tenaga pengajar.

Metode pengajaran di Smart Aurica School, kata Sari, lebih difokuskan kepada pemaahaman anak. pendengaran serta belajar berbicara. "Metode pembelajaran atau kurikulum masih kita sadur dari luar yaitu St. Gabrielle sari A.G. Bell academy itu khusus anak tunarungu. Karena di Indonesia sendiri belum ada metode khusus. Karena pendidikannya saja belum ada," katanya lagi.

Namun, lanjut Sari, dalam proses belajar tersebut Smart Aurica School tetap merujuk pada salah satu standar yang telah ditetap di Indonesia, khususnya di Batam yang merujuk ke sekolah luar biasa (SLB).

"Jadi kurikulum di Smart Aurica School kita kombinasi dengan sekolah luar biasa dari pendidikan khusus," jelasnya.

Dikataknnya, Smart Aurica School adalah sekolah yang direkomendasikan untuk anak yang berkebutuhan khusus seperti anak tuna rungu dan speech delay, dengan memakai alat bantu dengar atau implan koklea.

Sari mengatakan di Smart Aurica Scholl, pihaknya memiliki terapis yang profesional di bidangnya untuk memberikan teraphy atau mengajarkan anak- anak tuna rungu dan anak- anak terlambat bicara (Speech Delay).

Selain itu, sambungnya, Smart Aurica Scholl juga memiliki fasilitas metode montessori dalam membantu anak-anak untuk menggali potensinya. "Metode kita lebih menekankan kepada kemandirian dan keaktifan anak dengan konsep pembelajaran praktik dan permainan kolaboratif sensori integrasi (SI)," imbuhnya.

Sementara itu, Pembina Smart Aurica Scholl, Muhammad Iqbal, mengatakan tujuan pendidikan di Smart Aurica Scholl adalah menciptakan anak cerdas secara sosial dan emosional sehingga mampu berprestasi seperti anak-anak normal lainnya.

"Secara pribadi, saya ingim anak-anak dengan masalah gangguan pendengaran, ataupun speech delay yang menggunakan alat bantu dengar maupun implan koklea dapat memiliki kesetaraan dengan anak normal seusianya sehingga dapat mengukir prestasi demi kebanggaan orang tua," tegas Iqbal.

Untuk bisa menunjang prestasi anak, baik dari segi keterampilan, kemandirian anak dalam hal sosial dan emosional, kata Iqbal, Smart Aurica School memberikan bimbingan dan pendidikan dari guru yang memiliki kompetensi teori dan praktik.

Selain itu, pihaknya juga memberikan informasi dan arahan kepada orang tua murid, dalam hal pengulangan kata guna mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. "Smart Aurica School memiliki berbagai Terapy diantaranya Auditori Verbal Terapy. Dimana terapi ini untuk anak gangguan pendengaran dengan mengembangkan kemampuan berkomunikasi anak," jelasnya.

Begitu pun dalam mengelola bahasa melalui penggunaan alat bantu dengar, sambung Iqbal, implan koklea dan FM System dengan penerapan strategi dan teknik auditori verbal bersama orang tua bertujuan untuk membimbing orang tua dalam mengembangkan kemampuan bicara anak.

Dalam acara tersebut, Pemerintah Provinsi Kepri melalui Kabid Pembinaan Pendidikan Khusus Dinas Pendidikan Provinsi Kepri, Elmie, pun mengapresiasi langkah Smart Aurica School Kota Batam dalam memenuhi kebutuhan sekolah inklusi saat ini. Khususnya untuk anak tuna rungu.

"Sekolah ini yang pertama kali di Kepri untuk membantu anak-anak tuna rungu. Sebetulnya, ada lima pengkhususan yaitu tuna netra, tuna rungu, anak grahita, anak tuna daksa, dan autis. Memang kita masih akan terus membangun untuk sekolah inklusi ke depannya," ujar Elmie.

Pihaknya berharap agar Smart Aurica School dapat bersinergi dengan pemerintah. Mengingat, Pemerintah Provinsi Kepri juga menyiapkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) baik untuk sekolah negeri ataupun swasta untuk anak-anak berkebutuhan Khusus.

Elmie membeberkan bahwa besaran dananya pun berbeda-beda tiap sekolah. Seperti di Kabupaten Anambas, dana BOS yang diberikan untuk sekolah inklusi anak berkebutuhan khusus sebesar Rp 5 juta.

"Dengan banyaknya kepedulian masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus, kami siap mendukung apa yang akan direncakan ke depannya. Batam ini baru ada satu sekolah negeri untuk berkebutuhan khusus. Tahun ini Pemerintah Provinsi Kepri juga akan kembali membangun sekolah lain di Batuaji," pungkasnya.

Editor: Gokli