Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

Bulat Capreskan Airlangga, Golkar Harus Kapitalisasi Kesuksesan Kinerja Ekonomi
Oleh : Irawan
Selasa | 17-01-2023 | 15:48 WIB
jokowi_airlangga3-b.jpg Honda-Batam
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang juga Ketua Umum Partai Golkar bersama Presiden Joko Widodo (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Jakarta - Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengungkapkan partainya tetap tegak lurus pada keputusan untuk mencalonkan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto sebagai capres. Partai Golkar fokus untuk mengkapitalisasi dan mengkonversi kinerja Ketum Airlangga dalam bidang perekonomian.

"Kita harus terus mengkapitalisasi semua keberhasilan Pak Airlangga, baik selaku Menko ataupun Ketum Golkar dalam menjaga perekonomian Indonesia yang telah mendapat pengakuan dan pujian serta penghargaan dari seluruh dunia," tegas Dave, Selasa (17/1/2023).

Ia mengungkapkan partainya tetap tegak lurus pada keputusan untuk mencalonkan Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres. Sudah tertutup ruang untuk membahas persoalan tersebut.

"Golkar sudah menetapkan. Calon kita adalah Pak Airlangga. Tidak ada ruang untuk pembahasan lagi mengenai hal tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, hasil survei Panel Survei Indonesia (PSI) mengungkap simulasi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dengan memasangkan nama-nama tokoh nasional.

Hasilnya, pasangan Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo menjadi pasangan yang paling banyak dipilih dengan tingkat keterpilihan 45,6%.

Kemudian di urutan kedua pasangan Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar dipilih sebanyak 19,1%, pasangan Anies Baswedan-Puan Maharani dipilih sebanyak 14,2%.

Menurut Dave, hasil survei positif tidak berkaitan dengan menambah atau mempengaruhi kepercayaan diri Golkar dalam upaya pencalonan Airlangga pada Pilpres 2024

Menurutnya, Golkar saat ini berfokus pada upaya mensosialisasikan partai sekaligus nama Airlangga sebagai capres Golkar.

"Jadi, sekarang ini bukan masalah percaya diri, akan tetapi giat dan kinerja para kader serta fungsionaris untuk terus lebih intens mensosialisasikan Pak Airlangga dan Partai Golkar," ungkapnya.

Keunikan

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto perlu menonjolkan keunikan jika ingin berlaga di Pilpres 2024.

"Pak Airlangga atau AH itu adalah profil pemimpin politik partai yang seperti apa sih, punya uniqueness yang kayak apa, kekuatan keunggulan seperti apa, baik dibandingkan dengan ketua umum Golkar sebelumnya maupun ketua-ketua partai yang lain," kata Nyarwi, Selasa (17/1/2023).

Keunikan ini karena Airlangga adalah seorang Ketum Partai tiga terbesar di Indonesia, dia juga berada dalam pemerintahan sebagai Menko Perekonomian dan memiliki pengalaman, baik sebagai pengusaha maupun politisi.

Dalam kapasitasnya sebagai Ketum Golkar, Nyarwi menjelaskan, "Artinya sebagai ketua umum partai bisa memperkenalkan diri. Misalnya Ketum Partai Golkar yang itu, yang usianya tua, atau muda ya, mengalami orde baru, memiliki peran politik, dalam pemerintahan dan berbagai tantangan, regenerasi kepemimpinan dan sebagainya. Saya kira itu juga bisa menjadi modal bagi Pak Airlangga untuk lebih memasarkan dirinya secara taktis."

Kemudian dengan kapasitas sebagai Menko Perekonomian, dia dekat dengan Presiden Joko Widodo serta memiliki kepentingan dalam program-program yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Golkar dikenal sebagai partai pendukung, penopang, penjaga yang ikut membantu dalam pemerintahan. Jadi, saya kira tidak sulit bagi Golkar maupun Pak Airlangga untuk bersama-sama memasarkan dirinya atau membranding dirinya juga dalam konteks atau dalam tim pemilihan politik Pak Jokowi," jelas pria yang juga berprofesi sebagai dosen di Universitas Gajah Mada (UGM) ini.

Selanjutnya, pengalaman dia sebagai pebisnis, bisa diaplikasikan di tengah pelemahan perekonomian dunia. "Di tengah tantangan ekonomi global sekarang saya kira juga perlu menunjukkan baik ide-idenya, pemikirannya, yang menarik ke depan di tengah tantangan ekonomi politik global, internasional, itu dikaitkan dengan kepemimpinan politik nasional kayak apa, sosok model identik seperti apa, yang dibutuhkan, yang bisa menjawab itu," jelas Nyarwi.

Editor: Surya