Lulus Verifikasi Dewan Pers No.126/DP-Terverifikasi/K/X/2017

PT ASDP Indonesia Diminta Bersiaga Hadapi Cuaca Buruk, Gelombang Tinggi Bisa Jadwal Pelayaran
Oleh : Redaksi
Minggu | 25-12-2022 | 13:32 WIB
menhub_merak_b.jpg Honda-Batam
Menhub Budi Karya Sumadi bersama Kakorlantas Polri Irjen Pol Firman Shantyabudi di Pelabuhan Merak, Banten (Foto: Istimewa)

BATAMTODAY.COM, Serang - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta PT ASDP Indonesia Ferry bersiaga menghadapi cuaca buruk sehingga dan memaksa menutup kembali pelabuhan.


Pada Kamis (22/12/2022), Pelabuhan Merak sempat ditutup cukup lama mengakibatkan antrean kendaraan mengular.

Budi mengaku mendapatkan informasi dari BMKG mengenai potensi gelombang tinggi hingga angin kencang di wilayah Selat Sunda. Peristiwa alam itu bisa saja mengganggu jadwal layar kapal di perairan Selat Sunda.

"BMKG menyatakan bahwa ada kecenderungan angin dan arus yag riskan, jadi ASDP harus siaga melakukan dan juga meminta bantuan kapolda untuk menjaga tempat-tempat yang strategis," ujar Menhub Sabtu (24/12/2022).

Budi memprediksi malam ini masih terjadi peningkatan volume kendaraan yang menyeberang dari Pulau Jawa menuju Pulau Sumatera, terutama sepeda motor.

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak diminta menyiapkan makanan ringan serta air minum untuk pengendara sepeda motor yang mengantre sebelum mereka masuk ke dalam kapal.

"Kita harus memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita, pengendara roda dua itu, berilah tempat istirahat, berilah makanan ringan dan sebagainya, supaya mereka tetap fresh. Dan informasikan ke Lampung, bahwa pergerakan itu banyak sekali," jelasnya.

Diminta Bertanggungjawab
Dalam kesempatan ini, Menhub juga meminta PT ASDP Indonesia Ferry bertanggung jawab atas kejadian mobil milik penumpang jatuh ke laut di Dermaga 2 Pelabuhan Merak, pada Jumat malam (23/12/2022).

PT ASDP Indonesia Ferry diminta memberikan biaya pengobatan dan kerugian lainnya karena merupakan operator Pelabuhan Merak.

"Saya minta kepada ASDP untuk memberikan ganti rugi, mengadakan perawatan dan juga berkaitan dengan apa yang akan dilakukan," ujar Menhub.

Budi juga meminta maaf ke penumpang yang menjadi korban, yakni Yunianto Permono dan Natasya Rosa. Keduanya berangkat dari Depok, Jawa Barat, menuju Sumatera.

"Dalam rapat tadi itu jadi catatan kita, baik di Lampung maupun di Merak, agar prasarana yang digunakan di evaluasi dan diperbaiki dengan baik," kata Budi.

Menhub juga meminta kepolisian untuk membantu PT ASDP Indonesia Ferry menjaga pelabuhan dan titik rawan lainnya.

Dia ingin semua pihak menjamin perjalanan masyarakat selama momen Natal dan tahun baru 2023 berjalan lancar, aman dan nyaman.

"Saya juga minta tolong ke pak kapolda untuk membantu ASDP, untuk menjaga tempat-tempat tersebut agar bisa digunakan dengan sempurna, agar tidak terjadi kecelakaan lagi," kata Budi.

Mengenai jalur menuju objek wisata dan lokasi tamasya, Menhub meminta ke polisi agar lalu lintas lancar dan menjaga kondusifitas tempat masyarakat berlibur, serta mengantisipasi terjadinya bencana alam.

Kemudian memastikan umat kristiani yang merayakan natal bisa beribadah dengan aman, nyaman dan khusyuk.

"Tadi saya koordinasi dengan pak kapolda, ada 2 hal, satu menuju ke tempat wisata itu (lancar) lalu lintas dan juga bencana alam. Oleh karenanya penguatan dan penebalan-penebalan di sana pak kapolda," ujarnya.

Editor: Surya